Gaya Belajar Auditori Ternyata Dominan Menggunakan Pendengaran
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Gaya belajar setiap orang ternyata ada banyak jenisnya, salah satunya gaya auditori/ metode yang dominannya menggunakan audio selama pemaparan materi. Auditori merupakan satu dari dua tipe gaya belajar lainnya, yakni kinestetik dan visual.
Sekilas tentang kinestetik adalah metode belajar yang mengedepankan aktivitas fisik, sementara visual ada aktivitas belajar yang mengedepankan faktor visual atau penglihatan. Metode pembelajaran audio akan lebih banyak mempekerjakan telinga untuk mendengar.
Sobat Pintar sudah pernah melakukan tes gaya belajar sebelumnya? Mengetahui gaya belajar apa yang paling tepat dengan diri sendiri membantu penyerapan materi dengan baik.
Semua orang terlahir dengan keunggulannya masing-masing, jika ada yang tidak maksimal dalam proses belajarnya, bisa jadi melakukan cara yang kurang tepat. Sobat Pintar harus tahu bahwa ada ciri khas siswa yang mempunyai gaya belajar auditori, diantaranya:
Siswa yang memiliki kecenderungan tipe belajar auditori akan lebih mudah mengingat segala bentuk informasi berupa suara. Tidak masalah jika tidak bisa melihat siapa pemberi informasinya, yang penting tidak ada distraksi masuknya informasi ke dalam telinga.
Informasi yang direkam oleh telinga ini akan tersimpan ke otak dan dapat diingat dalam waktu lama. Sobat Pintar jangan salah paham ketika ada teman yang terkesan tidak acuh saat guru menjelaskan, bisa jadi sistem pendengarannya sedang memproses materi dari guru.
Ciri-ciri lainnya adalah lebih mudah mengingat nama seseorang, sekalipun baru pertama kali berkenalan. Sekalipun kontak mata siswa auditori terbilang minim dibandingkan siswa lain, namun dari segi ingatan akan nama seseorang jauh lebih tajam.
Sobat Pintar bisa menelaah dua ciri yang kami berikan, adakah salah satunya yang melekat pada Sobat Pintar? Atau mungkin teman sebangku kalian yang memiliki karakteristik auditori.
Sumber bacaan atau buku merupakan bentuk informasi tertulis yang tidak menimbulkan suara sama sekali. Bagi orang-orang yang cenderung menggunakan indera pendengaran saat belajar dapat menyiasatinya dengan membaca lantang informasi dari dalam buku.
Tantangannya adalah ketika ada ujian Bahasa Indonesia maupun Bahasa Asing yang mengharuskan memahami wacana, tipikal siswa auditori membutuhkan waktu adaptasi lebih lama. Sobat Pintar dapat menyiasatinya dengan membaca bersuara, tetapi pelan saja.
Orang-orang dengan kecenderungan auditori tidak bisa menerima suara terlalu banyak karena bisa mengganggu konsentrasi dalam menyerap informasi. Terlalu banyak suara yang masuk ke dalam kepala dapat mengaburkan informasi penting yang harus dipahami.
Siswa dengan tipe auditori harus belajar pada situasi kelas yang kondusif untuk bisa menangkap materi dari guru. Siswa auditori juga harus menemukan pengajar yang aktif berbicara dan menjelaskan materi.
Berbagai ciri tipe gaya belajar auditori di atas dapat menjadi acuan dalam mengidentifikasi kecenderungan gaya belajar Sobat Pintar selama ini. Informasi ini juga sangat penting diketahui guru untuk memperlakukan setiap siswa dengan tepat.
Tidak semua mata pelajaran di sekolah Indonesia memenuhi tipe auditori yang menekankan sistem pendengaran siswa. Meskipun begitu, Sobat Pintar harus tahu ada beberapa contoh gaya belajar auditori yang dapat mendukung pemahaman materi, seperti:
Setelah guru memaparkan materi di kelas dan memberikan sesi tanya jawab kepada siswa maka sobat pintar dengan tipe auditori dapat memanfaatkan waktu tersebut dengan baik. Penjelasan ulang secara lisan dari guru dapat semakin memperdalam pemahaman materi.
Mendengarkan lagu berbahasa Inggris dapat menjadi metode pembelajaran efektif untuk tipikal auditori. Mendengarkan lagu bahasa Korea juga dapat menjadi cara belajar yang tepat untuk memahami bahasa Korea bagi siswa auditori.
Sobat Pintar dapat membaca buku dengan lantang lalu merekamnya menggunakan handphone untuk diperdengarkan pada lain waktu. Sobat Pintar dapat mendengarkan kembali materi yang direkam sambil melakukan aktivitas lain, seperti makan.
Cara belajar yang tepat untuk gaya belajar auditori lainnya adalah mengikuti diskusi bersama teman atau guru. Melalui metode diskusi Sobat Pintar dapat menemukan jawaban dari hal-hal yang belum dipahami secara langsung dari ahlinya.
Menekankan ejaan pada istilah yang sulit dipahami bertujuan untuk membuat sobat pintar lebih mudah menulis dan melafalkan istilah tersebut. Contoh, ejaan c-h-e-e-s-e dilafalkan per huruf supaya tidak keliru dalam menulisnya saat ada ujian English.
Auditori adalah salah satu tipe atau model pembelajaran bagi siswa dengan mengedepankan indera pendengaran. Selain itu, ada juga gaya belajar lainnya yang tidak dominan pada sistem pendengaran, namun dominan pada fisik dan sistem penglihatan.
Sobat Pintar yang memiliki kecenderungan visual lebih menyukai pembelajaran melalui gambar atau sesuatu yang dapat menjelaskan materi secara riil. Misal, dalam materi Geografi dipelajari letak Indonesia dalam peta dunia, maka tipe visual membutuhkan gambar petanya langsung.
Misalkan lagi pelajaran Sosiologi tentang karakteristik masyarakat Baduy di Banten. Siswa visual membutuhkan bukti konkret gambar orang Baduy untuk menelaah karakteristik fisiknya secara detail.
Gaya belajar kinestetik mengedepankan aktivitas fisik atau interaksi langsung dengan objek dalam penyerapan materi, contohnya pelajaran Olahraga. Siswa kinestetik belum tentu bagus dalam memahami pelajaran yang terlalu banyak teori.
Perbedaan antar siswa bukan berarti jelek, hanya guru yang harus memahami kepribadian dan gaya belajar masing-masing anak. Tujuannya supaya semua potensi di dalam diri siswa dapat dimaksimalkan.
Ternyata ada macam-macam gaya belajar pada siswa yang efektivitasnya ditentukan berdasarkan kepribadian masing-masing. Gaya belajar auditori dengan mengutamakan indera pendengaran serta menyingkirkan distraksi dari suara-suara tidak penting di sekitar.
Sobat Pintar bisa melakukan tes tipe belajar yang paling tepat untuk melakukan proses belajar yang lebih akurat. Jika sekolah belum memfasilitasi model belajar yang cocok dengan Sobat Pintar, jangan menyerah untuk menerapkannya di luar sekolah.
Peran orang tua sebagai wali sangat membantu dalam menciptakan keberhasilan dari metode auditori di luar sekolah. Ketika sudah memahami metode belajar yang tepat maka lebih mudah untuk meningkatkan nilai di setiap pelajaran.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog