Cara Membuat Soal HOTS (Higher Order Thinking Skills)
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh Katerina Holmes dari Pexels
High order thinking skills yang disingkat HOTS gencar diperbincangkan di dunia pendidikan. Soal-soal yang HOTS merupakan salah satu cara untuk melatih siswa untuk berpikir tingkat tinggi. Diharapkan, hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan dapat membekali siswa untuk memiliki keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan dibutuhkan yang pada abad ke-21 atau juga dikenal dengan sebutan 21st century skills. Apa saja keterampilan abad 21 itu? Keterampilan abad 21 dibagi menjadi 3 kategori yaitu learning skills, literacy skills, dan life skills.
Learning skills terdiri dari critical thinking, creativity, collaboration, dan communication (The Four C's). Literacy skills meliputi information literacy, media literacy, dan technology literacy. Dan life skills yang mencakup 5 kemampuan, yaitu: flexibility, leadership, initiative, productivity, dan social skills. Soal-soal HOTS dalam penilaian hasil belajar sangat penting untuk mengasah kemampuan dan keterampilan siswa sesuai dengan tuntutan kompetensi abad ke-21 di atas.
Gambar dari imgbin.com
Guru Pintar penasaran, apa sih HOTS? Taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Anderson and Krathwohl menyatakan bahwa high order thinking skills adalah kemampuan berpikir pada tingkat yang lebih tinggi yang melibatkan kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Tidak sekedar menghafal atau merujuk saja.
Apa itu soal HOTS? Seperti namanya, soal HOTS adalah soal-soal yang mendorong siswa untuk berpikir tingkat tinggi sesuai dengan levelnya. Soal HOTS dapat mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, seperti kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite). Soal-soal HOTS disusun sedemikian rupa untuk mengukur kemampuan: mentransfer satu konsep ke konsep lainnya, memproses dan menerapkan informasi, mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda, menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, dan menelaah ide dan informasi secara kritis.
Salah besar jika soal HOTS diidentikkan dengan soal-soal yang sulit. Bisa jadi soal HOTS menjadi sulit bagi siswa karena dalam pembelajaran siswa-siswa tidak dibiasakan untuk berpikir tingkat tinggi. Siswa yang hanya dibiasakan untuk melihat sesuatu atau mengerjakan soal yang jawabannya sudah ada tanpa melalui proses pemikiran lebih lanjut, tentu akan kesulitan jika tiba-tiba diberikan soal HOTS. Siswa akan sukses mengerjakan soal-soal HOTS jika sudah terbiasa berpikir secara HOTS selama proses pembelajaran.
Sebuah Soal dikategorikan sebagai soal HOTS harus memiliki 3 karakteristik berikut ini:
1. Dapat mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi.
2. memiliki basis permasalahan kontekstual.
3. Menggunakan bentuk soal beragam.
Indikator dalam soal HOTS meliputi tiga indikator yaitu menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mengkreasi(C6).
Pada level menganalisis, siswa akan lebih ditekankan pada bagaimana berpikir kritis secara operasional. menganalisis terdiri dari kemampuan atau keterampilan membedakan (differentiating), mengorganisasikan(organizing), dan menghubungkan(attributing). Kata Kerja Operasional yang biasa digunakan adalah membandingkan,mengkritisi mengurutkan, membedakan, dan menentukan.
Mengevaluasi berarti membuat keputusan berdasarkan kriteria yang standar, seperti mengecek dan mengkritik. Kata Kerja Operasional yang digunakan adalah mengevaluasi, memilih/menyeleksi, menilai,menyanggah, dan memberikan pendapat.
Soal pada level C6 menuntut kemampuan siswa untuk merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, memperbaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, menggubah. Kata Kerja Operasional yang digunakan adalah memperjelas, menafsirkan, memprediksi.
Photo by Green Chameleon on Unsplash
Penyusunan soal HOTS tidak boleh sembarangan. Cara membuat soal HOTS harus mengikuti langkah-langkah berikut ini:
Pertama-tama, Guru Pintar harus memilih KD yang dapat dibuatkan soal-soal HOTS. Guru Pintar dapat melakukan langkah ini secara mandiri atau melalui forum MGMP. Terkadang tidak semua KD dapat dibuatkan soal yang bersifat HOTS. Oleh karena itu, kejelian dan ketelitian sangat diperlukan.
Kisi-kisi soal-soal HOTS memiliki tujuan untuk membantu Guru Pintar dalam menulis butir soal. Kisi-kisi soal HOTS penting untuk membantu dan mengarahkan guru dalam memilih KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS, memilih materi pokok yang terkait dengan KD yang akan diuji, merumuskan indikator soal, dan menentukan level kognitif.
Contoh soal HOTS yang sudah sering Guru Pintar lihat pasti memiliki stimulus. Stimulus yang digunakan dalam penyusunan soal HOTS harus menarik dan kontekstual. Stimulus yang menarik akan membuat siswa mau membaca stimulus dengan seksama. Sedangkan kontekstual berarti sesuai dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari.
Penulisan butir-butir pertanyaan harus sesuai dengan kaidah penulisan butir soal HOTS. Kaidah penulisan butir soal HOTS sedikit berbeda dengan kaidah penulisan butir soal pada umumnya. Perbedaannya hanya terletak pada aspek materi saja. Sedangkan pada aspek konstruksi dan bahasanya relatif sama.
Dalam setiap butir pertanyaan HOTS yang ditulis harus dilengkapi dengan rubrik atau pedoman penskoran. Rubrik dibuat untuk soal HOTS dalam bentuk uraian. Sedangkan soal HOTS yang berbentuk pilihan ganda, pilihan ganda kompleks (benar/salah, ya/tidak), dan isian singkat, Guru Pintar harus menuliskan kunci jawaban.
Â
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog