Seringkali siswa SMA atau SMK yang hendak melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi mengalami kebingungan dalam memilih bidang studi/jurusan kuliah. Mereka biasanya beralasan belum mengetahui secara mendalam tentang bakat dan minatnya. Ketika ingin melanjutkan untuk belajar ke jenjang ke perguruan tinggi, siswa SMA atau SMK ini menemukan bahwa ternyata tidak mudah memilih studi/jurusan kuliah apa yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Bahkan tidak jarang mereka merasa salah dalam memilih studi/jurusan dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi dan berakhir dengan pindah jurusan atau lebih parah lagi, berhenti kuliah.

Fenomena mahasiswa pindah jurusan sering terjadi ketika mereka sudah memasuki semester tiga, empat atau lebih parahnya lagi ada juga mahasiswa yang harus berhenti kuliah akibat merasa jurusan kuliah yang ambil tidak sesuai dengan bakat dan minatnya. Kenapa hal ini dapat terjadi? Salah satu faktor yang membuat hal ini terjadi adalah karena tidak dilakukannya tes bakat minat pada siswa sebelum memilih jurusan di kampus pilihannya. Padahal tes bakat dan minat memiliki fungsi penting untuk mengetahui lebih detail tentang kecenderungan dan keahlian yang dimiliki oleh siswa. Tes bakat dan minat tidak hanya dapat dilakukan oleh guru Bimbingan Konseling saja. Tes bakat dan minat sebenarnya dapat dilakukan sejak dini pada masa pendaftaran seperti dengan memberikan angket pemilihan jurusan di SMA sehingga siswa mendaftar. Dengan demikian Guru Pintar akan lebih mudah mengarahkan siswa menentukan jurusan saat sekolah di SMA/SMK dan juga jurusan saat lulus dari SMA dan Smk nanti.

Ketika siswa dan juga Guru Pintar sudah mengetahui bakat dan minatnya dari awal, ke depannya mereka tidak perlu merasa bingung lagi dalam memilih studi/jurusan saat melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Upaya Guru Pintar dalam membantu siswa saat belajar  juga dapat didasarkan dari hasil tes bakat dan minat mereka. Dengan demikian, rancangan pembelajaran akan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa.

Sebagai Guru, bagaimana sih cara Guru Pintar membantu siswa dalam menentukan jurusan ketika mereka ingin melanjutkan studi?

1. Memahami passion Siswa

Foto dari tangkapan layar akupintar.id

Hal pertama yang dapat Guru Pintar lakukan adalah memahami passion siswa. Hal ini berguna supaya Guru Pintar dapat mengenali potensi yang dimiliki siswa dan kemudian dapat memberikan saran yang tepat dalam memilih jurusan atau program studi. Cara lainnya untuk mengetahui bakat dan minat siswa adalah dengan hobi mereka, topik apa saja yang sering mereka perbincangkan dan membuat mereka antusias saat membahasnya, kegiatan ekstra kurikuler apa saja yang mereka minati bersekolah, atau buku-buku apa yang sering mereka baca, dan lain sebagainya.

Strategi berikutnya yang dapat Guru Pintar lakukan adalah bekerja sama dengan guru dan konselor (guru Bimbingan Konseling) di Sekolah. Guru Pintar berperan dalam memberikan masukan tambahan mengenai jurusan yang cocok dengan siswa kita sesuai dengan kemampuannya selama belajar di sekolah, sementara guru BK berperan dalam memberikan gambaran mengenai dunia kuliah dan gambaran mengenai karir ke depannya setelah siswa lulus kuliah. Dengan bantuan mereka, siswa kita dapat mengembangkan kerangka berpikir mereka mengenai jurusan atau program studi yang akan mereka pilih secara lebih luas dan lengkap.

Cara lain dan yang paling mudah dalam membantu menemukan minat bakat siswa adalah dengan menggunakan tes penjurusan yang ada di aplikasi akupintar.id atau tes kepribadian yang ada pada aplikasi akupintar.id.  Dari aplikasi tersebut, Guru Pintar dan juga siswa dapat mengetahui ada 4 tipe kepribadian DISC yaitu tipe Dominance, Influence, Steadiness, dan Compliance. Dengan mengetahui tipe kepribadian msiswaah siswa miliki, Guru Pintar dapat memberikan pengarahan terkait jurusan apa yang sekiranya cocok dengan kepribadian, bakat dan minat siswa. Tes kepribadian Aku Pintar ini sangat mudah diakses. Siswa dapat mengaksesnya dengan menggunakan komputer ataupun HP android, dan yang menggembirakan adalah tes ini dapat dilakukan secara gratis.

2. Menjadi Fasilitator

Foto oleh fauxels dari Pexels

Setelah Guru Pintar mengetahui minat dan bakat siswa dan mendiskusikan jurusan atau program studi apa saja yang sekiranya cocok untuk mereka, selanjutnya Guru Pintar harus menjadi fasilitator bagi mereka dengan membantu siswa mencari perguruan tinggi yang membuka jurusan yang siswa inginkan. Guru Pintar dapat memberi informasi bahwa setiap perguruan tinggi memiliki beberapa fakultas unggulannya masing-masing. Dengan demikian siswa memiliki panduan yang lebih akurat saat memilih jurusan dan perguruan tinggi. Selain itu jangan lupa untuk membantu siswa mengecek sarana dan prasarana perkuliahan fakultas yang akan menjadi pilihan siswa.

Nah, untuk menjadi fasilitator bagi siswa, Guru Pintar perlu memiliki pengetahuan yang lebih tentang jurusan-jurusan dan juga kampus-kampus yang akan siswa pilih. Caranya adalah dengan selalu mengupdate informasi dari setiap kampus, baik melalui website, flyer, atau menghubungi langsung kampus yang akan dituju.

3. Mengajarkan Siswa Untuk Bertanggung Jawab Atas Pilihannya

Hal terakhir yang dapat Guru Pintar lakukan sebagai bentuk pendampingan dan pembibingan pada siswa adalah mengajarkan siswa untuk bertanggung jawab atas pilihan mereka tersebut. sebagai guru, Guru Pintar harus memberikan kepercayaan dan menanamkan pada siswa untuk menjadi orang yang Tangguh dan tidak plin-plan serta berani menghadapi konseskuensi dari pilihan yang mereka ambil.

Komunikasi yang baik adalah kunci bagi Guru Pintar dan siswa dalam proses penanaman nilai-nilai sikap yang harus dimiliki oleh siswa, termasuk sikap bertanggung jawab. Dengan komunikasi yang baik, Guru Pintar dapat senantiasa mengingatkan siswa untuk dapat menjalani masa kuliah mereka sebaik-baiknya. Ketika siswa membutuhkan bantuan saat mengalami kesulitan pada saat memilih atau kelak dengan kuliah mereka, Guru Pintar dapat selalu hadir memberikan semangat pada siswa sehingga kelak mereka menjadi orang yang sukses.

Demikianlah cara membantu siswa merencanakan masa depan mereka. Dengan cara yang tepat, siswa juga akan memilih jurusan dengan tepat juga.