APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

BelajarPintarV3

Peta Belajar Bersama

Sobat, Peta Belajar Bersama pada Bab kelima, yaitu Identifikasi Kalimat.

Yuk kita simak!

Definisi Kalimat Menurut Para Ahli

Kalimat secara umum adalah gabungan dua kata ataupun lebih, baik itu dalam bentuk lisan maupun tulisan yang disusun sesuai pola tertentu sehingga memiliki arti. Kalimat yang baik dan benar tentunya memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu mengandung unsur-unsur seperti S (Subjek), P (Predikat), O (Objek), dan K (Keterangan), atau disingkat menjadi pola S-P-O-K.

Adapun pengertian kalimat menurut ahli adalah sebagai berikut:

1. Cook
Kalimat
merupakan satuan bahasa yang secara relatif dapat berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi akhir dan terdiri atas klausa.
2. Bloomfield
Kalimat menurut Bloomfield adalah suatu bentuk linguistik, yang tidak termasuk ke dalam suatu bentuk yang lebih besar karena merupakan suatu konstruksi gramatikal.
3. Hocket
Hocket (1985) menyatakan bahwa kalimat adalah suatu konstitut atau bentuk yang bukan konstituen; suatu bentuk gramatikal yang tidak termasuk ke dalam konstruksi gramatikal lain. 
4. Lado
Lado (1968) mengatakan bahwa kalimat adalah satuan kecil dari ekspresi lengkap. Pendapat Lado dipertegas lagi oleh Sutan Takdir Alisyahbana (1978) yang mengatakan bahwa kalimat adalah satuan terkecil dari ekspresi lengkap. 
5. Ramlan 
Sementara itu Ramlan (1996) mengatakan bahwa kalimat adalah suatu gramatikal yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik. 
6. Alwi dkk
“Dalam wujud tulisan, kalimat diucapkan dalam suara naik-turun dan keras-lembut disela jeda, diakhiri intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan, baik asimilasi bunyi maupun proses fonologis lainnya”.
7. Kridalaksana 
Kalimat menurut pendapat Kridalaksana (2001:92), kalimat sebagai satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa;  klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan; satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa, yang membentuk satuan bebas; jawaban minimal, seruan, salam, dan sebagainya.
8. Chaer
Menurut ahli tata bahasa tradisional di dalam buku Chaer (1994:240), kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap.

Nah itulah definisi kalimat menurut para ahli. Yuk Sobat kita lanjut ke pembahasan berikutnya!

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Macam-Macam Jenis Kalimat

Ditinjau dari susunannya, jenis kalimat dapat dibagi menjadi tiga macam. Diantaranya adalah: 

1. Jenis-jenis Kalimat Berdasarkan Jumlah Klausa
Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat dibedakan atas tiga jenis yaitu kalimat tunggal, kalimat bersusun, dan kalimat majemuk.
a. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas. Kalimat tunggal sering disebut kalimat sederhana dan kalimat simpleks.
Contoh:
Dia datang dari Jakarta.
(S)    (P)             (Ket)

Dunia meratapi musibah ini.
(S)           (P)          (O)

Dia sedang menulis surat di kamar.

(S)                 (P)        (O)        (Ket)

b. Kalimat Bersusun

Kalimat bersusun adalah kalimat yang terjadi dari satu klausa bebas dan sekurang-kurangnya satu klausa terikat. Kalimat bersusun sering juga dinamakan kalimat majemuk bertingkat atau kalimat majemuk subordinat. Disebut kalimat bersusun karena dapat dianggap adanya lapisan atau tersusun, yaitu bagian utama dan bagian bawah. Disebut bertingkat karena bagian-bagiannya memperlihatkan tingkatan yang tidak sama, ada bagian induk dan bagian anak. Dipandang sebagai subordinasi karena bagian yang satu bergantung dari bagian yang lain. Klausa-klausa yang membentuk kalimat bersusun (bertingkat) ini tidak setara, ada klausa utama (Klut) dan klausa subordinat (Klsub). Untuk menggabungkan klausa-klausa yang tidak setara itu, digunakan konjungsi subordinatif seperti; kalau, ketika, meskipun, atau karena.
Contoh:

Kalau Husna pergi, Andik pun akan pergi.

(Klut)                                 (Klsub)

Shoffi membaca komik, ketika ayah tidur.

(Klut)                                  (Klsub)

c. Kalimat MajemukKalimat majemuk adalah kalimat yang terbentuk dari beberapa klausa bebas. Kalimat majemuk sering pula disebut kalimat setara. Karena klausa-klausa yang membentuknya memiliki status yang sama, setara atau sederajat. Klausa-klausa yang setara dalam kalimat majemuk dihubungkan dengan konjungsi koordinatif, seperti; dan, atau, tetapi, lalu. 
Contoh:
Dia membuka pintu, lalu mempersilakan kami masuk.
( Kl bebas)                        ( Kl bebas)

2. Jenis-Jenis Kalimat Berdasarkan Fungsi Subjeknya

Berdasarkan fungsi subjeknya, jenis kalimat dibagi menjadi dua macam yaitu ada kalimat aktif dan juga  kalimat pasif. Berikut penjelasan mengenai kalimat aktif dan kalimat Pasif.

a. Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat di mana subjeknya merupakan pelaku atau melakukan perbuatan. Kalimat aktif adalah suatu kalimat yang subjeknya (S) melakukan tindakan yang diungkapkan dalam predikat (P) terhadap objeknya (O).

Ciri – ciri kalimat aktif:

  • Subjek kalimat ini melakukan tindakan langsung terhadap objeknya.

  • Predikatnya selalu diawali dengan imbuhan me- atau ber-.

  • Memiliki pola S P O K, S P O atau S P K

Contoh:
Ibu   menyiram bunga di taman.
S              P                     K

Ayah membaca koran.
S             P          O

Kalimat aktif juga dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan objeknya, yakni sebagai berikut.

1) Kalimat Aktif Transitif
Kalimat ini adalah kalimat yang predikat atau verbanya selalu membutuhkan objek untuk dikenai tindakan. Kalimat ini selalu memiliki kata kerja yang selalu memerlukan objek, dan biasanya kata kerjanya memiliki imbuhan me-, menye-, atau menge-. Contoh: memukul, memberi, menyeberangkan, mengelompokkan, dan lain – lain.
Contoh kalimat:

Joni memukul anjing itu hingga kesakitan.
S          P             O               K

Paman  memberi  adik  sebuah mainan.
 S              P            O              pel

2) Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat aktif ini adalah kalimat yang predikat atau verbanya tidak memerlukan objek. Namun, biasanya kalimat ini selalu diikuti dengan pelengkap (pel), dan keterangan (K). Predikat pada kalimat ini biasanya kata kerja yang diberi imbuhan ber – dan ter -. Contoh: bekerja, belajar, berlari, berterimakasih, tertawa, tertidur, dan lain – lain.

Contoh kalimat:

Ayahku  bekerja di perusahaan nasional.
 S              P                      K

Budi  belajar dengan sangat giat.
S          P                 K

3) Kalimat Aktif Ekatransitif
Kalimat ini adalah kalimat aktif yang hanya memiliki 3 unsur kalimat yaitu, Subjek (S), Predikat (P), dan Objek (O).
Contoh:
Aku  membeli   sebuah buku.
S           P               O

Burung jalak memakan cacing.
   S                      P            O

4) Kalimat Aktif Dwitransitif
Kalimat ini adalah kalimat aktif yang harus memiliki 4 unsur kalimat, yaitu Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), dan Pelengkap (pel).
Contoh:
Aku melihat gadis yang berambut pirang itu
 S         P        O                     pel.

Kakak merawat kucing yang dia temui di jalanan.
 S             P           O                   pel.

b. Kalimat Pasif
Kalimat pasif merupakan kalimat yang terdapat subjek yang melakukan pekerjaan dengan ciri-ciri utama menggunakan imbuhan di-, ke-an, dan ter- dalam kata kerja yang disematkan dalam kalimat pasif. Kalimat pasif ini juga dapat dibedakan berdasarkan predikatnya menjadi kalimat pasif dengan predikat sebagai tindakan dan kalimat pasif dengan predikat sebagai keadaan. 

Ciri – ciri kalimat pasif:

  • Subjeknya dikenai tindakan oleh objek.

  • Kata kerjanya selalu berimbuhandi-, ke – anatau ter-.

  • Biasanya diikuti dengan kata oleh, dan dengan.

Kalimat pasif ini juga dapat dibedakan berdasarkan subjek yang digunakan menjadi 2 jenis, yaitu:

1) Kalimat Pasif Transitif
Kalimat pasif transitif merupakan kalimat pasif yang dilengkapi dengan objek kalimat, baik objek tersebut dilengkapi dengan keterangan/pelengkap ataupun tidak. Adapun pola dasar kalimat ini adalah O-P-S atau O-P-S-K.
Contoh kalimat:
Nasi dimasak ibu
O        P          S
Mobil diperbaiki ayah kemarin ketika sedang tidak bekerja
O           P             S        K

Jambu dilempar Tono.
O           P            S

2) Kalimat Pasif Intransitif
Kalimat pasif intransitif adalah kalimat pasif yang tidak memiliki objek. Jenis kalimat pasif ini dapat diidentifikasi apakah kalimat ini bisa berubah menjadi kalimat aktif atau tidak. Adapun pola dasar kalimat ini adalah S-P atau S-P-K. 
Contoh kalimat: 
Sayur dijual di pasar pagi. 
S           P         K
Kakak terjatuh.
S           P

3. Jenis-Jenis Kalimat Berdasarkan Pengucapannya

Berdasarkan pengucapannya, kalimat bisa dibagi menjadi kalimat langsung dan kalimat tidak langsung.

a. Kalimat Langsung 
Kalimat yang digunakan untuk mengutip ucapan seseorang tanpa merubah sedikitpun apa yang diutarakan oleh orang itu. Tanda petik digunakan untuk membedakan kalimat kutipan dengan kalimat yang menjelaskan kutipan itu. Selain itu, huruf pertama dalam kalimat langsung juga harus menggunakan huruf kapital. Didalam kalimat yang menggunakan petikan dengan kalimat pengiringnya dipisahkan menggunakan tanda baca koma (,).

Contoh kalimat: 
Dilan mengatakan, “Aku akan pergi ke Bandung besok”
Ibu berkata,”Dimana adek sekarang?”
Adik bertanya, “Maksud kakak bagaimana?”

b. Kalimat tidak langsung 
Kalimat yang digunakan untuk menceritakan kembali pokok ucapan seseorang tanpa perlu mengutipnya sama persis seperti ucapan aslinya. Kalimat ini terdiri dari lebih dari satu klausa dan dihubungkan dengan kata tertentu seperti bahwa, jika, dll. Kalimat tidak langsung penulisannya tidak menggunakan tanda petik. Intonasi yang digunakan kalimat tidak langsung yaitu datar dan terkesan menurun pada bagian akhir kalimat.

Contoh kalimat: 
Paman berkata kepadaku bahwa aku harus rajin belajar.
Nenek mengatakan bahwa aku harus pulang lebih cepat karena hujan akan turun nanti sore.
Ketua kelompok mengucapkan terima kasih karena kalian sudah datang pada acara kunjungan.
Dani mengatakan kepadaku bahwa nanti malam akan belajar bersama.

Yuk, coba kerjakan latihan berikut Sobat!

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar

Download GRATIS
Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

QR Code

Materi Bahasa dan Sastra Indonesia (Peminatan) Umum - Umum Lainnya

redesain-navbar Portlet