Bingung Menghadapi Siswa Introvert? Lakukan Strategi Berikut ini!
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh Mary Taylor dari Pexels
Seorang psikolog bernama Carl Jung menyebutkan bahwa secara garis besar kepribadian manusia dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu introvert dan ekstrovert. Apa itu introvert? Orang dengan tipe kepribadian introvert biasanya memiliki ciri lebih fokus terhadap perasaan internal di dalam dirinya sendiri, dibandingkan dengan stimulasi eksternal dari lingkungan di sekitarnya.
Meskipun introvert bukanlah kelainan atau pun pertanda bahwa anak mengalami stres atau depresi, kadang kala Guru Pintar membutuhkan strategi khusus untuk menghadapi siswa introvert ini. Untuk mendapatkan strategi yang tepat, mari kita cari apa faktor yang menyebabkan anak introvert di sekolah.
Dalam sehatq.com dituliskan bahwa secara umum, para peneliti belum tahu pasti apa yang menyebabkan anak introvert. Namun terdapat beberapa teori tentang penyebab introvert ini.
Anak introvert, menurut penelitian, terbukti memiliki aliran darah ke otak bagian depan (lobus frontal) yang lebih cepat dibanding anak ekstrovert. Lobus frontal adalah bagian otak yang berfungsi untuk mengingat, memecahkan masalah, dan merencanakan.
Umumnya anak introvert dan ekstrovert memiliki kadar dopamine atau hormon bahagia yang sama. Yang berbeda adalah, anak introvert tidak pernah mengalami lonjakan dopamin yang meledak-ledak seperti anak ekstrovert.
Teori lainnya yang mungkin menjadi penyebab anak introvert adalah sifat yang lebih peka terhadap lingkungan. Akan tetapi mereka lebih memilih untuk menghindarinya demi mendapatkan kedamaian pikiran dan stimulasi berlebih. Anak introvert cenderung lebih suka menyepi untuk melakukan refleksi diri.
Pendapat lain mengatakan anak introvert ada kalanya juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan pola asuh yang membentuk kepribadian anak. Anak introvert di sekolah belum tentu introvert juga di rumah. Guru Pintar perlu mencari tahu penyebab mengapa anak menjadi introvert di sekolah. Rasa tidak nyaman, insecure, takut, atau perasaan rendah diri bisa saja menjadikan siswa introvert di sekolah.
Foto oleh RODNAE Productions dari Pexels
Bagi beberapa siswa, bertemu atau bermain dengan teman adalah cara untuk menyegarkan pikiran. Namun, siswa introvert tidak demikian. Saat merasa stres atau sibuk, mereka lebih suka untuk mencari tempat untuk menyendiri. Tak jarang ide-ide cemerlang siswa introvert muncul saat mereka berada dalam suasana sunyi.
Siswa ekstrovert mudah sekali menunjukkan apa yang ada di pikirannya melalui kata-kata atau tindakan yang nyata. Saat mendapat rangsangan atau stimulus, siswa introvert akan memprosesnya untuk sementara waktu sebelum memutuskan apakah yang mereka akan menunjukkan apa yang dipikirkan dan bagaimana menanggapinya. Tidak heran, siswa introvert diidentikkan dengan siswa yang pendiam padahal pada kenyataannya tidak selalu demikian.
Siswa Introvert umumnya lebih memilih untuk menyampaikan isi kepalanya melalui tulisan dibandingkan dengan kata-kata. Hal ini disebabkan karena siswa dengan kepribadian introvert pada umumnya sangat berhati-hati dalam menyampaikan pendapatnya. Tulisan adalah metode yang lebih aman bagi mereka untuk mengungkapkan pendapatnya dibandingkan dengan berbicara secara langsung.
Siswa introvert tidak menyukai kondisi ramai apalagi gaduh. Stimulus-stimulus semacam ini adalah distraksi bagi siswa introvert. Siswa dengan tipe kepribadian ini akan dapat belajar atau bekerja dengan maksimal jika suasana mendukung.
Dengan kecenderungannya yang suka suasana tenang dan tidak terlalu ramai, siswa introvert jarang sekali mau bergabung dengan kelompok-kelompok besar. Siswa seperti ini biasanya lebih nyaman hanya dengan beberapa orang saja sehingga terlihat hanya bergaul dengan orang yang itu-itu saja.
Foto oleh Katerina Holmes dari Pexels
Cara menghadapi anak yang introvert tentu saja harus berbeda dengan anak ekstrovert. Cara menangani anak yang introvert harus dilakukan dengan hati-hati karena mereka memiliki perasaan yang lebih sensitif. Perlukah cara menghilangkan sifat introvert? Seperti sudah ditulis sebelumnya bahwa introvert bukanlah kelainan maka tidak perlu ngoyo untuk mengubah sifat anak. Terapkan saja strategi-strategi khusus sehingga siswa introvert tetap dapat berkembang sesuai dengan tugas perkembangannya.
Siswa introvert cenderung agak sulit untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Tugas Guru Pintar adalah mengajak mereka untuk berkenalan dengan lingkungan sekolah secara bertahap. Siswa introvert membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat merasa nyaman dan terbuka dengan guru atau temannya di sekolah. Jangan terlalu memaksa siswa-siswa introvert ini untuk segera berbaur dengan semua teman. Selalu dampingi mereka dalam setiap kegiatan agar mereka tidak merasa sendirian dan perlahan-lahan, keberanian mereka akan muncul sedikit demi sedikit.
Siswa introvert tidak suka konflik. Mereka cenderung melakukan apa yang diperintahkan meskipun kadang kala mereka tidak menyukainya. Dengan memberikan pilihan dan memberi kesempatan memutuskan akan melatih mereka untuk berinisiatif. Jika terus menerus didikte/diberitahu apa yang harus dilakukan, dikhawatirkan saat dewasa mereka akan sulit untuk memutuskan sesuatu dan kehilangan inisiatifnya.
Meskipun siswa introvert tidak suka jadi pusat perhatian, bukan berarti Guru Pintar akan membiarkannya begitu saja. Sekali waktu siswa introvert perlu diberikan pengalaman untuk tampil dan keluar dari zona nyamannya. Jangan lupa memberikan motivasi dan juga pujian atas usaha sekecil apapun yang mereka lakukan. Dengan demikian siswa introvert akan merasa lebih percaya diri.
Guru Pintar, karakter pendiam siswa di sekolah bukanlah kendala dalam mengajar. Justru ini adalah tantangan bagi Guru Pintar untuk lebih peka dan memperkaya diri dengan berbagai strategi dan metode sehingga setiap siswa mendapatkan haknya saat belajar.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog