Jangan Takut Jadi Anak Kos – 4 Tips untuk Pemula
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Jangan Takut Jadi Anak Kos, image via www.tamaramendelson.com
Bagi sebagian kita, kuliah di kota lain menjadi pengalaman pertama tinggal terpisah dan jauh dari keluarga. Kalau sudah terbiasa berkumpul ramai sekeluarga, tinggal di kamar kos sendirian bisa terasa sepi, sunyi. Bagaimana mengatasi rasa kesepian tinggal di rumah kos yang baru, di kota yang baru?
1. Sesekali Paksa Dirimu untuk Membaur Meskipun pada Awalnya Masih Terasa Canggung
Jika ada satu ruang bersama di rumah kos, tempat semua penghuni kos sering berkumpul untuk ngobrol, makan, atau yang lain, cobalah untuk turut serta. Pada awalnya wajar bila kita merasa canggung, apalagi kalau belum mengenal penghuni kos yang lain. Yakinlah, tak butuh waktu lama hingga ada seseorang yang mengajakmu bercakap.
Coba juga trik ini di luar rumah kos. Kenali kota barumu – di mana tempat makan yang harganya terjangkau, tempat nongkrong yang menyenangkan, perpustakaan yang nyaman, dan seterusnya. Tak ada teman untuk diajak ke tempat-tempat ini? It's okay. Just go.
Duduk dan makan sendirian pada awalnya mungkin terasa menggelisahkan. Tapi coba lihat sekelilingmu. You may be surprised to see that many people do their things alone too. Sama seperti di rumah kos, lambat laun kita akan bertemu dan mulai bercakap dengan seseorang.
2. Mandiri dan Mengerjakan Banyak Hal Sendiri Bukan Akhir Duniamu
Kita mengandalkan banyak hal pada orang tua, kakak, atau adik saat tinggal bersama keluarga. Namun ketika harus belajar di kota lain, ternyata banyak keperluan sehari-hari yang harus kita pikirkan dan jalani sendiri.
Tapi jangan lantas menganggap dirimu sendirian di dunia ini ya, Sobat. Sekedar kehabisan kaos kaki bersih, kemudian harus membelinya sendiri, bukan berarti tak ada yang menyayangi kita. Tentu ada perubahan yang harus dihadapi, dari tinggal bersama keluarga dan saling membantu menjadi tinggal sendiri, lebih banyak mengandalkan diri sendiri dan mandiri.
Jangan khawatir, kita masih bisa menghubungi keluarga – menceritakan pada orang tua bahwa ternyata kita baru tahu ukuran kaos kaki diri sendiri, misalnya. Do things by yourself doesn't mean you're alone. Lagipula, bukankah ada teman-teman baru di rumah kos? Seiring waktu, kedekatan yang terjalin diantara kalian akan menumbuhkan hubungan kekeluargaan yang hangat.
3. Bergabung dengan Komunitas atau Organisasi yang Sesuai dengan Minat
Ask around. Tanya-tanyakan sambil lalu, barangkali ada orang yang tahu tentang perkumpulan, komunitas, organisasi, atau lembaga masyarakat yang menarik buatmu. Misalnya Sobat suka membuat kerajinan tangan, bergabunglah dengan komunitas handycraft.
Malu bertanya? Tak ada lagi sesat di jalan sekarang ini, Sobat! Gunakan media sosial dan cari tahu kegiatan kesukaanmu di kota baru tempatmu tinggal. Secanggung apapun pada awalnya, bertemu orang-orang yang memiliki minat yang sama dan mengerjakan kesukaan kalian bersama-sama akan segera mencairkan suasana.
4. Sendirian Tak Selalu Terasa Buruk Sekalipun bagi Ekstrovert
Persepsi kita dalam memandang sesuatu memainkan peran penting pada apa yang kita rasakan. Adakalanya kita berada dalam keadaan yang membuat kita benar-benar sendirian.
Misalnya, semua teman kos pulang kampung pada akhir pekan sedangkan Sobat harus tinggal sendirian di rumah kos. How bad can it be? Ehm... not so bad. Lakukan kegiatan yang menyenangkan seperti menonton serial favorit, main game, membaca buku, atau video call keluarga.
Bagi Sobat yang introvert, waktu sendirian adalah golden moment yang dinanti-nanti dan sangat dinikmati. Melakukan hal-hal diatas akan terasa recharging energi sekali. Sedangkan bagi Sobat yang ekstrovert, tak perlu mati-matin menghindari keadaan yang mengharuskan sendirian. Bukankah setidaknya kita bisa memanfaatkan waktu sendirian untuk mengerjakan tugas atau istirahat?
Setiap kita akan mengalami first experience dalam berbagai hal, termasuk juga tinggal di kota baru yang jauh dari keluarga. Alih-alih menghadapinya dengan cemas, kenapa kita tak menerimanya dengan tangan terbuka?
ArtikelTerkaitV3
Generasi Z vs. Generasi Alpha: Siapa yang Lebih Unggul dalam
Sobat Pintar, pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa adikmu yang masih kecil sudah mahir menggunakan gadget, sementara kamu dulu baru mengenalnya di usia yang lebih tua? Nah, ini dia perbedaan antara Generasi Z (kelahiran 1997-2012) dan Generasi Alpha (kel...
Baca Selengkapnya
5 Bendungan Laut Terbaik Dunia yang Bisa Jadi Referensi Solu
Hai, Sobat Pintar! Pernah nggak sih kamu lihat berita banjir rob di Jakarta Utara terus mikir, "Apa nggak ada solusi permanen buat masalah ini?" Nah, ternyata di dunia ini udah ada beberapa bendungan laut (sea barrier) keren yang sukses ngatasi masalah se...
Lulus SMA? Siap-Siap Terkejut dengan 7 Perbedaan Mencolok Sa
Hai, Sobat Pintar! Kalian yang baru lulus SMA pasti penasaran, dong, apa saja sih perbedaan antara dunia SMA dan kuliah? Jangan kaget, karena ternyata banyak hal yang bakal bikin kalian terkejut! Yuk, simak 7 perbedaan utama antara SMA dan kuliah yang waj...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog