Pentingnya Pemetaan Untuk Mengetahui Kebutuhan Siswa dalam Belajar
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh Pavel Danilyuk dari Pexels
Kebutuhan peserta didik atau siswa di kelas dalam belajar sangat beragam. Begitu pula dengan potensi siswa. Supaya setiap siswa memiliki pengalaman belajar yang bermakna, Guru Pintar harus mampu membuat pemetaan kebutuhan dan karakteristik setiap siswa di kelas. Hal ini sangat berguna bagi Guru Pintar untuk menentukan rancangan proses pembelajaran yang paling sesuai bagi siswa di kelas.
Kesadaran akan keragaman kebutuhan dan karakteristik siswa, Guru Pintar dapat menjadikan pembelajaran diferensiasi (differentiated learning) sebagai cara pengembangan pengalaman belajar siswa. Telah dikemukakan oleh Tomlinson (2000) bahwa Pembelajaran berdiferensiasi atau differentiated learning adalah bentuk proses pembelajaran di kelas dengan yang disesuaikan dengan keragaman kebutuhan belajar setiap peserta didik atau siswa. Jangan salah paham ya, Guru Pintar! hal ini bukan berarti dalam memenuhi kebutuhan siswa, Guru Pintar harus mengajar menggunakan cara sebanyak jumlah siswa yang diajarkan. Misalnya, jika dalam satu kelas terdapat tiga puluh siswa bukan berarti Guru Pintar harus mengajar dengan menggunakan tiga puluh cara yang berbeda. Guru Pintar dapat membuat kategori besar yang mewakili masing-masing kebutuhan dan karakteristik siswa kemudian merancang pembelajaran sesuai dengan kategori-kategori tersebut.
Dalam pembelajaran berdiferensiasi ada tiga strategi yang dapat Guru Pintar terapkan di kelas, yaitu:
Konten adalah apa yang Guru Pintar ajarkan pada siswa dengan memperhatikan kategori kebutuhan belajar siswa yang meliputi : kesiapan belajar (readiness) siswa, minat siswa, dan profil belajar siswa. Konten atau isi materi yang diajarkan harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Bagaimana cara membuatnya? Konten dapat berupa tantangan atau pertanyaan penelitian yang merangsang siswa untuk menggali lebih dalam tentang suatu konsep yang diajarkan.
Diferensiasi proses setidaknya harus memuat: apa yang akan siswa pahami, materi apa yang akan dipelajari siswa, bantuan seperti apa yang akan guru berikan, siapa yang membutuhkan bantuan, dan berapa banyak bantuan yang akan guru berikan. Diferensiasi proses dapat dilakukan dengan cara berikut ini:
a. Membuat kegiatan berjenjang
Guru Pintar harus memberikan pemahaman dan keterampilan yang sama kepada setiap siswa. Akan tetapi dengan dukungan, tantangan dan kompleksitas yang berbeda sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa.
b. Merancang pertanyaan pemandu atau tantangan
Guru Pintar dapat membuat sudut-sudut minat tempat dimana siswa akan memahami suatu konsep dan mendapatkan keterampilan yang sama dengan siswa lainnya tetapi disesuaikan dengan minatnya masing-masing. Guru Pintar juga dapat menyesuaikan dengan level kemampuan siswa dan mengeksplorasi sub materi sesuai minat mereka walaupun materi yang diajarkan sama. Caranya adalah dengan memberikan pertanyaan pancingan atau pertanyaan pemandu atau tantangan yang berbeda.
c. Membuat agenda siswa secara individual
Guru Pintar dapat membuat daftar pekerjaan umum di kelas dan agenda siswa secara individu. Siswa diarahkan dalam menyelesaikan pekerjaan umum dulu baru tugas individual.
d. Memfasilitasi lama waktu yang murid dapat ambil untuk menyelesaikan tugas
Hal ini berguna untuk memberikan dukungan terhadap siswa yang mengalami kesulitan atau sebaliknya mendorong siswa yang cepat untuk mengejar topik secara lebih mendalam.
e. Merencanakan kegiatan belajar yang bervariasi
Guru Pintar harus mampu mengembangkan kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan gaya belajar siswa. siswa auditori akan lebih cepat memahami dan mendapatkan keterampilannya jika pembelajaran yang dilakukan dengan suara yang lebih keras serta mendominasi. Siswa visual akan lebih cepat paham jika materi disajikan dalam bentuk tayangan yang lebih banyak dilihat. Dan siswa kinestetik akan mudah memahami jika mereka langsung dilibatkan dalam pembelajaran melalui praktik langsung.
Diferensiasi produk ini merupakan tagihan apa yang harus dikerjakan oleh siswa dan harus ditunjukkan atau dikumpulkan. Produk belajar dapat berwujud presentasi, rekaman, diagram, karangan, tulisan, dan hasil tes. Produk yang dihasilkan oleh siswa setidaknya harus mengandung pemahaman dan tujuan pembelajaran yang diharapkan dan mepertimbangkan kebutuhan belajar siswa.
Dalam merencanakan pembelajaran diferensiasi, Guru Pintar harus mampu memenuhi tiga aspek berikut ini:
1. Kesiapan belajar
Kesiapan belajar merujuk pada informasi tentang apakah pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki siswa saat ini, sesuai dengan keterampilan atau pengetahuan baru yang akan diajarkan.
2. Minat belajar
Minat merupakan faktor yang memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Setiap siswa akan menunjukkan minat pada topik yang berbeda. Dengan menghubungkan pelajaran dengan minat siswa, maka diharapkan dapat meningkatkan kinerja siswa dalam hal ini salah satu contohnya setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda.
3. Profil belajar.
Pemetaan profil belajar siswa akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara natural dan efisien dengan demikian guru harus merancang metode dan pendekatan mengajar yang bervariasi.
Supaya dapat memetakan kebutuhan siswa untuk belajar, Guru Pintar harus merencanakan strategi yang jitu supaya hasil yang dihasilkan juga akurat. Cara untuk memetakan kebutuhan dan karakteristik belajar siswa dapat dilakukan dengan membuat rancangan asesmen diagnostic, baik yang non kognitif maupun yang kognitif seperti berikut ini:
1. Melakukan survey dengan menggunakan angket
2 Mewawancarai siswa
3. Berkomunikasi dengan orang tua
4. Berkoordinasi dengan guru bimbingan konseling
5. Berkomunikasi dengan guru mata pelajaran lainya
6. Menganalisa hasil capaian nilai siswa pada waktu sebelumnya.
Hasil asesmen dapat Guru Pintar sajikan melalui table seperti di bawah ini:
Tabel 1. Pemetaan Kebutuhan Belajar Berdasarkan Kesiapan Belajar
Tabel 2. Pemetaan Kebutuhan Belajar Siswa Berdasarkan Minat
Tabel 3. Pemetaan Kebutuhan Belajar Siswa Berdasarkan Profil Belajar
Demikianlah cara memetakan kebutuhan belajar siswa dan cara menerapkan pembelajaran diferensiasi supaya setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna sesuai dengan kebutuhan mereka.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog