Crab Mentality: Sifat yang Harus Dihindari Oleh Guru
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh Fox dari Pexels
Pernahkah Guru Pintar mengamati perilaku kepiting-kepiting yang diletakkan di dalam sebuah ember? Jika Guru Pintar perhatikan, saat ada salah satu kepiting yang hampir berhasil memanjat untuk dapat keluar dari ember maka dengan segera kepiting yang lain akan segera mencapit dan menariknya kembali ke dalam ember. Jika dilihat sekilas, fenomena kepiting menarik satu sama lain agar tidak ada yang keluar dari ember sebagai bentuk solidaritas. Akan tetapi jika diamati lebih seksama, kepiting memiliki kecenderungan untuk mati bersama, daripada bertahan hidup atau melarikan diri dari kelompoknya.
Perilaku seperti ini dapat dimaknai sebagai sifat egois dan sikap iri hati terhadap kesuksesan orang lain. Dan oleh karena itu orang yang memiliki sifat seperti ini dikatakan memiliki crab mentality atau mentalitas kepiting. Dan dalam kehidupan nyata baik di dalam dunia pertemanan ataupun pekerjaan, hal sepert ini sering kali dijumpai.
Foto oleh Polina Zimmerman dari Pexels
Psychology Today menuliskan, crab mentality adalah sebuah fenomena psikologis yang dialami oleh manusia dengan menganalogikan perilaku kepiting sebagai perilaku egois dan selalu iri terhadap kesuksesan atau keberhasilan orang lain. Perilaku seperti ini bisa jadi sudah sering Guru Pintar temui dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh nyata dari crab mentality adalah ketika beberapa orang dalam satu kelompok mencoba menjatuhkan anggota kelompok lainnya yang terlihat mengalami kemajuan atau keberhasilan. Beberapa bentuk perilaku yang biasanya dilakukan untuk menghambat teman adalah dengan mengkritik tanpa tujuan untuk memperbaiki, meremehkan, hingga memanipulasi orang lain. Orang yang memiliki mentalitas kepiting akan berkata “Jika saya tidak dapat memilikinya, Anda pun tidak bisa.” Hal ini membuat orang dengan mentalitas kepiting merasa kesulitan untuk merasa tulus menghargai pencapaian teman sendiri. Dan akan berusaha supaya teman tersebut tidak meraih kesuksesan dan tetap berada pada level yang sama.
Contoh bentuk crab mentality yang mungkin Guru Pintar temui dalam dunia kerja misalnya: ketika Guru Pintar rajin mengikuti pelatihan, ada teman sejawat yang akan berkata “Ngapain sih, capek-capek ikut pelatihan. Mendingan hari libur digunakan untuk keluarga”. Atau ketika Guru Pintar sedang berusaha belajar memanfaatkan teknologi terbaru dengan pendidikan. jika ada yang berkomentar “Ngapain nyusahin diri sendiri. Sudahlah, pakai cara yang sudah ada saja!” Sudah dapat dipastikan teman Guru Pintar yang berkomentar demikian memiliki sifat kepiting atau mengidap crab mentality.
Manusia merupakan makhluk sosial yang pada umumnya suka bergabung satu sama lain untuk memudahkan mereka mencapai tujuan bersama. Di sisi lain, hidup secara berkelompok juga akan memunculkan adanya persaingan.
Salah satu hal yang menyebabkan munculnya fenomena crab mentality adalah ketergantungan manusia dalam hidup berkelompok. Ketika bergabung dalam sebuah kelompok, mentalitas kepiting dapat timbul karena berbagai faktor, seperti cemburu, malu, dendam, harga diri yang rendah, hingga sifat kompetitif. Crab mentality berpeluang besar menghinggapi orang yang sangat peduli dengan posisi sosial di kelompoknya.
Akibatnya yang ditimbulkan adalah hubungan yang tidak sehat antar anggota kelompok dan parahnya berpotensi untuk menjatuhkan orang lain apapun caranya. Jika tidak segera diatasi mentalitas ini dapat bertahan lama. Kenapa? Karena dalam dunia nyata akan selalu ada orang yang lebih kaya, pintar, dan beruntung dari orang lain. Hal ini akan membuat hidup tidak tenang dan selalu dalam kegelisahan.
Foto oleh Moose Photos dari Pexels
Sebagai seorang guru, Guru Pintar jangan sampai memiliki mentalitas kepiting yang suka menghambat orang lain untuk sukses. Guru merupakan sosok panutan bagi siswanya sehingga jangan sampai memberikan contoh yang tidak baik. Supaya tidak terkena dampak buruk crab mentality, Guru Pintar dapat mencoba strategi berikut ini:
Selalu gigih berjuang menggapai keberhasilan dan selalu berpikiran positif adalah salah satu strategi menangkal crab mentality. Akan selalu ada orang yang memberikan kritikan. Tetapi bukan berarti Guru Pintar harus mendengarkan semua kritikan yang datang. Guru Pintar dapat menilai mana kritikan yang konstruktif, dan mana kritikan yang yang destruktif. Ambil yang positif dan konstruktif, tinggalkan yang negatif.
Strategi kedua melawan crab mentality adalah terus mengembangkan kemampuan diri sendiri. Hal ini berguna untuk menambah kepercayaan pada diri sendiri. Orang yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi tidak akan h mudah untuk ditarik ke bawah. Cara menambah nilai pada diri sendiri sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri adalah mengembangkan hobi baru atau mencoba memperdalam kemampuan yang sudah dimiliki. Dengan demikian, Guru Pintar menjadi lebih kuat dan tidak rentan untuk kembali ke level yang sama dengan orang-orang yang mencoba menghambat dan juga tidak fokus pada keberhasilan orang lain.
Jika Guru Pintar memiliki hal yang disukai, lakukan dengan sepenuh hati. Jika hal yang disukai tersebut dilakukan dengan konsisten, maka tidak menutup kemungkinan akan menghasilkan sesuatu yang positif di masa depan. Yang harus Guru Pintar lakukan adalah mindful ketika melakukan hal yang disukai. Jangan mudah goyah dengan ejekan, kritikan, dan hal negatif lain yang dapat menghambat kemajuan.
Refleksi tidak hanya dilakukan dengan siswa setelah selesai pelajaran. Dalam perjalanan Guru Pintar ada kalanya menemui hambatan yang mungkin menyebabkan kegagalan. Mengasah kemampuan mengevaluasi dan melakukan refleksi terhadap kegagalan yang dialami adalah obat ampuh supaya Guru Pintar tidak mudah diombang-ambing oleh perkataan orang.
Setelah mengetahui tentang crab mentality, jangan sampai Guru Pintar memiliki mentalitas kepiting atau menjadi korban dengan orang sekitar yang bermental kepiting. Be yourself and do your best!
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog