APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

BelajarPintarV3

Bahasa dan Sastra Indonesia (Peminatan)

Kohesi dan Koherensi

MATERI

Definisi Kohesi


- Definisi Kohesi

 

Henry Guntur Tarigan
Kohesi mengacu pada aspek bentuk sebuah wacana, sedangkan koherensi mengacu pada aspek wacana.
Junaiyah dan Arifin
Kohesi merupakan kepaduan bentuk (bahasa) yang secara struktural membentuk ikatan sintaksis.
Halliday
Kohesi merupakan ekspresi yang berkelanjutan antara kalimat satu dengan kalimat lainnya dalam satu teks.
Baker
Kohesi merupakan suatu jaringan leksikal, gramatikal, dan hubungan lain yang memberikan tautan antar jenis dari sebuah teks.
Gutwinski
Kohesi merupakan hubungan yang ada antar kalimat dan klausa di dalam teks.

Yuk Sobat, lanjut ke pembahasan berikutnya!

Kohesi Gramatikal


Kohesi Gramatikal

Sobat, menurut Bell kohesi memiliki jenis yang terdiri dari lima unsur utama dengan penetapan penanda hubungan kohesi dalam suatu teks. Penanda dalam teks yang kohesif terbagi menjadi empat piranti.Jenis Kohesi, yaitu:
Kohesi Gramatikal

Kohesi terbagi menjadi, kohesi garmatikal, meliputi pronominal (kata ganti), subtitusi (penggantian), ellipsis, konjungsi, dan leksikal (sinonim, hiponim, repetisi, kolokasi, dan ekuivalen.
Kohesi gramatikal merupakan kohesi yang membangun gramatik wacana, yang terdiri dari:
Referensi (acuan) merupakan bagian kohesi yang berkaitan dengan penggunaan kata atau kelompok kaya untuk menunjuk kata atau kelompok kata lain.
Referensi atau pengacuan ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu pengacuan endofora (berada di dalam teks) dan eksofora (berada di luar teks).
Berdasarkan, endofora dibagi menjadi dua jenis, yaitu anafora dan katafora.
Anafora adalah sebuah proses sintaksis yang terdiri daripengambilan suatu segmen, khususnya kata ganti, segmen lain dari wacana, dan frase nominal sebelumnya. Anafora adalah piranti dalam bahasa untuk membuat kata yang telah dinyatakan sebelumnya.
Contohnya: Sinta sedang mendengarkan lagu di kamarnya. Sang ayah memanggilnya berulang kali, namun ia seperti berada di tempat lain. 
Katafora merupakan kebalikan dari anafora yang bermakna piranti dalam bahasa yang merujuk saling dengan anteseden di belakangnya.
Contohnya: Mereka datang ke rumahku. Keluarga ibu Vanya.
Referensi atau pengacuan Eksofora merupakan pengacuan di luar teks yang membuat interpretasi hanya mungkin dengan memanfaatkan konteks.
Contohnya: Di sana sedang turun hujan.
Subtitusi merupakan proses dan hasil penggantian bahasa oleh unsur lain dalam satuan yang lebih besar. Subsitusi dapat dibedakan menjadi subsitusi nominal, verbal, frasal, dan klausal.
Substitusi Nominal
Substitusi nominal adalah penggantian satuan lingual yang berkategori nomina (kata benda) dengan satuan lingual lain yang juga berkategori nomina. Misalnya kata derajat, tingkat diganti dengan pangkat, kata gelar diganti dengan titel.
Contoh: Suaminya baru saja mendapatkan kenaikan pangkat.
Subtitusi Verbal
Subtitusi verbal adalah penggantian satuan lingual yang berkategori verba (kata kerja) dengan satuan lingual lain yang juga berkategori verba. Misalnya kata mengarang digantikan dengan kata kerja berkarya, kata berusaha digantikan dengan kata berikhtiar, dan sebagainya.
Contoh: Roni mengarang sebuah cerita pendek untuk dilombakan di sekolahnya.
Subtitusi Frasa
Substitusi frasa adalah penggantian satuan lingual tertentu yang berupa kata atau frasa dengan satuan lingual lainnya yang berupa frasa.
Contoh: Ani dan Ana adalah saudara kembar.
Substitusi Klausal
Subtitusi klausa adalah penggantian satuan lingual tertentu yang berupa klausa atau kalimat dengan satuan lingual lainnya yang berupa kata atau frasa.
Contoh: Di awal tahun ini, kasus Covid-19 meningkat. di berbagai daerah menunjukan hal yang sama. Oleh karena itu pembelajaran tatap muka batal dilaksanakan. 
Ellipsis merupakan pelepasan atau penghilangan atau penggantuan unsur kosong, yaitu unsur yang sebenarnya ada tetapi sengaja dihilangkan atau disebunyikan agar lebih efektif.

Adapun fungsi pelesapan, yaitu:

  • menghasilkan kalimat yang lebih efektif (untuk keefektifan kalimat) 
  • efisiensi dalam mencapai nilai yang ekonomis dalam pemakaian bahasa
  • mencapai aspek kepaduan
  • bagi pembaca/pendengar berfungsi untuk mengaktifkan pikirannya terhadap hal-hal yang tidak diungkapkan dalam satuan bahasa
  • untuk kepraktisan berbahasa terutama dalam berkomunikasi secara lisan

Konjungsi merupakan kategori yang menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat.

Macam-macam konjungsi, yaitu: 

  1. Konjungsi adversatif, contohnya: tetapi, namun
  2. Konjungsi klausal, contohnya: sebab, karena 
  3. Konjungsi koordinatif, contohnya: dan, atau, tetapi
  4. Konjungsi korelatif, contohnya entah, baik, maupun
  5. Konjungsi subordinatif, contohnya meskipun, kalau, bahwa
  6. Konjungsi temporal, contohnya sebelum, sesudah, berikutnya

Kohesi Leksikal


Kojungsi Leksikal :
Kohesi leksikal merupakan
hubungan leksikal antara bagian-bagian wacana untuk mendapatkan keserasian struktur secara kohesif. Kohesi leksikal dapat dibedakan menjadi enam macam, yaitu:
Repetisi (pengulangan)
Repetisi adalah pengulangan satuan lingual (bunyi suku kata, kata atau bagian kalimat) yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai.
Sinonimi (Padan Kata)
Sinonimi merupakan jalinan hubungan makna yang sepadan antara satuan lingual tertentu dengan satuan lingual yang lain dalam wacana.
Antonimi (lawan makna)
Antonimi merupakan hubungan antarmakna yang bentuknya berbeda atau bertentangan.
Kolokasi (sanding kata)
Kolokasi atau sanding kata merupakan asosiasi tertentu dalam menggunakan pilihan kata yang cenderung digunakan secara berdampingan.
Hiponimi (hubungan atas-bawah)
Hiponimi merupakan satuan bahasa (kata, frasa, kalimat) yang maknanya dianggap bagian dari makna satuan lingual yang lain.
Ekuivalensi (kesepadanan)
Ekuivalensi adalah hubungan kesepadanan antara satuan lingual tertentu dengan satuan lingual yang lain dalam sebuah paradigma.

Yuk Sobat, lanjut pembahasan berikutnya!

1.

Jawablah soal di bawah ini dengan benar!
Ekspresi yang berkelanjutan antara kalimat satu dengan kalimat lainnya dalam satu teks. Pernyataan tersebut menurut….


A. Halliday
B. Henry Guntur Tarigan
C. Baker
D. Gutwinski
E. Junaiyah dan Arifin

JAWABAN BENAR

A.

Halliday

PEMBAHASAN

Ekspresi yang bekelanjutan antara kalimat satu dengan kalimat lainnya dalam satu teks. Pernyataan tersebut menurut Halliday.

2.

Kerjakan soal berikut ini!
Pelepasan atau penghilangan atau penggantian unsur kosong disebut….


A. elipsis
B. subtitusi
C. repetisi
D. referensi
E. hiponimi

JAWABAN BENAR

A.

elipsis

PEMBAHASAN

Pelepasan atau penghilangan atau penggantian unsur kosong disebut ellipsis. Pelepasan atau elispisi bertujuan untuk menyusun wacan agar lebih efektif.

3.

Jawablah pertanyaan di bawah ini!
Pengulangan satuan lingual (bunyi suku kata, kata atau bagian kalimat) yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai disebut….


A. repetisi
B. subtitusi
C. kolokasi
D. referensi
E. hiponimi

JAWABAN BENAR

A.

repetisi

PEMBAHASAN

Pengulangan satuan lingual (bunyi suku kata, kata atau bagian kalimat) yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai disebut repetisi.

4.

Jawablah pertanyaan di bawah ini!
Hubungan antarmakna yang bentuknya berbeda atau bertentangan disebut….


A. sinonimi
B. antonimi
C. kolokasi
D. hiponimi
E. repetisi

JAWABAN BENAR

B.

antonimi

PEMBAHASAN

Hubungan antarmakna yang bentuknya berbeda atau bertentangan disebut antonimi.

5.

Kerjakan soal berikut ini!
Kategori yang menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat disebut….


A. repetisi
B. subtitusi
C. kolokasi
D. konjungsi
E. hiponimi

JAWABAN BENAR

D.

konjungsi

PEMBAHASAN

Kategori yang menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat disebut konjungsi.

6.

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

Berikut ini yang bukan termasuk macam-macam konjungsi adalah….


A. Konjungsi adversatif
B. Konjungsi kausal
C. Konjungsi koordinatif
D. Konjungsi korelatif
E. Konjungsi repetisi

JAWABAN BENAR

E.

Konjungsi repetisi

PEMBAHASAN

Terdapat 6 macam konjungsi dalam kohesi yakni sebagai berikut, 

  • Konjungsi adversatif, contohnya: tetapi, namun
  • Konjungsi kausal, contohnya: sebab, karena 
  • Konjungsi koordinatif, contohnya: dan, atau, tetapi
  • Konjungsi korelatif, contohnya entah, baik, maupun
  • Konjungsi subordinatif, contohnya meskipun, kalau, bahwa
  • Konjungsi temporal, contohnya sebelum, sesudah, berikutnya

Jadi, yang bukan termasuk macam-macam konjungsi adalah konjungsi repetisi.

7.

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!
Endofora dibagi menjadi dua jenis yaitu….


A. anafora dan katafora
B. katafora dan biafora
C. geofora dan anafora
D. klasiofora dan katafora
E. anafora dan klaufora

JAWABAN BENAR

A.

anafora dan katafora

PEMBAHASAN

Endofora dibagi menjadi dua jenis, yaitu anafora dan katafora. Anafora adalah sebuah proses sintaksis yang terdiri dari pengambilan suatu segmen, khususnya kata ganti, segmen lain dari wacana, dan frasa nominal sebelumnya. Katafora merupakan kebalikan dari anafora yang bermakna piranti dalam bahasa yang merujuk saling dengan anteseden di belakangnya.

redesain-navbar Portlet