APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

BelajarPintarV3

Ekonomi

Pendapatan Nasional

MATERI

Perhitungan Pendapatan Nasional


Pendekatan Produksi
Dengan menjumlahkan nilai produksi tiap-tiap sektor ekonomi atau dengan menjumlahkan secara keseluruhan nilai tambah (value added) dari semua kegiatan ekonomi yang dihasilkan perusahaan. BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2014 melakukan penghitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi yang terdiri atas 17 sektor ekonomi. Untuk menghindari penghitungan ganda, dalam menghitung PDB dengan metode produksi yang dijumlahkan adalah nilai tambah tiap-tiap sektor. Nilai tambah adalah sumbangan perusahaan terhadap produksi nasional. Penghitungan nilai tambah adalah biaya atau harga bahan baku output dikurangkan dari harga produk perusahaan atau input.
Nah, coba simak rumus di bawah ini:

Keterangan:
P=Tingkat Harga
Q=Jumlah Produk
 


Sumber: stiepasim.ac.id

Pendekatan Pendapatan
Berdasarkan metode pendekatan pendapatan, besarnya pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor-faktor produksi yang digunakan dalam menghasilkan barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara selama satu tahun. Pendapatan dari faktor produksi meliputi upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal, dan laba.
Pendekatan pendapatan ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:
Y=Yearly Income/Pendapatan nasional
r= rent/sewa (balas jasa atas faktor produksi tanah)
w: wages/ upah (balas jasa atas faktor produksi tenaga kerja)
i: interest/ bunga (balas jasa atas produksi modal)
p: profit/ Laba (balas jasa atas faktor produksi kewirausahaan

Contoh Soal 1:

Diketahui data berikut dalam hitungan miliar rupiah!
Sewa Tanah (30.000)
Bunga Modal (40.000)
Upah/Gaji (250.000)
Laba Usaha (50.000) 

Maka besarnya pendapatan nasional jika dihitung dengan metode pendekatan pendapatan adalah….

Jawab:

Y= r+w+i+p
Y=30.000+250.000+40.000+50.000
Y=370.000
Jadi, pendapatan Nasionalnya adalah sebesar 370.000 miliar rupiah

Contoh Soal 2:

Jawab:

Y= r+w+i+p
Y=1.000.000,00+500.000,00+200.00,00+10.000,00
Y=1.710.000,00
Jadi, pendapatan Nasionalnya adalah sebesar Rp1.710.000,00

Pendekatan Pengeluaran
Dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh para penerima pendapatan seperti rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen, rumah tangga negara, dan masyarakat luar negeri.

Yuk sobat, catat rumusnya:

Keterangan:
C=Konsumsi/Pengeluaran Masyarakat
I=Investment/Pengeluaran Pengusaha
G=Government/Pengeluaran Pemerintah
x= Ekspor
m=Impor

Contoh Soal :
Diketahui data sebagai berikut!


Konsumsi Rp253.712
Investasi Rp75.500
Konsumsi Pemerintah Rp25.147
Bunga Rp27.710
Ekspor Rp120.021
Impor Rp23.575
Laba Pengusaha Rp2.741

Besarnya pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran yaitu…..

Jawab:

Y=C+I=G+(x-m)
Y=Rp 253.712+Rp75.400+Rp25.147+(Rp120.021-Rp23.575)
Y=Rp450.805
Jadi pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran sebesar Rp450.805.

Pendapatan Per Kapita

Pendapatan Per Kapita

Pendapatan per kapita menunjukkan kemampuan yang nyata dari suatu bangsa dalam menghasilkan barang dan jasa dan kenikmatan yang diperoleh setiap penduduk. Hasil penghitungan pendapatan per kapita sebenarnya tidak dapat secara langsung digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran dan kesejahteraan suatu negara. Hal ini disebabkan pendapatan perkapita kurang memperhatikan aspek distribusi pendapatan. 

Contoh :

Dua negara mempunyai pendapatan nasional yang sama besarnya, namun belum tentu kesejahteraan penduduk negara-negara tersebut sama. Misalkan pada tahun tertentu diketahui bahwa pendapatan nasional negara A dan pendapatan nasional negara B sama, yaitu Rp200 juta. Jumlah penduduk negara A adalah 200 jiwa sedangkan jumlah penduduk negara B adalah 400 jiwa. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pendapatan rata-rata penduduk negara A adalah Rp200 juta dibagi 200 maka hasilnya Rp1.000.000,00 sedangkan pendapatan rata-rata penduduk B adalah Rp200 juta dibagi 400 adalah Rp500.000,00.

Secara matematis, pendapatan per kapita dapat dirumuskan sebagai berikut:


 

Nah ini dia sobat yang perlu diketahui,

menurut Kriteria Bank Dunia yang menjadi patokan adalah 40% penduduk termiskin kriterianya sebagai berikut:

  • Jika 40% penduduk termiskin menikmati < 12% pendapatan nasional maka ketimpangan tinggi. 
  • Jika 40% penduduk termiskin menikmati 12% - 17% pendapatan nasional, maka ketimpangan sedang. 
  • Jika 40% penduduk termiskin menikmati > 17% pendapatan nasional, maka ketimpangan rendah.

Sedangkan ada beberapa manfaat dari penghitungan pendapatan per kapita yang meliputi:

  1. Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat suatu negara dari tahun ke tahun.
  2. Untuk mengetahui tingkat produktivitas suatu negara.
  3. Pedoman pengambilan kebijakan dalam bidang ekonomi.

Distribusi Pendapatan Nasional

Rasio Indek Gini biasa disebut Koefisien Gini
Koefisien gini adalah ukuran ketimpangan atau ketidakmerataan pendapatan suatu negara. Angka koefisien gini berkisar antara 0-1. Semakin kecil koefisien gini, semakin merata distribusi pendapatannya. Semakin besar koefisien gini atau mendekati 1, semakin tidak merata pendapatannya.

Berikut ini merupakan ketimpangan pendapatan berdasarkan besarnya koefisien gini yaitu:

Kriteria Bank Dunia dalam menghitung persentase distribusi pendapatan, menurut Kriteria Bank Dunia yang menjadi patokan adalah 40% penduduk termiskin kriterianya sebagai berikut. 

  1. Jika 40% penduduk termiskin menikmati < 12% pendapatan nasional maka ketimpangan tinggi.
  2. Jika 40% penduduk termiskin menikmati 12% - 17% pendapatan nasional, maka ketimpangan sedang. 
  3. Jika 40% penduduk termiskin menikmati > 17% pendapatan nasional, maka ketimpangan rendah.
     

1.

Jawablah pertanyaan berikut ini!

Pendapatan nasional diperoleh dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi di suatu negara selama satu tahun dan dinyatakan dengan uang, merupakan ciri pendapatan nasional dengan pendekatan .... 


A. Produksi
B. Pendapatan
C. Pengeluaran
D. Distribusi
E. Koefisien gini

JAWABAN BENAR

B.

Pendapatan

PEMBAHASAN

Pendapatan nasional diperoleh dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi di suatu negara selama satu tahun dan dinyatakan dengan uang, merupakan ciri pendapatan nasional dengan Pendekatan Pendapatan.

2.

Jawablah pertanyaan berikut ini!

Jika suatu negara terdapat kelompok 40% penduduk termiskin menerima pendapatan lebih dari 17% pendapatan nasional, sesuai kriteria Bank Dunia negara tersebut berada pada tingkat ketimpangan distribusi pendapatan ....


A. Sangat tinggi
B. Sangat rendah
C. Menengah
D. Tinggi
E. Rendah

JAWABAN BENAR

E.

Rendah

PEMBAHASAN

Kriteria Bank Dunia Dalam menghitung persentase distribusi pendapatan, menurut Kriteria Bank Dunia yang menjadi patokan adalah 40% penduduk termiskin kriterianya sebagai berikut.

a. Jika 40% penduduk termiskin menikmati < 12% pendapatan nasional maka ketimpangan tinggi.

b. Jika 40% penduduk termiskin menikmati 12% - 17% pendapatan nasional, maka ketimpangan sedang.

c. Jika 40% penduduk termiskin menikmati > 17% pendapatan nasional, maka ketimpangan rendah.

3.

Jawablah pertanyaan berikut ini!

Dengan menggunakan pendekatan pendapatan, besarnya pendapatan nasional suatu negara akan sama dengan ....


A. Jumlah produksi barang dan jasa
B. C + I + G + X – M
C. Penjumlahan sewa, bunga, upah, dan laba
D. Jumlah produksi ditambah dengan upah pengusaha
E. Jumlah investasi yang dilakukan masyarakat, produsen, dan konsumen

JAWABAN BENAR

C.

Penjumlahan sewa, bunga, upah, dan laba

PEMBAHASAN

Pendapatan nasional dengan Pendekatan Pendapatan (Income Approach) dengan menjumlahkan sewa, bunga, upah, dan laba.

4.

Jawablah pertanyaan berikut ini!

Ukuran ketimpangan atau ketidakmerataan pendapatan suatu negara merupakan salah satu pengertian dari….


A. Koefisien Gini
B. Indeks Ratio
C. Pendapatan Nasional
D. Disposable Income
E. Nilai Tambah

JAWABAN BENAR

A.

Koefisien Gini

PEMBAHASAN

Koefisien gini adalah ukuran ketimpangan atau ketidakmerataan pendapatan suatu negara. Angka koefisien gini berkisar antara 0-1. Semakin kecil koefisien gini, semakin merata distribusi pendapatannya. Semakin besar koefisien gini atau mendekati 1, semakin tidak merata pendapatannya.

5.

Jawablah pertanyaan berikut ini!

Negara Kuratama pada tahun 2019 memperoleh GNP sebesar Rp400 triliun, penduduk negara tersebut pada tahun yang sama sebesar 80 juta jiwa. Pendapatan per kapita negara Kuratama adalah ....


A. Rp5.000.000,00
B. Rp500.000,00
C. Rp50.000,00
D. Rp5.000,00
E. Rp500,00

JAWABAN BENAR

A.

Rp5.000.000,00

PEMBAHASAN

Pendapatan Per Kapita adalah membagi GNP dengan jumlah penduduk, sehingga Pendapatan Per Kapita = Rp400 triliun/80 juta = Rp5.000.000,00.

redesain-navbar Portlet