Penguatan Pendidikan Karakter Siswa sejak Dini: Apa dan Bagaimana
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Photo by Rebecca Zaal on Pexels
Pembentukan karakter peserta didik tidak dapat dilakukan melalui kegiatan belajar mengajar saja. Guru Pintar tentu mengetahui hal tersebut. Dibutuhkan serangkaian pembiasaan yang kontinu dan ajek sehari-hari agar karakter tertentu yang ingin kita tanamkan terinternalisasi dalam diri peserta didik, khususnya peserta didik usia dini.
Mengapa pendidikan karakter perlu ditanamkan sejak usia dini? Sebagaimana pembiasaan-pembiasaan yang lain, semakin dini kita menanamkannya maka semakin lekat pula karakter tersebut. Nah, memangnya karakteristik apa yang perlu dimiliki peserta didik? Terlebih lagi, apa saja karakter yang perlu dikembangkan dalam belajar anak usia dini? Mari kita telaah bersama-sama.
Â
Photo by Guduru Ajay bhargav on Pexels
Dalam rangka menumbuhkan karakter baik yang harus dimiliki manusia Indonesia seutuhnya, Kemendikbud RI telah mencanangkan gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang berlandaskan Perpres Nomor 87 Tahun 2017. PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetis), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik) dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Karakter baik yang harus dimiliki manusia tak lepas dari kemampuannya menilai mana yang salah dan benar. Untuk itu, dibutuhkan peran guru agar siswa memiliki kerohanian mendalam, beriman, dan bertakwa.
Salah satu contoh karakter yang harus dikembangkan oleh seorang siswa adalah memiliki apresiasi terhadap keindahan. Guru berperan penting agar siswa memiliki integritas moral, rasa berkesenian, dan berkebudayaan.
Literasi lebih dari sekadar kemampuan membaca dan menulis. Literasi juga tak sebatas pada keterampilan dan pengetahuan dalam bidang tertentu. Adalah tugas guru untuk membimbing siswa agar mampu mengolah pengetahuan dan informasi yang dimilikinya sehingga cakap dalam hidupnya. Ini merupakan salah satu karakter siswa yang harus dilatih sejak dini.
Pembentukan karakter pada siswa takkan lengkap tanpa fisik yang sehat. Siswa yang sehat merupakan warga negara Indonesia yang kelak akan mampu aktif berpartisipasi di tengah masyarakat.
Photo by Naomi Shi on Pexels
Guru Pintar tentu tahu bahwa ada macam-macam karakter anak. PPK di sekolah diharapkan mampu membekali peserta didik dengan karakter yang baik, keterampilan literasi yang tinggi, serta memiliki kompetensi berpikir kritis analitis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif.
PPK sendiri memiliki lima nilai karakter prioritas, yakni religius, nasionalis, gotong-royong, integritas, dan mandiri. Namun sejak 2011, sebenarnya Kemendiknas (waktu itu) telah merumuskan 18 nilai karakter siswa yang harus dilatih sejak dini. Nilai-nilai apa saja yang perlu ditanamkan pada anak usia dini?
1. religius
2. jujur
3. toleransi
4. disiplin
5. kerja keras
6. kreatif
7. mandiri
8. demokratis
9. rasa ingin tahu
10. semangat kebangsaan
11. cinta tanah air
12. menghargai prestasi
13. bersahabat/komunikatif
14. cinta damai
15. gemar membaca
16. peduli lingkungan
17. peduli sosial
18. tanggung jawab
Terdapatnya perbedaan nilai karakter yang perlu ditanamkan pada anak usia dini di atas sebenarnya tidak perlu dipermasalahkan. Pasalnya, sekali lagi, pembiasaan yang kontinu dan ajek sehari-hari, itu yang lebih penting.
Misalnya, ketika ada salah seorang siswa yang memiliki warna kulit lebih gelap atau mengenakan atribut tertentu (yang diperbolehkan), dibutuhkan peran guru untuk membiasakan siswa-siswa lain memandang perbedaan tersebut bukan sebagai sesuatu yang aneh, bahkan ancaman. Dalam hal ini, nilai toleransi dan nasionalis merupakan contoh karakter yang harus dikembangkan oleh seorang siswa.
Guru juga perlu jeli memperhatikan bila terjadi pengucilan atas siswa yang dianggap berbeda oleh mayoritas siswa yang lain. Menerima keberagaman dengan menyertakan seluruh siswa dalam kegiatan kelompok adalah contoh karakter yang baik, yang membutuhkan bimbingan guru agar peserta didik dapat mempraktikkannya sedini mungkin.
Peran guru dalam mendidik dan menguatkan karakter anak usia dini amat penting terutama karena PPK difokuskan pada jenjang SD dan SMP. Di kelas, implementasi pembentukan karakter peserta didik berupa:
- integrasi proses pembelajaran di dalam kelas melalui isi kurikulum dalam mata pelajaran, baik secara tematik maupun terintegrasi
- memperkuat manajemen kelas dan pilihan metodologi dan evaluasi pengajaran
- mengembangkan muatan lokal sesuai dengan kebutuhan daerah.
Karakter siswa yang harus dilatih sejak dini di sekolah tentu memerlukan kerja sama dan peran serta seluruh warga sekolah, khususnya guru sebagai tenaga pendidik. Pembentukan karakter peserta didik berbasis budaya sekolah dilakukan dengan:
- pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian sekolah
- keteladanan orang dewasa di lingkungan pendidikan
- melibatkan ekosistem sekolah
- ruang yang luas pada segenap potensi siswa melalui kegiatan ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler
- memberdayakan manajemen sekolah
- mempertimbangkan norma, peraturan, dan tradisi sekolah.
Dengan demikian, pembentukan karakter di sekolah memerlukan integrasi kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler berupa mempelajari mata pelajaran umum untuk memenuhi kurikulum, kegiatan kokurikuler untuk memperdalam kompetensi dasar pada kurikulum, sementara kegiatan ekstrakurikuler mengasah bakat dan minat anak serta keagamaan.
Sumber:
cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Kemdikbud
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog