APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

BelajarPintarV3

Ekonomi

Indeks Harga dan Inflasi

MATERI

Konsep Inflasi


PENGERTIAN INFLASI
Inflasi adalah suatu keadaan dimana tingkat harga secara umum (price level) cenderung naik. Dikatakan tingkat harga umum karena barang dan jasa yang ada di pasaran mempunyai jumlah dan jenis yang sangat banyak, dimana sebagian besar dari harga-harga tersebut meningkat sehingga berakibat terjadinya inflasi.

LAJU INFLASI
Penggolongan inflasi dapat ditinjau dari beberapa segi, diantaranya sebagai berikut. 

Dilihat dari laju kecepatannya, inflasi dibagi menjadi 3: 

  1. inflasi lunak (wild inflation), inflasi yang kecepatannya kurang dari 5% per tahun. 
  2. inflasi cepat (galloping inflation, inflasi yang kecepatannya 5% atau lebih per tahun
  3. inflasi meroket (skyrocketing inflation) atau hiperinflasi, yaitu inflasi yang kecepatannya lebih dari 10% per tahun. 

Dilihat dari parah tidaknya inflasi dibagi menjadi: 

  1. inflasi ringan, yaitu inflasi di bawah 10% per tahun (belum mengganggu kegiatan perekonomian suatu negara dan masih dapat dengan mudah untuk dikendalikan).
  2. inflasi sedang, yaitu inflasi antara 10%–30% per tahun (belum membahayakan, tetapi sudah menurunkan kesejahteraan masyarakat yang berpenghasilan tetap).
  3. inflasi berat, yaitu inflasi antara 30%–100% per tahun (sudah mengacaukan perekonomian karena orang cenderung enggan menabung dan lebih senang menyimpan barang).
  4. inflasi sangat berat atau hiperinflasi, yaitu inflasi diatas 100% per tahun (mengacaukan kegiatan perekonomian suatu Negara dan sulit untuk dikendalikan/diatasi).

Dilihat dari sumbernya, inflasi dibagi menjadi: 

  1. inflasi dari dalam negeri(domestic inflation), artinya inflasi karena penciptaan uang baru dan adanya kebijakan anggaran defisit,
  2. inflasi dari luar negeri (imported inflation), artinya inflasi terjadi karena suatu negara mengimpor barang/jasa dari negara lain yang sedang mengalami inflasi.

Sumber:Yuksinau.id

SEBAB-SEBAB TIMBULNYA INFLASI

Inflasi yang terjadi dalam suatu negara akan sangat merugikan masyarakat atau konsumen, karena keadaan harga barang dan jasa selalu mengalami kenaikan. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi, akan tetapi secara garis besar timbulnya inflasi disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini:

Demand Pull Inflation (Kenaikan permintaan melebihi penawaran)

Inflasi terjadi disebabkan oleh naiknya permintaan total terhadap barang dan jasa.

 

Berdasarkan grafik di atas, dapat diketahui bahwa: permintaan suatu barang mengalami kenaikan dari OQ ke OQ1, sehingga harga barang juga naik dari OP ke OP1 dan kurva permintaan bergeser dari DD ke D1D1.

Cost Push Inflation. (Kenaikan biaya produksi)

Inflasi terjadi karena meningkatnya biaya produksi, sehingga harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan.

Dari gambar di atas diketahui, bahwa semula harga barang setinggi OP dan jumlah barang di pasaran sebesar OQ, kemudian karena adanya kenaikan biaya produksi, maka harga barang naik menjadi OP1 dan jumlah barang yang diminta turun menjadi OQ1, sehingga kurva penawaran bergeser dari SS ke S1S1.

  1. Meningkatnya jumlah uang yang beredar dalam masyarakat (Money in circulation), artinya terdapat penambahan jumlah uang yang beredar, sehingga para produsen menaikkan harga barang.
  2. Berkurangnya jumlah barang di pasaran artinya jumlah barang yang ada di pasar atau jumlah penawaran barang mengalami penurunan, sehingga jumlahnya sedikit sedang permintaan akan barang tersebut banyak sehingga harga barang naik.
  3. Inflasi dari luar negeri (Imported Inflation) artinya inflasi karena mengimpor barang dari luar negeri, sedangkan di luar negeri terjadi inflasi (kenaikan harga barang di luar negeri, sehingga barang-barang impor mengalami kenaikan harga
  4. Inflasi dari dalam negeri (Domestic Inflation), artinya meningkatnya pengeluaran pemerintah atau terjadi defisit anggaran.

DAMPAK INFLASI
Secara garis besar dampak inflasi terhadap perekonomian antara lain sebagai berikut:

  1. Terhambatnya pertumbuhan ekonomi negara, karena berkurangnya investasi dan berkurangnya minat menabung.
  2. Masyarakat yang berpenghasilan rendah tidak dapat menjangkau harga barang karena harga barang mengalami kenaikan.
  3. Jika terdapat kebijakan untuk mengurangi inflasi, maka akan terjadi pengangguran, karena pemerintah berusaha untuk menekan harga.
  4. Masyarakat akan cenderung untuk menyimpan barang daripada menyimpan uang.
  5. Nilai mata uang turun, karena adanya kenaikan harga barang.

Inflasi juga mempengaruhi masyarakat, baik yang berpenghasilan tetap atau tidak tetap. Adapun dampak inflasi terhadap penghasilan masyarakat adalah sebagai berikut:

  1. Dalam masa inflasi, nilai harta tetap mengalami kenaikan harga melebihi kenaikan inflasi. Pendapatan riil penduduk berpenghasilan tidak tetap mengalami penurunan atau merosot. Dengan demikian inflasi akan memperlebar kesenjangan distribusi pendapatan di antara anggota masyarakat. 
  2. Inflasi merugikan masyarakat yang berpendapatan tetap, karena upah/gaji yang diperoleh tidak dapat mengikuti/menyesuaikan kenaikan harga, sehingga semakin berat dirasakan oleh masyarakat.
  3. Inflasi menyebabkan orang-orang enggan untuk menabung dan mendorong untuk mencari pinjaman dalam rangka menyesuaikan pendapatan. Hal ini akan menghambat perkembangan dunia usaha.

Sedangkan Pihak yang diuntungkan dan dirugikan dengan inflasi dapat dikemukakan sebagai berikut:
PIHAK YANG UNTUNG

  • Eksportir atau penjual
  • Debitur/ pihak yang berhutang
  • Spekulan/ pihak yang berani berspekulasi
  • Pihak yang berpenghasilan tinggi

PIHAK YANG RUGI

  • Importir atau pembeli
  • Kreditur/ pihak yang menghutangi
  • Berpenghasilan tetap
  • Berpenghasilan rendah/kategori miskin

Cara Menghitung dan Mengatasi Inflasi

Untuk menentukan laju inflasi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Contoh:

Indeks harga pada bulan Juli 2021 sebesar 110 dan indeks harga pada bulan Agustus 2021 sebesar 112, maka laju inflasi pada bulan Agustus 2021 dapat dihitung sebagai berikut: 
Laju Inflasi bulan Agustus 2021= 110-112/110x100% = 1,82%

CARA MENGATASI INFLASI

Pemerintah dalam mengendalikan inflasi (kenaikan harga), menempuh beberapa cara baik melalui kebijakan moneter, kebijakan fiskal maupun kebijakan non moneter dan non fiskal, yang semuanya bertujuan untuk dapat menstabilkan keadaan perekonomian di Indonesia secara umum.

Kebijakan Moneter

Sumber:finansialku

Untuk mengurangi laju inflasi pada suatu negara, pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan moneter yaitu kebijakan pemerintah melalui Bank Sentral sebagai pemegang otoritas moneter untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar dalam rangka mencapai kestabilan ekonomi. Kebijakan moneter dalam rangka untuk mengatasi inflasi adalah dengan mengurangi atau mengendalikan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat, antara lain sebagai berikut.

Politik Diskonto
Bank sentral dapat menjalankan pengaruhnya atas jumlah uang yang beredar dengan jalan menaikkan atau menurunkan suku bunga (diskonto). Dengan menaikkan suku bunga, maka dapat mengurangi jumlah uang beredar. Sebaliknya jika suku bunga turun dapat menambah jumlah uang yang beredar.

Politik Pasar Terbuka
Dengan politik pasar terbuka bank sentral secara aktif akan membeli atau menjual surat berharga dengan tingkat suku bunga tertentu. Jika bank sentral membeli surat berharga, maka akan memberi pengaruh untuk menambah jumlah peredaran uang. Sebaliknya jika bank sentral menjualnya, maka uang banyak yang ditarik dari peredaran

Politik Cadangan Kas
Bank sentral dapat menentukan jumlah cadangan kas minimum yang harus ada di bank-bank umum, dengan tujuan agar kredit yang diberikan kepada masyarakat dapat dikendalikan, sehingga dapat memengaruhi jumlah uang beredar.

Kebijakan Kredit Selektif
Kebijakan ini dapat diambil oleh bank sentral pada saat ekonomi sedang mengalami gejala inflasi. Kebijakan ini dilakukan dengan memperketat syarat-syarat pemberian kredit kepada masyarakat atau yang sering disebut dengan syarat 5C (Character, Capacity, Collateral, Capital dan Condition).

Kebijakan Dorongan Moral 
Bank sentral dapat mempengaruhi jumlah uang beredar dengan berbagai pengumuman, pidato, dan edaran yang ditujukan kepada bank umum dan pelaku moneter lainnya. Isinya dapat berupa ajakan ataupun larangan untuk menahan atau melepaskan pinjaman dan tabungan.

Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal dilakukan pemerintah untuk mengatur pendapatan dan pengeluaran negara. Kebijakan fiskal yang ditempuh untuk mengatasi inflasi diantaranya sebagai berikut.

Terdapat tiga instrumen kebijakan fiskal yang diterapkan pemerintah, yaitu:
Sistem Perpajakan

Sumber: seriau (google)

Dengan menaikkan tarif pajak, pemerintah bermaksud memperkuat kas pemerintah dan dapat memperbesar pengeluaran yang bersifat umum. Sebaliknya pemerintah juga bisa mengurangi tarif pajak, dimana pemerintah bermaksud memberi kesempatan perusahaan berinvestasi sekaligus meningkatkan konsumsi. 

Politik Anggaran

Sumber: Indonesia.go.id (google)

Pemerintah dapat menjalankan politik anggaran baik anggaran berimbang maupun anggaran tidak berimbang. Jika pemerintah menempuh anggaran berimbang, sisi pengeluaran dalam APBN direncanakan sama dengan sisi penerimaan. Tidak ada petunjuk dalam kondisi ekonomi seperti apa politik anggaran berimbang ditempuh oleh pemerintah. Namun bila pemerintah memilih anggaran berimbang, terdapat dua hal yang paling pokok yang ingin dicapai yaitu peningkatan disiplin dan kepastian anggaran. Sedangkan anggaran tidak berimbang dapat dibagi lagi atas anggaran defisit dan anggaran surplus. Anggaran defisit adalah anggaran yang lebih besar sisi pengeluaran dari pada sisi penerimaan, dan anggaran defisit ini dipilih jika pemerintah ingin mengejar pertumbuhan ekonomi. Anggaran surplus adalah kebalikan dari anggaran defisit dimana sisi penerimaan lebih besar dari pada sisi pengeluaran. Anggaran surplus dilakukan pemerintah untuk menekan laju inflasi di masyarakat karena kelebihan jumlah uang yang beredar

Pinjaman Pemerintah
Dalam kondisi tertentu terutama pemerintah mengutamakan mengejar tingkat pertumbuhan perekonomian maka pemerintah dapat melakukan pinjaman pemerintah dengan menjual Surat Utang Negara (SUN). Kebijakan ini diambil dengan tujuan untuk membiayai pengeluaran pemerintah dan sekaligus bisa menekan laju inflasi di masyarakat.

Kebijakan nonmoneter dan nonfiskal
Kebijakan nonmoneter dan nonfiskal artinya kebijakan untuk mengatasi inflasi dengan tidak memengaruhi jumlah uang yang beredar maupun pendapatan dan pengeluaran negara. Bentuk kebijakan tersebut diantaranya sebagai berikut:

  1. Peningkatan produksi dan peningkatan jumlah barang di pasaran.
  2. Kebijakan upah dengan menaikkan upah riil yang sudah memperhitungkan inflasi.
  3. Pengendalian dan pengawasan harga, misalnya pemerintah menetapkan kebijakan harga maksimum.

Permintaan dan Penawaran Uang

PERMINTAAN UANG

Permintaan uang adalah sejumlah uang tertentu yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk melakukan transaksi dalam perdagangan atau tujuan tertentu.

Permintaan uang datang dari empat pihak, yaitu: 

  1. pihak perseorangan/konsumen,
  2. pihak pengusaha/produsen,
  3. pihak investor/penanam modal,
  4. pihak pemerintah (dapat bertindak sebagai produsen, konsumen, dan pengatur).

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang diantaranya sebagai berikut: 

  1. Adanya keinginan untuk memegang uang atau motif memegang uang, baik motif transaksi, berjaga-jaga maupun spekulasi.
  2. Tinggi rendahnya tingkat bunga.
  3. Adanya investasi atau pengembangan usaha sehingga membutuhkan dana/uang.
  4. Tingkat harga yang berlaku di pasar. e. Ekspektasi (perkiraan/ramalan masa yang akan datang)

KURVA PERMINTAAN UANG

Berdasarkan kurva di atas, telah terjadi penurunan jumlah permintaan uang di masyarakat karena MD bergeser ke kiri.

Permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga sifatnya sangat berbeda dengan tujuan spekulasi. Permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga ditentukan oleh pendapatan masyarakat atau pendapatan nasional, sedangkan permintaan uang untuk tujuan spekulasi ditentukan oleh tingkat bunga.
Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga

Dari kurva permintaan tersebut tampak bahwa makin tinggi pendapatan, semakin besar permintaan uang untuk kedua tujuan tersebut. Sementara itu, pada saat pendapatan sebesar Ya , maka jumlah uang yang diperlukan untuk transaksi dan berjaga-jaga sebesar Ma. Tetapi bila pendapatan nasional Yb maka uang yang diperlukan sebesar Mb.

Permintaan uang untuk berspekulasi

Kurva permintaan uang untuk spekulasi menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat bunga (ia), semakin kecil permintaan uang (Mb), sebaliknya semakin rendah tingkat bunga (ib), makin besar permintaan uang (Mb). LP pada gambar tersebut menunjukkan kurva preferensi likuiditas.

KURVA PENAWARAN UANG 
Penawaran uang adalah sejumlah uang tertentu yang disediakan oleh pemerintah atau bank untuk dapat dimiliki oleh masyarakat. Penawaran uang dapat mempengaruhi tingkat harga, tingkat bunga, dan tingkat kegiatan ekonomi suatu negara. Oleh karena itu, kenaikan penawaran uang dalam perekonomian perlu dikendalikan. Tugas tersebut dipegang oleh bank sentral.
Penawaran uang pada umumnya berasal dari bank, dalam hal ini bank akan memberikan kredit kepada masyarakat. Oleh karena itu tingkat suku bunga (r) sangat berpengaruh dalam penawaran uang. Untuk lebih jelasnya perhatikan kurva penawaran uang berikut:

Pada saat tingkat suku bunga r0 penawaran uang pada bank umum adalah M0, dan ketika tingkat suku bunga naik menjadi r1 maka jumlah penawaran uang di bank umum menjadi M1.

1.

Jawablah pertanyaan berikut ini!

Perhatikan Kurva di bawah ini!

Berdasarkan kurva di atas telah terjadi kenaikan harga (inflasi) dari P ke P1 yang disebabkan oleh ....


A. cost pull inflation
B. demand pull inflation
C. pencetakan uang baru oleh pemerintah
D. perubahan selera masyarakat
E. kenaikan biaya produksi

JAWABAN BENAR

B.

demand pull inflation

PEMBAHASAN

Kenaikan harga (inflasi) karena bergesernya kurva permintaan ke kanan dinamakan demand pull inflation.

2.

Jawablah pertanyaan berikut ini!

Berikut yang bukan merupakan dampak negatif dari inflasi adalah....


A. Bagi masyarakat berpenghasilan tetap inflasi akan sangat merugikan karena menurunya nilai uang
B. Menurunkan nilai ekspor karena harga barang ekspor menjadi lebih mahal di luar negeri
C. Minat orang untuk menabung semakin menurun
D. Mempersulit dalam menghitung harga pokok suatu produk
E. Menurunkan harga-harga sehingga konsumsi masyarakat bisa meningkat

JAWABAN BENAR

E.

Menurunkan harga-harga sehingga konsumsi masyarakat bisa meningkat

PEMBAHASAN

Dampak negatif dari inflasi

  1. Bagi masyarakat berpenghasilan tetap inflasi akan sangat merugikan karena menurunya nilai uang
  2. Menurunkan nilai ekspor karena harga barang ekspor menjadi lebih mahal di luar negeri
  3. Minat orang untuk menabung semakin menurun
  4. Mempersulit dalam menghitung harga pokok suatu produk

3.

Jawablah pertanyaan berikut ini!

Berikut adalah kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan masyarakat:

  1. Menurunkan jumlah produksi
  2. Menurunkan upah pekerja
  3. Menambah pengeluaran pemerintah
  4. Kebijakan uang longgar (easy money policy) 

Kebijakan tersebut tepat untuk mengatasi ....
 


A. inflasi ringan
B. deflasi
C. inflasi sedang
D. hyperinflation
E. inflasi berat

JAWABAN BENAR

B.

deflasi

PEMBAHASAN

Kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi deflasi:

  1. Menurunkan jumlah produksi
  2. Menurunkan upah pekerja
  3. Menambah pengeluaran pemerintah
  4. Kebijakan uang longgar (easy money policy)

4.

Jawablah pertanyaan berikut ini!

Perhatikan Kurva di bawah ini!

Berdasarkan kurva di atas diketahui bahwa MS bergeser ke MS1, maka dapat disimpulkan bahwa ....


A. Terjadi penurunan jumlah penawaran uang di masyarakat
B. Jumlah uang yang beredar tidak mengalami perubahan
C. Terjadi penambahan jumlah penawaran uang di masyarakat
D. Terjadi penurunan jumlah penawaran uang di masyarakat karena MS bergeser ke kanan
E. Terjadi penurunan jumlah penawaran uang di masyarakat karena MS bergeser ke kiri

JAWABAN BENAR

C.

Terjadi penambahan jumlah penawaran uang di masyarakat

PEMBAHASAN

Terjadi penambahan jumlah penawaran uang di masyarakat karena MS bergeser ke kanan.

5.

Jawablah pertanyaan berikut ini!

Perhatikan kurva di bawah ini!

Berdasarkan kurva di atas diketahui bahwa MD bergeser ke MD1, maka dapat disimpulkan bahwa ....


A. Terjadi penurunan jumlah permintaan uang di masyarakat.
B. Jumlah uang yang beredar tidak mengalami perubahan.
C. Terjadi penambahan jumlah permintaan uang di masyarakat.
D. Terjadi penambahan jumlah permintaan uang di masyarakat karena MD bergeser ke kanan.
E. Terjadi penambahan jumlah permintaan uang di masyarakat karena MD bergeser ke kiri.

JAWABAN BENAR

A.

Terjadi penurunan jumlah permintaan uang di masyarakat.

PEMBAHASAN

Terjadi penurunan jumlah permintaan uang di masyarakat karena MD bergeser ke kiri.

redesain-navbar Portlet