5 Macam Ilmu Psikologi – Calon Mahasiswa Wajib Tahu
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Ilmu Psikologi, image via uxdesign.cc
Kalau badan terasa kurang sehat, kita dengan mudah dapat merasakannya. Tapi bagaimana kalau kondisi mental kita yang kurang sehat? Harus diakui, kesehatan mental masih kurang diperhatikan hingga hari ini.
Bagusnya, disisi lain, minat pada Ilmu Psikologi juga semakin meningkat. Tapi tahukah Sobat? Ilmu Psikologi itu ada banyak ragamnya – tak semudah lulus kuliah kemudian langsung menangani kesehatan mental setiap orang!
As always, tujuan yang baik dicapai dengan cara yang baik. Jadi, sebelum meluncur menuju 'medan perang' kesehatan mental, ada baiknya kita tahu terlebih dahulu tentang pembagian umum Ilmu Psikologi.
Saat ini dunia Psikologi mengenal sekitar 13 teori kepribadian. Dari mana diperoleh 13 teori tersebut? Dari penelitian yang dilakukan oleh para psikolog, khususnya Psikolog Klinis. Sigmeun Freud, tokoh yang merumuskan Teori Psikoanalisis Klasik, misalnya, adalah seorang Psikolog Klinis.
Nah, salah satu cara penelitian yang dilakukan untuk menghasilkan teori Psikologi adalah melalui eksperimen selama bertahun-tahun. Dan dalam Ilmu Psikologi Umum dan Eksperimental inilah kita belajar tentang metodologi penelitian, responden, alat pengukuran psikologi, dan masih banyak lagi.
Dalam Psikologi Klinis, kita mendalami perilaku manusia dengan lebih detail. Seorang Psikolog Klinis menangani beragam kondisi mental individu, mulai dari yang ringan seperti mengatasi krisis percaya diri hingga yang masuk kategori berat seperti perilaku psikopat.
Untuk menjadi seorang Psikolog Klinis, Sobat harus melanjutkan kuliah kejenjang Magister – tepatnya S2 Profesi. Setelah merampungkan spesifikasi kuliah Psikologi Klinis, calon Psikolog harus mengikuti sidang profesi Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI).
Sebagian Psikolog Klinis bekerja dalam setting medis. Lantas, apa bedanya dengan Psikiater? Pendekatan dan landasan keilmuan Psikologi Klinis adalah pada perilaku manusia. Psikolog Klinis juga tidak diizinkan memberikan pelayanan penggunaan obat karena kewenangan ini dimiliki oleh Psikiater yang berlatarbelakang keilmuan Kedokteran.
Perkembangan mental kita sejak kanak hingga berusia senja mengalami tahapan-tahapan proses yang menarik. Setiap tahapan dikaji secara ilmiah dalam Psikologi Perkembangan. Maka pada bidang Ilmu Psikologi inilah kita belajar tentang perkembangan remaja, pendidikan anak, dan seterusnya.
Hampir sama dengan Psikologi Perkembangan, Psikologi Pendidikan juga mencermati kapasitas mental pada usia tertentu. Bedanya, Psikologi Pendidikan lebih fokus pada pendekatan dan metode pendidikan yang sesuai dengan usia dan populasi tertentu.
Misalnya, keadaan, kebutuhan, dan tujuan belajar siswa SMP di perkotaan berbeda dari mereka yang berada di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar. Desain pelatihan pekerja juga memerlukan pendekatan yang berbeda dari setting pendidikan formal. Demikian pula, perlu dipahami perbedaan belajar antara anak berbakat dan berkebutuhan khusus.
Ilmu Psikologi yang satu ini lebih banyak berkaitan dengan Manajemen Sumber Daya Manusia atau HRD dalam dunia kerja. Psikologi Industri dan Organisasi adalah bidang ilmu yang tepat untuk menangani konflik internal perusahaan, hubungan antar departemen, komunikasi tim kerja, hubungan antara atasan dan bawahan, dan sejenisnya.
Fokus Psikologi Industri dan Organisasi adalah menjaga interaksi dan kondisi psikologis setiap orang dalam perusahaan dalam keadaan yang prima sehingga produktivitas kerjanya menjadi maksimal. Sistem penyaringan dan perekrutan calon karyawan juga dipelajari disini.
Manusia sebagai fokus Ilmu Psikologi adalah makhluk sosial. Maka tak aneh bila diperlukan Ilmu Psikologi Sosial sebagai bidang pengkaji proses mental individu dalam menghadapi kelompok atau individu yang lain.
Bidang kajian Psikologi Sosial mencakup resolusi konflik, psikologi massa, dan masih banyak lagi. Pernahkah Sobat melihat massa demonstrasi yang semula tenang dapat berubah menjadi kerusuhan? Analisis Psikologi Sosial dapat menjelaskan fenomena tersebut. Bahkan, Psikologi Sosial berguna untuk mengatur massa dan mencegah kerusuhan tersebut.
Jika Sobat Pintar bercita-cita kuliah Psikologi, ada baiknya menimbang Ilmu Psikologi mana yang lebih menarik minatmu. Sesuai dengan minat tersebut, nanti Sobat dapat mulai mengurutkan matakuliah-matakuliah prasyarat mana yang harus diambil dulu sedari awal.
But first thing first, do you want to be a psychologist? Or else, is it the right path of life for you? Jangan nanggung, Sobat. Yang pasti-pasti saja, gunakan Minat Pintar untuk menemukan jawabanmu.
ArtikelTerkaitV3
Mitos vs Fakta Jurusan Kedokteran: Benarkah Hanya untuk Oran
Jurusan Kedokteran selalu menjadi salah satu program studi paling populer dan bergengsi di Indonesia. Namun, banyak mitos yang beredar seputar jurusan ini, mulai dari anggapan bahwa hanya orang kaya yang bisa masuk hingga rumor mistis tentang praktikum ma...
Baca Selengkapnya
QRIS: Kebanggaan Indonesia yang Bikin Amerika Ketar-Ketir! I
Sobat Pintar, pernah nggak sih kamu bayangkan kalau teknologi pembayaran digital buatan Indonesia bisa bikin negara adidaya seperti Amerika Serikat ketar-ketir? Yap, itu bukan mimpi! QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) adalah sistem pembayaran ...
5 Destinasi Healing Terbaik untuk Siswa Setelah Ujian, Bikin
Hai, Sobat Pintar! Sudah lelah dengan segudang ujian yang bikin kepala pusing? Tenang, kamu berhak untuk healing sejenak sebelum melanjutkan perjalanan akademismu. Nah, kali ini Aku Pintar kasih rekomendasi destinasi healing terbaik buat kamu yang baru sa...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog