APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

‘New Normal’ Sebuah Tantangan dan Peluang bagi Hospitality Industry di Indonesia

avatar penulis

UPH IMPACTS LIVES

5 August 2020

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

Era new normal adalah sebuah situasi yang harus dihadapi bersama baik secara individu maupun industri. Seluruh industri haruslah berinovasi untuk bertahan dalam roda perekonomian, termasuk Industri Pariwisata. Menurut Dr. Amelda Pramezwary, A.Par., MM. – Ketua Program Studi (prodi) Manajemen Perhotelan UPH, dampak new normal bagi Hospitality Industry justru telah menciptakan tantangan sekaligus peluang baru bagi Hospitality Industry, agar memiliki New Ways of Thinking dan berupaya kreatif dalam menerapkannya. Cara pikir baru ini harus memperhatikan beberapa faktor yaitu adaptasi, inovasi, kreativitas, dan cepat tanggap akan situasi yang disruptive.

“Selain itu diperlukan juga kolaborasi, solidaritas, dan integritas dari semua pemangku kepentingan. Bersama-sama bertekad maju dan melakukan sharing knowledge, sharing resources, sharing marketplace. Kolaborasi ini diharapkan dapat mengakselerasi bangkitnya kembali Industri ini dari masa sulit,” papar Amelda.

Lebih lanjut Amelda menjelaskan ada 5 strategi yang dapat dilakukan di era new normal, guna memajukan geliat industri perhotelan Indonesia. Berikut kelima strategi era new normal:

Optimalisasi Dan Fokus Terhadap Peluang

Terus mengembangkan ide dan fokus pada potensi atau peluang yang disesuaikan dengan resource yang dimiliki. Contohnya menerapkan tren cloud kitchen, untuk mengubah konsep dapur hotel yang telah ada. Karena sepinya pengunjung, dapur hotel dapat dioptimalkan tetap produktif melalui strategi cloud kitchen, sehingga tidak perlu menerima dine-in tapi memanfaatkan layanan food delivery. Tidak hanya itu dengan beragamnya aplikasi marketplace, dapur hotel-hotel dapat bergabung dan menawarkan menu-menu yang menjadi keunggulan masing-masing hotel secara online.

Adaptasi dengan penggunaan Teknologi, tidak dapat dielakan lagi

Teknologi memegang peran kunci memasuki era digital, era virtual, era new normal. Di era new normal , Hospitality Industry harus memperhatikan aspek Hi-Tech (penggunaan teknologi canggih) dan Hi-Touch yakni keramah tamahan dan personal service yang tetap tidak bisa tergantikan oleh teknologi. Hal ini menjadi poin krusial bagi kesuksesan Industr di era baru ini.

Utamakan Aspek Clean, Health, Hygiene, Sanitation & Safety (CHS)

Dampak dari pandemi ini menjadikan aspek kebersihan sebagai aspek utama yang sangat diperhatikan. Sehingga CHS ini adalah tuntutan dan jaminan yang harus dapat diberikan dalam layanan hospitality industry.

Memiliki Pedoman atau Standard Operating Procedure terkait CHS – New Normal Hospitality Industry

Dalam memastikan bahwa hotel dapat menjamin kualitas kebersihan dan keamanannya, manajemen membutuhkan panduan baru yang relevan dengan situasi saat ini yang harus dijadikan minimum standar dalam operasionalnya.

Mempraktikan Sustainable Hospitality Operation

Hal ini berbicara mengenai tata kelola operasional yang memperhatikan aspek pelestarian lingkungan, budaya, masyarakat sosial dengan tujuan agar kegiatan dapat selaras memperhatikan upaya

berkelanjutan. Contohnya perhitungan carrying capacity (kapasitas venue) dan visistors management dalam tata kelola restoran serta tingkat hunian kamar; yang sesuai dengan aturan physical distancing/crowd management. Selain itu juga memperhatikan penerapan konsep green hotel, Waste management/ tata kelola limbah cair, padat maupun food waste; untuk menciptakan balance atas hubungan alam dengan manusia.

Kelima strategi ini juga diangkat dalam pembelajaran di Fakultas Pariwisata UPH. Untuk berkontribusi dalam menghasilkan para profesional di bidang pariwisata yang kompeten, UPH memastikan para mahasiswa dididik dengan wawasan yang senantiasa relevan dengan situasi yang ada, serta didorong untuk berpikir kreatif, inovatif, dan bisa melihat peluang industri pariwisata yanga ada.

Kesiapan memasuki new normal juga sudah diaplikasikan dalam pendidikan pariwisata UPH. Diantaranya melalui kegiatan HOSPITOUR, acara tahunan Fakultas Pariwisata UPH yang berlangsung pada 15-17 Juni 2020. Acara ini menjadi praktik langsung bagaimana membuat sebuah acara besar di era new normal, dengan pemanfaatan beragam platform dan aplikasi teknologi. HOSPITOUR 2020 yang digelar secara online ini dapat memberikan learning experience yang nyata, aplikatif dan bermanfaat, sekaligus dapat menginspirasi publik untuk lebih mengenal dunia pariwisata dengan konsep new normal. Hal ini menjadi bukti komitmen UPH dalam memberikan pendidikan yang sesuai dengan perkembangan industrinya dan menghasilkan lulusan yang kompeten bagi kemajuan industri pariwisata di Indonesia.