APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

BelajarPintarV3

Geografi

Dinamika Litosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan

MATERI

Vulkanisme

Bentuk permukaan bumi selamanya tidak tetap, tetapi mengalami perubahan-perubahan bentuk dari waktu ke waktu atau zaman ke zaman. Adapun faktor-faktor penyebabnya bermacam-macam, yaitu:

Tenaga geologi yang berasal dari dalam yang disebut tenaga endogen, menyebabkan terjadinya bentuk/bangunan relief permukaan bumi.

Tenaga geologi yang berasal dari luar yang disebut tenaga eksogen, menyebabkan perombakan bangunan relief permukaan.

Tenaga geologi menurut waktu dan luas pengaruh dibagi menjadi 2 yaitu,

  • Orogenesa atau pembentukan pegunungan, yaitu tenaga geologi yang bekerja di areal yang relatif sempit dan relatif cepat. Deretan Pegunungan Mediterania yang memanjang dari Pegunungan Atlas di Afrika sampai ke Pegunungan Indonesia itu merupakan hasil tenaga orogenesa.
  • Epirogenesa atau pengangkatan / penurunan benua, epirogenesa bekerja di daerah yang relatif luas dan relatif lambat.

 

Gejala Vulkanisme

VULKANISME adalah peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma ke permukaan bumi. Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat, serta sangat panas. Aktivitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya. Magma itu dapat berbentuk gas, padat, dan cair.

GUNUNG API adalah tempat di permukaan bumi yang pernah atau masih mengeluarkan magma. Dilihat dari bentuk dan terjadinya, ada tiga macam gunung api.

Gunung Api Maar

Bentuknya seperti danau kecil (danau kawah). Terjadinya hanya karena letusan kuat (eksplosif). Bahannya terdiri atas efflata. Contohnya terdapat di lereng Gunung Lamongan Jawa Timur, di Pegunungan Eifel Jerman, dan di dataran tinggi Prancis Tengah.

Gunung Api Kerucut (Strato)

Bentuknya seperti kerucut, terjadi karena letusan dan lelehan kuat yang disertai letusan kuat (efusif-eksplosif), secara bergantian. Bahannya berlapis-lapis sehingga disebut lava gunung api strato. Jenis ini yang terbanyak di Indonesia.

Gunung Api Perisai (Tameng)

Bentuknya seperti perisai, terjadi karena lelehan maupun cairan yang keluar dan membentuk lereng yang sangat landai. Bahan lavanya bersifat cair sekali. Sudut kemiringan lereng antara 1º - 10º. Contoh: Gunung Mauna Loa dan Kilanca di Hawai.

Kuat atau lemahnya gunung api tergantung dari tekanan gas, kedalaman dapur magma, luasnya sumber/dapur magma, dan viskositas magma (cair/ kental). Menurut aktivitasnya, gunung api dapat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu sebagai berikut.

  • Gunung aktif, yaitu gunung api yang masih bekerja yang kawahnya selalu mengeluarkan asap, gempa, dan letusan. Misalnya Gunung Stromboli.
  • Gunung mati, gunung api yang sejak tahun 1600 sudah tidak meletus lagi. Misalnya Gunung Patuha, Gunung Sumbing, dan sebagainya.
  • Gunung istirahat, ialah gunung api yang sewaktu-waktu meletus dan kemudian istirahat kembali. Misalnya Gunung Ciremai, Gunung Kelud, dan sebagainya.

Gunung api memiliki bagian yang tampak dari luar seperti kaldera, dan bagian yang tidak tampak berada di dalamnya. Bagian-bagian gunung api adalah sebagai berikut.

  • Kaldera ialah kawah kepundan yang amat besar, luas, dan bertebing curam. Kaldera terjadi pada waktu gunung api meletus dengan hebat dan sebagian dari puncak gunung api itu terbang/gugur ke dalam pipa kawah. Contoh: kaldera Gunung Krakatau 7 km dan kaldera Gunung Tengger 8 km.
  • Siil ialah magma yang masuk di antara dua lapisan batuan sedimen dan membeku (intrusi datar).
  • Lakolit ialah magma yang masuk di antara batuan sedimen dan menekan ke atas sampai bagian atas cembung dan bagian bawah datar.
  • Batolit ialah magma yang menembus lapisan-lapisan batuan dan membeku di tengah jalan.

