APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

BelajarPintarV3

IPS

Kehidupan Masyarakat Indonesia Pada Masa Praaksara, Hindhu-Budha, dan Islam

MATERI

Mengenal Masa Praaksara di Indonesia


Sumber: tribunnews.com

Praaksara terdiri dari dua kata yaitu Pra yang berarti sebelum dan Aksara yang berarti tulisan. Masa pra aksara adalah masa manusia belum mengenal tulisan. Pada masa pra aksara tidak ada peninggalan manusia yang berupa informasi tertulis, yang dapat menjelaskan peristiwa-peristiwa pada masa tersebut. Masa pra aksara berlangsung sejak ada kehidupan manusia sampai manusia mengenal tulisan. 

Periodisasi Masa Praaksara
Periodisasi berarti pembabakan waktu. Dalam sejarah, periodisasi sangat penting untuk membedakan setiap periode atau masa. Praaksara merupakan masa awal dalam kehidupan manusia. Masa praaksara berlangsung cukup panjang dan terdapat corak kehidupan manusia yang senantiasa berkembang. Oleh karena itu, kehidupan manusia pada masa praaksara juga dibedakan dalam beberapa kurun waktu. Berikut ini merupakan periodisasi masa praaksara:

a. Periodisasi Berdasarkan Geologi
Geologi merupakan ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan. Adapun periodisasi masa praaksara berdasarkan geologi dilakukan melihat umur lapisan bumi.

1. Zaman Arkeozoikum atau Azoikum (4,5-2,5 miliar tahun lalu)
Arkeozoikum atau azoikum berarti masa kehidupan purba. Masa arkeozoikum merupakan awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Batuan pada masa ini ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim disebut kraton/perisai benua. Pada masa ini merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Kehidupan primitif di dalam samudra berupa mikroorganisme (bakteri dan ganggang) juga mulai terbentuk. 

2. Zaman Paleozoikum (2,5 miliar-245 juta tahun lalu)
Paleozoikum artinya masa kehidupan awal. Zaman paleozoikum berlangsung ketika di bumi terdapat kehidupan makhluk yang pertama atau tertua. Zaman ini ditandai dengan perkembangan atmosfer dan hidrosfer, serta kehidupan mikroorganisme dibagi menjadi cambrium (mulai ada kehidupan primitif), silur (mulai ada kehidupan hewan bertulang belakang tua), devon (mulai ada kehidupan binatang jenis amfibi tertua), carbon (mulai ada binatang merayap), dan perm (mulai ada hewan darat).


3. Zaman Mesozoikum (245-65 juta tahun lalu)
Mesozoikum atau zaman sekunder sering disebut zaman kehidupan pertengahan. Zaman mesozoikum ditandai dengan aktivitas tektonik, iklim, dan evolusi. Kehidupan di bumi pada zaman mesozoikum semakin berkembang ditandai dengan munculnya hewan-hewan reptil besar seperti dinosaurus dan atlantosaurus, ikan-ikan besar, dan beberapa binatang mamalia. Periode ini dibagi menjadi trias (terdapat kehidupan ikan, amfibi, dan reptil), jura (terdapat reptil dan sebangsa katak), dan calcium (terdapat burung-burung pertama dan tumbuhan berbunga).

4. Zaman Nesozoikum dan Kenozoikum (65-1,8 juta tahun lalu)
Zaman nesozoikum disebut juga zaman kenozoikum yang berarti zaman kehidupan baru. Pada zaman ini keadaan bumi telah membaik, perubahan cuaca tidak begitu besar, dan kehidupan berkembang pesat. Pada zaman ini binatang-binatang raksasa mulai punah. Sementara itu, muncul jenis kehidupan baru yang mirip dengan makhluk hidup saat ini.

b. Periodisasi Berdasarkan Arkeologi
Arkeologi merupakan ilmu yang mempelajari benda-benda peninggalan masa lampau untuk merekonstruksi kehidupan manusia pada masa lampau. Bukti yang dapat digunakan dalam kajian arkeologi meliputi artefak, ekofak, dan bekas permukiman. Periodisasi masa praaksara secara arkeologis didasarkan pada alat atau benda yang dihasilkan dan digunakan pada masa praaksara. 

1. Zaman Batu
Zaman batu merupakan zaman dimana pada masa tersebut manusia menciptakan alat-alat untuk membantu kehidupannya dari batu. Kemampuan manusia dalam menghasilkan alat dari batu berkembang mulai dari alat-alat yang masih kasar menjadi alat-alat yang sudah halus. Benda tersebut merupakan peninggalan manusia pada masa praaksara yang biasa digunakan untuk berburu dan mengumpulkan makanan


Sumber: sejarah.id

 

2. Zaman Logam
Zaman logam disebut dengan masa perundagian. Periode Zaman Logam ini, manusia sudah menggunakan logam sebagai bahan pembuat alat kehidupan dan sudah tinggal menetap. Pada zaman ini manusia telah mengenal teknik melebur dan mencetak logam. Mata pencahariannya adalah bercocok tanam dan memelihara binatang ternak. 

Sumber: haristepanus.wordpress.com

Manusia Purba di Indonesia

Manusia Purba di Indonesia

Fosil adalah tulang sisa makhluk hidup yang berasal dari manusia, hewan dan tumbuhan. Sementara itu melalui fosil-fosil yang ditemukan kita dapat memperkirakan bentuk fisik manusia yang hidup pada masa tersebut. Manusia yang hidup pada masa Praaksara disebut dengan Manusia Purba. Berikut ini merupakan manusia purba yang pernah hidup di Indonesia:

1. Meganthropus Palaeojavanicus
Fosil Meganthropus Palaeojavanicus ditemukan pada 1941 oleh Von Koenigswald di Desa Sangiran, Sragen, Jawa Tengah. Fosil yang ditemukan oleh Koenigswald berupa fragmen rahang bawah sebelah kanan (dengan kedua geraham muka dan geraham bawah), rahang atas sebelah kiri (dengan geraham kedua dan ketiga), dan gigi lepas. Fosil ini dinamakan Meganthropus Palaeojavanicus yang berarti manusia raksasa dari Jawa. Meganthropus Palaeojavanicus ini diperkirakan hidup 1-2 juta tahun lalu. Ciri-ciri fisiknya adalah tulang pipi tebal, kening menonjol, tidak memiliki dagu, dan otot kunyahnya sangat kukuh.

Sumber: perpustakaan.id

 

2. Pithecanthropus
Fosil Pithecanthropus pertama kali ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1891 di Desa Trinil, Solo, Jawa Tengah. Fosil yang pertama kali ditemukan berupa rahang, gigi, dan sebagian tulang tengkorak. Fosil Pithecanthropus paling banyak ditemukan di Indonesia dan terdapat di daerah Perning, Kedungbrubus, Trinil, Sangiran, Sambungmacan dan Ngandong. Pithecanthropus dibedakan menjadi tiga jenis yaitu Pithecanthropus mojokertensis, Pithecanthropus erectus (Homo erectus), dan Pithecanthropus soloensis.

Sumber: kumparan.com

 

3. Homo Sapiens
Homo sapiens artinya manusia cerdas. Dikatakan sebagai manusia cerdas karena mampu membuat peralatan dari batu dan tulang untuk berburu dan meramu. Homo sapiens memiliki ciri fisik dan kehidupan berbeda dibandingkan dengan manusia purba sebelumnya. Kemampuan Homo sapiens terus meningkat dalam menggunakan peralatan dan interaksi sosial dengan manusia purba lainnya. Homo sapiens dibedakan menjadi tiga jenis oleh para ahli yaitu Homo wajakensis, Homo soloensis, dan Homo floresiensis. Ketiga manusia purba tersebut ditemukan di wilayah yang berbeda tetapi memiliki corak kehidupan yang mirip.


Sumber: liburankomodo.com

Nenek Moyang Bangsa Indonesia



Sumber: tirto.id

Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia antara lain suku Nias, Dayak, Bugis, Madura, Jawa, Sunda, dan Asmat. Keragaman masyarakat Indonesia tersebut terbentuk melalui sebuah proses sejarah yang panjang. Sama halnya dengan keragaman, keberadaan nenek moyang bangsa Indonesia pun tidak seketika ada. Banyak teori yang berkembang mengenai teori-teori asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia. Nenek moyang bangsa Indonesia berdasarkan teori yang berkembang adalah sebagai berikut:

1. Bangsa Melanesia/Papua Melanosoide
Bangsa Melanesia dianggap sebagai bangsa pertama yang bermigrasi ke Kepulauan Indonesia. Menurut para arkeolog, bangsa ini berasal dari Teluk Tonkin. Hal tersebut didasarkan pada penelitian terhadap benda peninggalan seperti pebble dan kapak pendek. Bangsa Melanesia masuk ke dalam rumpun Veddoid-Austroloid yang memiliki ciri-ciri fisik kulit berwarna gelap, badan kekar, rambut keriting, mulut lebar dan hidung mancung. Keturunan bangsa Melanesia saat ini masih dapat ditemukan di pedalaman Malaya, penduduk Aeta di pedalaman Filipina, Papua, dan Kepulauan Melanesia.

