Mengelola Pembelajaran Berbasis Project Based Learning
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh MART PRODUCTION dari Pexels
Project Based Learning adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan pasa siswa untuk memperdalam pengetahuannya sekaligus mengembangkan kemampuan melalui kegiatan problem solving dan investigasi. Brandon Goodman dan J. Stiver mendefinisikan Project Based Learning sebagai sebuah pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta didik yang terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok.
Model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) ini tidak hanya fokus pada hasil akhirnya, namun lebih menekankan pada proses bagaimana siswa dapat memecahkan masalahnya dan akhirnya dapat menghasilkan sebuah produk. Pendekatan ini membuat siswa mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dengan berpartisipasi aktif dalam pengerjakan proyeknya. Hal ini tentu saja lebih menantang daripada hanya duduk diam mendengarkan penjelasan guru atau membaca buku kemudian mengerjakan kuis atau tes.
Jika tertarik untuk menerapkan PjBL di kelas, Guru pintar harus memasuk elemen-elemen berikut ini:
Pembelajaran berbasis proyek selalu bersumber dari sebuah masalah atau pertanyaan. Permasalahan yang harus dipecahkan harus memiliki tingkat kesulitan yang disesuaikan dengan level siswa. Jangan sampai memberikan tantangan untuk siswa kelas 6 SD pada siswa kelas 2 SD.
Proyek yang dilakukan siswa harus mencakup pertanyaan-pertanyaan dalam dunia nyata atau yang relevan dengan pengalaman siswa. Dengan demikian siswa dapat menghubungkan antara pengetahuan yang didapatkannya saat pembelajaran dengan manfaat atau kegunaannya di dunia nyata.
Metode pembelajaran berbasis proyek hendaknya memberikan kebebasan siswa untuk menentukan strategi memecahkan masalah, produk apa yang akan dihasilkan, dan juga bagaimana cara menghasilkan produk tersebut.
Dalam Project Based Learning siswa diharapkan mampu merefleksikan semua pengalaman yang di dapat selama mengerjakan proyeknya. Kemudian siswa mampu menyimpulkan pelajaran berharga apa yang dapat diambil selama proses project based learning.
Metode pembelajaran project based learning juga mengajarkan pada siswa untuk dapat memberikan dan menerima masukan-masukan atas proyek yang dilakukannya. Dengan demikian mereka tidak hanya belajar dari guru tetapi dapat saling belajar dengan sesame teman.
Di akhir proses Pembelajaran berbasis proyek, Siswa harus mampu mempresentasikan penemuannya atau produk yang dihasilkannya di depan teman-teman sekelas atau bahkan di depan masyarakat umum. Selain berdiskusi tentang proyeknya, diharapkan semua siswa mampu menarik kesimpulan dari apa yang telah dipelajari dan juga dipratikkan.
Buck Institute for Education di tahun 1999 menyebutkan pembelajaran berbasis proyek memiliki karakteristik-karakteristik seperti berikut ini.
1. Siswa diarahkan untuk membuat keputusan dan membuat kerangka kerjanya sendiri.
2. Terdapat masalah atau pertanyaan yang harus dipecahkan.
3. Siswa merancang proses untuk mencapai hasil yang telah ditentukan.
4. Setiap siswa memiliki tanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkan untuk menyelesaikan proyeknya.
5. Siswa harus melakukan evaluasi secara berkelanjutan.
6. Siswa secara teratur melakukan refleksi atas apa yang mereka kerjakan.
7. Hasil akhir yang diharapkan adalah siswa menghasilkan sebuah produk dan dievaluasi kualitasnya.
8. Kelas harus mendukung adanya perubahan dan tidak membuat siswa takut melakukan kesalahan.
Foto oleh Kampus Production dari Pexels
Ada 6 langkah yang harus dilakukan saat menerapkan project based learning. Apa 6 langkah tersebut?
Pertanyaan harus mengandung permasalahan yang harus dipecahkan dan menghasilkan sebuah penemuan atau produk. Topik atau teman harus sesuai dengan real world dan mendorong siswa untuk melakukan investigasi yang mendalam.
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dengan siswa. Perencanaan meliputi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial dengan mengintegrasikan berbagai subjek yang mendukung, serta menginformasikan alat dan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan proyek.
Guru dan siswa bersama-sama menyusun jadwal kegiatan dalam menyelesaikan proyek. Waktu penyelesaian proyek harus jelas, dan siswa diberi pengarahan untuk mengelola waktu yang ada. Berikan siswa kebebasan dan kesempatan untuk mencoba menggali sesuatu yang baru. Guru Pintar tetap harus memantau dan mengingatkan apabila siswa melenceng dari tujuan proyek.
Meskipun siswa diberikan kebebasan menentukan strategi dan cara mengerjakan proyeknya, Guru pintar tetap bertanggungjawab untuk memantau siswa selama menyelesaikan proyek. Guru pintar bertindak sebagai mentor yang selalu mengarahkan para siswa untuk selalu fokus dan terarah dalam mengerjakan proyeknya.
Penilaian yang Guru pintar lakukan untuk membantu pendidik dalam mengukur ketercapaian standar pada proses dan produk yang dihasilkan. Guru pintar juga berperan dalam mengevaluasi kemajuan setiap siswa dan memberi feedback. Selanjutnya Guru pintar dapat menyusun strategi pembelajaran berikutnya. Penilaian produk dapat dilakukan dengan mempresentasikan produknya di depan teman atau guru.
Pada akhir proses pembelajaran project based learning, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan dan produk yang telah dihasilkan. Proses refleksi dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Siswa hendaknya diberikan kesempatan untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek.
Yuk Guru pintar, terapkan model pembelajaran berbasis proyek atau project based learning di kelas.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog