APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

BelajarPintarV3

Geografi

Fenomena Geosfer: Litosfer

MATERI

Proses Pembentukan Tanah

TANAH merupakan hasil pelapukan batu-batuan, sebagai proses alami yang disebabkan antara lain oleh pengaruh iklim dan organisme. Selain itu, tanah merupakan akumulasi dari tubuh-tubuh alam yang bebas yang menduduki sebagian besar permukaan bumi. Tanah mampu menumbuhkan tanaman dan memiliki sifat-sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad-jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan tertentu selama jangka waktu tertentu pula. Tanah berperan penting bagi kehidupan manusia, karena:

  • Digunakan untuk tempat tinggal dan tempat melakukan kegiatan manusia,
  • Sebagai tempat tumbuhnya vegetasi yang sangat berguna bagi manusia, dan
  • Mengandung barang tambang atau bahan galian yang berguna bagi manusia.

Tanah mempunyai penyebaran ke arah vertikal dan ke arah horizontal. Penyebaran ke arah vertikal dari permukaan sampai pada batuan induk (bedrock), sedangkan penyebaran ke arah horizontal kurang sejajar dengan permukaan bumi.

Lapisan tanah atas (top soil) merupakan bagian yang optimum bagi kehidupan tumbuh-tumbuhan. Komponen tanah adalah mineral, bahan organik, air, dan udara. Keadaan tanah yang serasi menjadi habitat tumbuh-tumbuhan apabila perbandingan komponen-komponen itu terdiri atas mineral 45%, bahan organik 5%, air antara 20% - 30%, dan udara tanah 20% - 30%.

Profil Tanah

Lahan atau tanah mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: tekstur tanah, permeabilitas tanah, kedalaman atau solum tanah, keadaan erosi dan kemiringan lereng, serta drainase (penyaluran air).

Tekstur Tanah

Tekstur tanah adalah perbandingan relatif berbagai golongan besar partikel tanah dalam suatu massa tanah, terutama perbandingan antara fraksi-fraksi seperti pasir, debu, dan lempung.

Tekstur tanah berkaitan dengan struktur bahan mineral, seperti pasir, debu, dan lempung. Pasir, debu, dan lempung disebut zarah (partikel) tanah. Berdasarkan ukurannya (diameter butirnya), zarah dibagi menjadi 3 yaitu fraksi pasir, fraksi debu, dan fraksi lempung. Butir-butir tanah atau batuan yang berdiameter lebih dari 2 mm disebut gravel dan tidak termasuk fraksi tanah.

Unsur-unsur tanah yang terdiri atas butiran-butiran pasir, tekstur tanah itu bersifat kasar, sedangkan unsur-unsur tanah yang terdiri atas lempung, tekstur tanah itu sangat halus. Tekstur tanah yang ideal untuk pertanian adalah geluh, yaitu tanah yang lekat. Dalam pembuatan kerajinan keramik, batu bata, dan genting, fraksi lempung sangat diperlukan.

Permeabilitas Tanah

Permeabilitas tanah adalah cepat atau lambatnya air meresap ke dalam tanah melalui pori-pori tanah ke arah horizontal maupun ke arah vertikal. Cepat/lambatnya perembesan air ini sangat ditentukan oleh tekstur tanah. Semakin kasar tekstur tanah maka semakin cepat perembesan air.

Kedalaman (Solum Tanah)

Kedalaman atau solum tanah menunjukkan berapa ketebalan tanah diukur dari permukaan sampai ke batuan induk.

Erosi

Erosi menyangkut banyaknya partikel-partikel tanah yang terpindahkan. Lereng yang curam akan mempercepat erosi bila lahan tanahnya gundul.

Drainase

Drainase adalah pengeringan air yang berlebihan pada tanah yang mencakup proses pengaturan dan pengaliran air yang berada dalam tanah atau permukaan tanah yang menggenang. Di daerah yang mempunyai solum tanah dalam, drainase yang baik, tekstur halus, kemiringan lereng 1% - 2% dapat diusahakan secara intensif tanpa bahaya erosi atau penurunan produktivitas. Kemampuan daerah bersolum tanah dangkal, drainase buruk, tekstur tanah sangat halus atau kasar, dan berlereng curam tidak dapat digunakan secara maksimal dan diperkirakan akan banyak hambatan.

Jenis Tanah

Bahan induk adalah batuan yang telah lapuk. Bahan induk ini dapat menentukan jenis tanah. Jenis dan persebaran tanah di Indonesia, antara lain sebagai berikut.

Tanah Aluvial
Tanah aluvial ialah tanah yang berasal dari endapan lumpur yang dibawa oleh aliran air sungai. Kemampuan meresap air lambat dan mudah tererosi. Jenis tanah ini terdapat di semua kepulauan Indonesia, yaitu di lembah-lembah, cekungan, dan di sepanjang aliran besar. Tanah ini dimanfaatkan untuk persawahan, perladangan, perkebunan, dan perikanan. Wilayah ini merupakan daerah pertanian yang subur dan pusat persebaran penduduk. 

Tanah Kapur
Tanah kapur ialah tanah yang mengandung banyak zat kapur. Pada umumnya, tanah ini terdapat di pegunungan kapur tua. Meskipun tidak subur, tanah kapur dapat ditanami pohon jati seperti tanah di pegunungan kapur Pulau Jawa. 

Tanah Podzolik Merah Kuning
Tanah podzolik merah kuning ialah tanah yang terjadi dari pelapukan batuan yang mengandung kuarsa pada iklim basah dengan curah hujan antara 2.500 - 3.500 mm per tahun. Sifatnya mudah basah jika kena air. Jenis tanah ini banyak terdapat di pegunungan yang tinggi seperti di Sumatera, Sulawesi, Papua, Jawa Barat, Maluku, dan Nusa Tenggara. Di tempat-tempat ini ditemukan persawahan, perladangan, kebun karet, dan kopi.

Tanah Vulkanis (Tanah Tuff)
Tanah vulkanis (tanah tuff) ialah tanah yang terjadi dari pelapukan batuan vulkanis. Pada umumnya jenis tanah ini mudah meresap air, tetapi daya menahan air sangat kurang sehingga mudah tererosi. Jenis tanah ini banyak terdapat di sekitar gunung berapi atau daerah lahar gunung berapi seperti di Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Tanah ini digunakan untuk persawahan, tanaman palawija, tebu, tembakau, sayur-sayuran, dan perkebunan.

Tanah Pasir
Tanah pasir ialah tanah yang berasal dari batuan pasir yang telah lapuk, sangat miskin hara, daya menahan air sangat kurang, dan mudah tererosi. Tanah jenis ini terdapat di Pulau Sumatera, Jawa, dan Sulawesi. 

Tanah Laterit
Tanah laterit ialah tanah yang banyak mengandung zat besi dan aluminium, tidak subur, dan berwarna merah muda. Oleh karena itu, tanah ini sering disebut tanah merah. 

Tanah Organosol
Tanah organosol ialah tanah yang terjadi dari bahan induk organik dari gambut dan rumput rawa pada iklim basah dengan curah hujan lebih dari 2.500 mm per tahun. Sebagian besar tanah ini masih tertutup hutan rawa gambut dan rumput rawa. Persebarannya adalah di daerah pasang surut di daratan timur Sumatera, pantai Kalimantan bagian barat dan selatan, serta pantai Irian Jaya (Papua) bagian barat dan selatan.

Dilihat dari segi kesuburannya, tanah dibedakan atas tanah muda, dewasa, tua, dan sangat tua.

  • Tanah muda;  unsur hara zat makanan yang terkandung di dalamnya belum banyak sehingga belum subur.
  • Tanah dewasa; unsur hara zat makanan yang terkandung di dalamnya banyak sehingga tanah ini sangat subur. Tanah inilah yang sangat baik untuk pertanian.
  • Tanah tua; unsur hara zat makanan yang terkandung di dalamnya sudah sangat berkurang.
  • Tanah sangat tua; unsur hara zat makanan yang terkandung di dalamnya sudah sangat sedikit, bahkan hampir habis sehingga ada yang menyebut jenis tanah ini sebagai tanah mati.

Kesuburan tanah pertanian sangat diperlukan oleh penduduk, terutama para petani. Oleh karena itu, kesuburan tanah perlu ditingkatkan dan dilestarikan. 

1.

Perhatikan soal berikut!

Daerah yang banyak terdapat gunung api mempunyai jenis tanah...


A. Kapur
B. Argosol
C. Regosol
D. Aluvial
E. Andosol

JAWABAN BENAR

E.

Andosol

PEMBAHASAN

Tanah andosol yaitu jenis jenis tanah berwarna hitam. Menurut ilmu tanah, tanah dengan warna hitam adalah tanah vulkanis yang berasal dari gunung berapi.

2.

Perhatikan soal berikut!

Tanah yang terbentuk dari abu vulkanik adalah...


A. tanah alluvial
B. tanah andosol
C. tanah regosol
D. tanah gambut
E. tanah grumosol

JAWABAN BENAR

B.

tanah andosol

PEMBAHASAN

Tanah andosol adalah tanah yang berasal dari abu gunung api yang persebarannya terdapat di Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, NTB.

3.

Perhatikan soal berikut!

Upaya untuk meningkatkan kesuburan tanah adalah ....


A. pemupukan dan pengairan
B. pengairan dan pembuatan parit
C. pembuatan tanggul dan pengairan
D. pengolahan tanah dan pembuatan tanggul
E. pembuatan parit dan pemberian kapur

JAWABAN BENAR

A.

pemupukan dan pengairan

PEMBAHASAN

Tanah, yaitu bentang alam yang terjadi dari pelapukan batuan induk yang dipengaruhi oleh iklim dan organisme dan terjadi pada relief dan waktu tertentu. Kesuburan tanah dapat ditingkatkan dengan pemupukan dan pengairan.

4.

Perhatikan soal berikut!

Tanah gersang kurang bermanfaat dalam pertanian karena ...


A. curah hujan rendah dan kandungan hara tinggi.
B. daerah berelief curam dan drainase baik.
C. kandungan hara dan curah hujan sedikit.
D. terasering menghambat air dan drainase kurang.
E. kandungan hara minim dan air banyak.

JAWABAN BENAR

C.

kandungan hara dan curah hujan sedikit.

PEMBAHASAN

Untuk menunjang pertumbuhan tanaman diperlukan tanah yang subur. Tanah gersang diakibatkan oleh rendahnya kandungan hara dan curah hujan yang rendah.

redesain-navbar Portlet