2. Bangsa Proto Melayu/Melayu Tua
Bangsa Proto Melayu termasuk rumpun ras Mongoloid yang berasal dari daerah Yunan, Cina Selatan. Proses migrasi bangsa Proto Melayu ke wilayah Asia Selatan dikarenakan peperangan antar suku, desakan suku-suku liar yang datang dari Asia Tengah, bencana banjir yang disebabkan sering meluapnya Sungai Yangtze dan sungai-sungai lain di wilayah Cina Selatan. Ciri-ciri fisik Bangsa Proto Melayu adalah kulit sawo matang, rambut lurus, badan tinggi ramping, mulut dan hidung sedang. Bangsa Proto Melayu memiliki kebudayaan setingkat lebih tinggi daripada bangsa Melanesia. Suku bangsa yang termasuk keturunan Bangsa Proto Melayu adalah Suku Toraja, Suku Sasak, Suku Dayak, Suku Nias, Suku Batak, dan Suku Kubu

3. Bangsa Deutro Melayu/Melayu Muda
Bangsa Deutro Melayu merupakan percampuran antara bangsa Proto Melayu dan bangsa Arya. Bangsa ini berasal dari Indocina bagian utara dan sekitarnya. Migrasi bangsa Deutro Melayu ke Indonesia mendorong bangsa Proto Melayu yang sebelumnya hidup di sekitar aliran sungai dan pantai terdesak ke pedalaman karena bangsa Deutro Melayu memiliki kebudayaan yang lebih maju daripada bangsa Proto Melayu. Ciri-ciri fisik bangsa Deutro Melayu tidak berbeda dengan mayoritas penduduk Indonesia saat ini yaitu memiliki tinggi badan sekitar 135-180cm, memiliki berat badan 35-70 kg, kulit berwarna kuning langsat dan coklat hitam, rambut berwarna coklat dan hitam, bentuk rambut keriting dan lurus. Keturunan bangsa Deutro Melayu di Indonesia antara lain orang Aceh, orang Minangkabau, orang Jawa, orang Bali, orang Bugis, dan orang Makassar
 

1.

Pilihlah jawaban yang tepat dari soal di bawah ini!
Para pakar mempelajari Masa Praaksara melalui berbagai peninggalan seperti fosil dan alat kehidupan. Kondisi tersebut terjadi karena…


A. Kondisi fosil dan alat kehidupan peninggalan Masa Praaksara masih dapat diidentifikasi
B. Fosil dan alat kehidupan merupakan dua benda Praaksara yang mudah ditemukan
C. Proses identifikasi Masa Praaksara melalui tulisan masih sulit dilakukan oleh para pakar
D. Masa Praaksara tidak meninggalkan informasi dalam bentuk tulisan

JAWABAN BENAR

D.

Masa Praaksara tidak meninggalkan informasi dalam bentuk tulisan

PEMBAHASAN

Para pakar mempelajari tentang kehidupan pada Masa Praaksara melalui fosil dan alat kehidupan dikarenakan pada Masa Praaksara masyarakat tidak mengenal tulisan sehingga peninggalan yang berbentuk tulisan tidak dapat ditemukan.

2.

Pilihlah jawaban yang tepat dari soal di bawah ini!
1) Merupakan bagian dari salah satu rumpun bangsa Veddoid-Austroloid yang memiliki ciri berkulit gelap.
2) Bangsa ini sudah hidup menetap dalam kelompok-kelompok kecil dan hidup dengan sistem berburu dan meramu.
Berdasarkan keterangan terkait dengan salah satu bangsa yang menjadi nenek moyang bangsa Indonesia, bangsa yang terkait adalah…
 


JAWABAN BENAR

A.

PEMBAHASAN

Dalam soal tersebut yang perlu digaris bawahi adalah rumpun bangsa Veddoid-Austroloid yang memiliki ciri fisik yaitu kulit berkulit gelap. Maka, dapat disimpulkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia yang didasarkan oleh keterangan tersebut adalah bangsa Melanesia. Keturunan bangsa Melanesia di Indonesia dapat ditemukan di wilayah Papua.

redesain-navbar Portlet