Vulkanisme

Benda Padat (Efflata) 

Menurut asalnya efflata dibagi dua, yakni efflata allogen dan eflata autogen. Efflata allogen berasal dari batu-batuan sekitar pipa kawah yang ikut terlempar, dan efflata antogen berasal dari magma sendiri atau disebut juga pyroclastic. Menurut ukuran, efflata dibedakan atas:

  • Bom (batu-batu besar),
  • Lapili (batu sebesar kacang/kerikil),
  • Pasir, debu, dan batu apung (batu yang penuh dengan pori-pori udara).

Benda Cair 

  • Lava, yaitu magma yang telah sampai di luar.
  • Lahar panas, berupa lumpur panas mengalir yang terbentuk dari magma bercampur air.
  • Lahar dingin, yaitu batu, pasir, dan debu di puncak gunung. Jika hujan lebat maka air hujan itu akan bercampur dengan debu dan pasir yang merupakan bubur kental. Cairan ini mengalir dengan deras ke bawah melalui lereng dan jurang-jurang dan menyapu bersih semua yang dilaluinya. Lahar dingin ini menutup sawah-sawah, membendung sungai-sungai dan saluran-saluran sehingga dapat menimbulkan banjir.

Bahan Gas (Ekshalasi) 

  • Solfatar, yaitu gas (H2SO4) yang keluar dari lubang magma.
  • Fumarol, yaitu tempat yang mengeluarkan uap air.
  • Mofet, yaitu tempat yang mengeluarkan CO² seperti Pegunungan Dieng.

Seisme

GEMPA BUMI ialah getaran permukaan bumi yang disebabkan oleh kekuatan-kekuatan dari dalam. Dilihat dari intensitasnya, ada dua macam gempa sebagai berikut.

  • Macroseisme, yaitu gempa yang intensitasnya besar dan dapat diketahui tanpa menggunakan alat.
  • Microseisme, yaitu gempa yang intensitasnya kecil dan hanya dapat diketahui dengan menggunakan alat perekam.

Gempa atau seisme menurut penyebabnya dibagi menjadi 3 yaitu,

  1. Vulkanik, yang disebabkan aktivitas gunung berapi.
  2. Tektonik, yang disebabkan aktivitas pergerakan lempeng bumi.
  3. Runtuhan, yang disebabkan runtuhan gua atau bangunan.

Ilmu yang mempelajari gempa bumi, gelombang-gelombang seismik serta perambatannya disebut seismologi. Dalam kajian seismologi ini diperlukan berbagai alat. Salah satu alat yang terpenting ialah seismograf atau alat untuk mencatat gempa. Ada dua macam seismograf, yaitu sebagai berikut.

  • Seismograf horizontal, yaitu seismograf yang mencatat getaran bumi pada arah horizontal.
  • Seismograf vertikal, yaitu seismograf yang mencatat getaran bumi pada arah vertikal.

Jenis Seismograf

Besaran (magnitudo) gempa yang didasarkan pada amplitudo gelombang tektonik dicatat oleh seismograf dengan menggunakan skala Richter.

Pembagian Skala Richter

Bila terjadi gempa bumi di laut dengan kekuatan di atas 7,0 skala richter dapat menimbulkan gelombang tsunami yang mengancam korban manusia, seperti di Aceh tahun 2004 dengan korban lebih dari 200.000 orang dan di Pangandaran tahun 2006 lebih dari 700 orang.

Gelombang pasang tsunami

Tektonisme

TEKTONISME adalah  perubahan letak lapisan bumi secara mendatar atau vertikal. Pada umumnya bentuk hasil tenaga tektonisme berupa lipatan dan patahan. Yang dimaksud gerak tektonik adalah semua gerak naik dan turun yang menyebabkan perubahan bentuk kulit bumi.

Diatropisme mencakup gerak epirogenetik dan gerak orogenetik.

Gerak epirogenetik adalah gerak atau pergeseran kulit bumi yang relatif lambat, berlangsung dalam waktu yang lama, dan meliputi daerah yang luas. Ada dua macam gerak epirogenetik, yaitu positif dan negatif.

Epirogenetik positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga terlihat seakan permukaan air laut naik.
Contoh: Turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur (Kepulauan Maluku dari pulau-pulau barat daya sampai ke Pulau Banda). Turunnya muara Sungai Hudson di Amerika yang dapat dilihat sampai kedalaman ± 1.700 meter. Turunnya lembah Sungai Kongo sampai 2.000 meter di bawah permukaan laut.

Epirogenetik negatif, yaitu gerak naiknya daratan sehingga terlihat seakan permukaan air laut turun.
Contoh: Naiknya Pulau Timor dan Pulau Buton. Naiknya Dataran Tinggi Colorado di Amerika.

Gerak orogenetik adalah gerakan yang relatif lebih cepat daripada gerak epirogenetik. Gerak ini disebut gerakan pembentuk pegunungan. Gerakan ini menyebabkan tekanan horizontal dan vertikal di kulit bumi, yang menyebabkan peristiwa dislokasi atau berpindah-pindahnya letak lapisan kulit bumi. Peristiwa tersebut dapat menimbulkan lipatan dan patahan.

Lipatan (Kerutan), yaitu gerakan tekanan horizontal menyebabkan lapisan kulit bumi yang elastis berkerut, melipat, dan menyebabkan relief-relief muka bumi berbentuk pegunungan.
Contoh: Pegunungan-pegunungan tua, seperti Pegunungan Ural dan Allegani.

Patahan (Retakan), yaitu gerakan tekanan horizontal dan vertikal menyebabkan lapisan kulit bumi yang rapuh menjadi retak atau patah.
Contoh: Tanah turun/slenk, tanah naik/horst, dan tanah bungkuk/fleksur.

1.

Perhatikan soal di bawah ini!

Turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur (Kepulauan Maluku dari pulau-pulau barat daya sampai ke Pulau Banda) mengindikasikan di daerah tersebut terjadi proses …


A. Patahan
B. Orogenetik positif
C. Orogenetik negatif
D. Epirogenetik positif
E. Epirogenetik negatif

JAWABAN BENAR

D.

Epirogenetik positif

PEMBAHASAN

Epirogenetik positif ditandai dengan turunnya daratan, sementara epirogenetik negatif ditandai dengan naiknya daratan.

2.

Perhatikan soal di bawah ini!

Daerah di Indonesia yang relatif aman dari bencana gempa adalah...


A. Sumatra
B. Jawa
C. Kalimantan
D. Sulawesi
E. Papua

JAWABAN BENAR

C.

Kalimantan

PEMBAHASAN

Daerah Kalimantan jauh dari letak tumbukan lempeng Eurasia dan Indo Australia, sehingga wilayah tersebut relatif aman dari gempa bumi baik tektonik maupun vulkanik.

3.

Perhatikan soal di bawah ini!

Erupsi gunung api yang tidak menimbulkan ledakan, tetapi hanya menyebabkan aliran lava lubang kepundan disebut ….


A. erupsi eksplosif
B. erupsi sentral
C. erupsi efusif
D. erupsi area
E. erupsi linear

JAWABAN BENAR

C.

erupsi efusif

PEMBAHASAN

Erupsi gunung berapi:

  • Erupsi efusif: magma keluar tanpa disertai dengan ledakan, tetapi hanya berupa lelehan.
  • Erupsi eksplosif: magma keluar disertai dengan ledakan dahsyat.

4.

Perhatikan soal di bawah ini!

Turunnya dasar laut dapat ditandai dengan surutnya air laut secara mendadak, maka setelah fenomena tersebut akan terjadi ....


A. tsunami
B. gunung meletus
C. gempa bumi
D. daratan bertambah
E. pulau-pulau karang

JAWABAN BENAR

A.

tsunami

PEMBAHASAN

Turunnya dasar laut dapat ditandai dengan surutnya air laut secara mendadak, maka setelah fenomena tersebut akan terjadi tsunami. Hal ini terjadi karena dua lempeng tektonik yang saling bertemu (Subduksi).

redesain-navbar Portlet