APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

BelajarPintarV3

Bahasa dan Sastra Indonesia (Peminatan)

Pantun

MATERI

Struktur Pantun

Apa Saja Struktur dalam Pantun ?

Lazimnya, teks pantun terdiri atas dua bagian : dua baris pertama disebut sampiran dan dua baris terakhir disebut isi. Sampiran, yang biasanya berupa sketsa alam/suasana (mencirikan mayarakat pendukungnya), berfungsi sebagai pengantar (paling tidak menyiapkan rima/sajak dan irama dua baris terakhir) untuk mempermudah pemahaman isi pantun.

Untuk kalian ketahui, dua baris pertama merupakan pembayang atau sampiran, sedangkan dua baris berikutnya mengandung maksud atau isi. Sampiran yang biasanya merupakan unsur alam mengantarkan menuju isi atau maksud yang merujuk kepada dunia manusia yang meliputi perasaan, pemikiran, dan perbuatan manusia.

Contoh :

Apa gunanya bertenun --> Sampiran baris 1

Untuk membuat pakaian adat --> Sampiran baris 2

Apa guna orang berpantun --> Isi baris 1

Untuk memberi petuah amanat --> Isi baris 2

Kaidah Kebahasaan dalam Pantun

Yuk Belajar Kaidah Kebahasaan Pantun

Kaidah kebahasaan atau lebih dikenal dengan unsur kebahasaan teks pantun terdiri atas beberapa hal seperti diksi, imaji, bahasa kiasan dan bunyi. Berikut merupakan penjelasannya

1. Diksi

Diksi adalah pemilihan kata yang tepat dalam membuat sebuah pantun. Pemilihan kata menjadi penting untuk membentuk sebuah pantun yang baik dan benar.

2. Imaji

Imaji adalah penggambaran yang ada di dalam teks pantun, sehingga pembaca atau pendengar bisa terbawa ke dalam tujuan pantun tersebut. Kaidah imaji bersifat abstrak yang dibayangkan oleh penulis pantun dan pendengar pantun.

3. Bahasa Kiasan

Yang dimaksud dengan bahasa kiasan adalah bahasa yang digunakan untuk menyampaikan sebuah makna secara tidak langsung. Bahasa kiasan tidak langsung menyebutkan kata yang dimaksud, namun menggunakan kiasan, majas atau perumpamaan lain.

4. Bunyi

Bunyi dalam pantun berarti cara kita melafalkan pantun tersebut dengan intonasi yang tepat dan penekanan kata yang pas. Adanya intonasi yang salah bisa membuat pesan pantun tidak tersampaikan, sehingga fungsi bunyi pantun pun menjadi penting.

Jenis-jenis Pantun

Apa saja sih Jenis-jenis dari Pantun ?

Setelah memahami ciri-ciri pantun, kini saatnya sobat pintar juga mengenal jenis-jenis pantun yang biasa diujarkan ataupun dituliskan seseorang. Berikut ini adalah jenis-jenis pantun berdasarkan tema isinya.

1. Pantun Nasihat

Pada dasarnya, pantun dibuat untuk memberi imbauan dan anjuran terhadap seseorang ataupun masyarakat. Karena itulah, tema isi pantun yang paling banyak dijumpai berjenis pantun nasihat. Pantun yang satu ini memiliki isi yang bertujuan menyampaikan pesan moral dan didikan.

Contoh:

Di jalan tak sengaja berjumpa daun sugi

Ingat manfaat, lantas cepat dibawa

Tiada belajar tiada yang rugi

Kecuali diri sendiri di masa tua

2. Pantun Jenaka

Sesuai namanya, jenis pantun yang satu ini memang memiliki kandungan isi yang lucu dan menarik. Tujuannya tak lain untuk memberi hiburan kepada orang yang mendengar ataupun membacanya. Tidak jarang pula, pantun jenaka digunakan untuk menyampaikan sindiran akan kondisi masyarakat yang dikemas dalam bentuk ringan dan jenaka.

Contoh:

Duduk manis di bibir pantai

Lihat gadis, aduhai tiada dua

Masa muda kebanyakan santai

Sudah renta sulit tertawa

3. Pantun Agama

Jenis pantun yang satu ini memiliki kandungan isi yang membahas mengenai manusia dengan pencipta-Nya. Tujuannya serupa dengan pantun nasihat, yaitu memberikan pesan moral dan didikan kepada pendengar dan pembaca. Akan tetapi, tema di pantun agama lebih spesifik karena memegang nilai-nilai dan prinsip agama tertentu.

Contoh:

Kalau sudah duduk berdamai

Jangan lagi diajak perang

Kalau sunah sudah dipakai

Jangan lagi dibuang-buang

4. Pantun Teka-teki

Jenis pantun yang satu ini selalu memiliki ciri khas khusus di bagian isinya, yakni diakhiri dengan pertanyaan pada larik terakhir. Tujuan dari pantun ini umumnya untuk hiburan dan mengakrabkan kebersamaan.

Contoh:

Terendak bentan lalu dibeli

Untuk pakaian, saya turun ke sawah

Kalaulah tuan bijak bestari

Apa binatang kepala di bawah?

5. Pantun Berkasih-kasihan

Sama dengan namanya, isi dari jenis pantun yang satu ini erat kaitannya dengan cinta dan kasih sayang. Umumnya, pantun berkasih-kasihan tenar di kalangan muda-mudi Melayu untuk menyampaikan perasaan mereka kepada kekasih maupun orang yang disukainya.

Contoh:

Jelas sudah muram si duda

Karena kasihnya tiada lagi asa

Tiada detik bias wajah dinda

Hingga lapar tak lagi terasa

6. Pantun Anak

Tidak hanya untuk orang dewasa, pantun bisa juga disampaikan untuk anak-anak. Tentu saja isinya lebih ringan dan menyangkut hal-hal yang dianggap menyenangkan oleh si kecil. Tujuan awal dari jenis pantun yang satu ini adalah untuk mengakrabkan anak dengan pantun, sekaligus memberikan didikan moral bagi mereka.

Contoh:

Kita menari ke luar bilik

Sembarang tari kita tarikan

Kita bernyanyi bersama adik

Sembarang lagi kita nyanyikan

1.

Pemilihan kata yang tepat dalam membuat sebuah pantun disebut ....


A. Diksi
B. Imaji
C. Bahasa kiasan
D. Rima
E. Ritme

JAWABAN BENAR

A.

Diksi

PEMBAHASAN

Pembahasan :

Diksi adalah pemilihan kata yang tepat dalam membuat sebuah pantun. Pemilihan kata menjadi penting untuk membentuk sebuah pantun yang baik dan benar.

2.

Setelah berusaha belajar lebih giat dan serius, danang mendapat peringkat pertama di kelas. Ia sangat senang karena akan memperoleh hadiah atas prestasinya itu.

Pantun yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah ...


A.

Bila kita ingin ke pasar

Pasar modern ada di mall

Ayo kita bergiat belajar

Supaya nilainya maksimal


B.

Kuda poni si kuda kepang

Tubuhnya tinggi larinya cepat

Riang hati bukan kepalang

Hadiah prestasi akan didapat


C.

Sari kelapa buah nira

Nira diolah untuk sedekah

Gembira hati tiada terkira

Ibu datang bawa hadiah


D.

Pergi ke goa Jatijajar

Banyak orang bertamasya

Mari kita giat belajar

Supaya orang tua bahagia
E.

Ke Selat beli ikan selar

Beli juga tempoyak durian

Jika kita rajin belajar

Prestasi tinggi mudah diraih

JAWABAN BENAR

B.

Kuda poni si kuda kepang

Tubuhnya tinggi larinya cepat

Riang hati bukan kepalang

Hadiah prestasi akan didapat

PEMBAHASAN

Pembahasan :

Syarat-syarat sebuah pantun: terdiri atas 4 baris, baris 1 dan 2 sampiran, baris 3 dan 4 isi, rimanya a-b-a-b, setiap larik terdiri atas 8 – 12 suku kata. Pilihan A, C, dan D sudah sesuai syarat-syarat pantun , tetapi isinya tidak sesuai dengan ilustrasi.

redesain-navbar Portlet