Cara Jitu Guru Memahami Perkembangan Peserta Didik
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh Katerina Holmes dari Pexels
Sebagai seorang guru, Guru Pintar harus memahami proses pertumbuhan dan perkembangan pada peserta didik atau siswa. Apa perbedaan pertumbuhan dan perkembangan? Pertumbuhan (Growth) cenderung lebih bersifat kuantitatif dan berkaitan dengan aspek fisik, seperti: ukuran berat dan tinggi badan, ukuran dimensi sel tubuh, dan umur tulang. Sedangkan perkembangan (Development) lebih bersifat kualitatif dan berhubungan dengan pematangan fungsi organ individu dan juga kemampuan individu. Misalnya perkembangan bahasa, emosi, intelektual, dan perilaku.
Perkembangan peserta didik merupakan proses yang kompleks. Perkembangan peserta didik dapat dibagi menjadi empat ranah utama, yaitu perkembangan fisik, intelektual (kognitif dan bahasa), emosi dan sosial. Meskipun masing-masing ranah menekankan aspek khusus dari perkembangan, setiap ranah perkembangan tersebut memiliki sifat saling ketergantungan luas antara satu dengan lainnya.
Sebagai contoh, keterampilan kognitif (cognitive skills) memiliki ketergantungan pada pengalaman sosial, kesehatan fisik, dan emosi. Siswa yang memiliki kesehatan fisik dan emosional yang baik dan terbuka pada berbagai pengalaman sosial, cenderung mampu belajar lebih baik daripada siswa yang berada dalam situasi sebaliknya. Begitupun dengan perkembangan sosial siswa yang dipengaruhi oleh kedewasaan biologis, pengertian kognitif, dan reaksi emosional. Pada akhirnya, setiap ranah perkembangan akan merefleksikan ranah perkembangan yang lain.
Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels
Psikologi perkembangan peserta didik wajib dipahami oleh guru. Dalam memahami perkembangan peserta didik, Guru pintar juga harus mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhinya. Apa saja yang mempengaruhi perkembangan siswa?
Faktor internal yang mempengaruhi perkembangan siswa terdiri dari faktor fisik dan faktor psikis. Faktor fisik merujuk pada keadaan biologis siswa. Keadaan fisik dapat dilihat secara kasat mata seperti bagaimana fungsi anggota tubuh dan organ siswa. Sedangkan faktor psikis lebih menekankan pada kondisi psikologis siswa. Faktor fisik dan psikis memiliki keterkaitan sangat erat sehingga harus dijaga keseimbangannya.
Karakteristik peserta didik dan juga perkembangannya sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti: lingkungan tempat siswa tinggal, keluarga, dan orang-orang yang berada di sekitar siswa. Di mana siswa itu tinggal, bagaimana pola asuh yang diterapkan, dan bagaimana keadaan sosial lingkungan sekitar siswa sangat mempengaruhi perkembangan siswa.
Foto oleh Max Fischer dari Pexels
Untuk memahami perkembangan siswa, ada berbagai cara yang dapat Guru Pintar terapkan. Guru Pintar harus memastikan instrument-instrumen yang digunakan untuk mengetahui perkembangan peserta didik atau siswa dapat mencakup semua ranah perkembangan. Mengenal karakteristik peserta didik/siswa adalah salah satu cara mengetahui perkembangan siswa. Berikut ini adalah cara yang dapat Guru Pintar lakukan untuk mengetahui perkembangan siswa.
Observasi adalah teknik atau cara untuk mengamati suatu keadaan atau suatu kegiatan (tingkah laku). Alat yang paling pokok dalam teknik ini adalah panca indera, terutama indera penglihatan. Untuk mencatat hasil observasi Guru Pintar dapat menyediakan lembar observasi.
Ada 4 teknik observasi yang dapat Guru Pintar terapkan, yaitu: observasi sehari-hari, observasi sistematis, observasi partisipatif, dan observasi non partisipatif. Proses perkembangan siswa yang akurat dapat Guru Pintar ketahui dengan teknik observasi secara langsung. Hanya saja terkadang membutuhkan ketelitian dan kejelian supaya dapat mengobservasi semua siswa.
Catatan anekdot merupakan catatan otentik hasil observasi. Dalam catatan anekdot terdapat gambaran tingkah laku siswa atau kejadian/ peristiwa dalam situasi yang khusus. Dengan adanya catatan anekdot Guru Pintar dapat memperoleh pengalaman yang lebih tepat tentang perkembangan siswa, mengetahui sebab-sebab dari gejala yang ditunjukkan siswa, dan mencari jalan keluar yang sesuai dengan gejala yang ditunjukkan.
Catatan anekdot yang baik harus bersifat objektif, deskriptif, dan selektif. Dengan catatan anekdot ini, Guru Pintar akan lebih memahami tentang sikap,kebiasaan atau perilaku murid sehingga memudahkan guru untuk memberikan bimbingan kepada siswa.
Angket atau kuesioner merupakan alat pengumpul data melalui komunikasi tidak langsung, yaitu melalui tulisan. Angket biasanya berisi daftar pertanyaan yang bertujuan untuk mengumpulkan keterangan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan responden atau dalam hal ini adalah siswa.
Sedangkan wawancara adalah teknik untuk mengumpulkan informasi melalui komunikasi langsung dengan responden (orang yang diminta informasi). Yang menjadi responden adalah siswa, orang tua, teman, atau orang lain yang dapat diminta keterangan tentang siswa. Teknik wawancara membutuhkan waktu yang lama sedangkan angket dapat dilakukan dalam waktu yang lebih singkat.
Cara memahami karakteristik peserta didik dan mengukur tahap perkembangannya dapat pula dilakukan dengan serangkaian tes. Jenis tes yang akan Guru Pintar lakukan tergantung tujuan yang ingin Guru Pintar capai.
Jenis-jenis tes yang dapat Guru Pintar lakukan untuk mengetahui perkembangan siswa diantaranya adalah tes kecerdasan, tes bakat, tes kepribadian, dan tes prestasi belajar. Tes yang sudah biasa dilakukan di kelas adalah tes prestasi belajar melalui tes sumatif, tes format, dan lain sebagainya. Sedangkan tes kepribadian, bakat, dan kecerdasan biasanya jarang sekali dilakukan tergantung dari kebijakan sekolah dan orang tua masing-masing siswa.
Mengapa Guru Pintar harus memahami karakteristik peserta didik dan juga selalu memonitor perkembanganya? Simak alasannya berikut ini.
Dari sudut pandang guru, memahami karakteristik dan perkembangan siswa bermanfaat untuk:
a. Memberikan gambaran tentang perkembangan peserta didik sepanjang rentang kehidupan beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya, yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
b. Memberikan masukan tentang bagaimana proses pembelajaran yang tepat sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik.
c. Memberikan gambaran tentang strategi pembelajaran yang tepat sehingga dapat mencapai target pembelajaran.
Wah, ternyata memahami karakteristik dan perkembangan siswa atau peserta didik sangat penting ya, Guru Pintar! Meskipun membutuhkan usaha lebih, tetapi ini adalah investasi tak ternilai bagi suksesnya proses pembelajaran dan bahkan memiliki pengaruh jangka panjang pada masa depan siswa.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog