5 Karakter yang Harus Diajarkan ke Siswa dalam Program Penguatan Pendidikan Karakter
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh Yan Krukov dari Pexels
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia karakter diartikan sebagai tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain; watak. Sedangkan menurut Ditjen Mendikdasmen – Kementerian Pendidikan Nasional, Karakter dimaknai sebagai cara berpikir dan berperilaku yg menjadi ciri spesial tiap individu buat hayati serta berhubungan, baik pada lingkup keluarga, rakyat, bangsa serta negara. Individu yang memiliki karakter baik merupakan individu yang dapat membuat keputusan serta siap mempertanggung jawabkan setiap dampak dari keputusan yang diambil atau dibuat.
Foto oleh Mikhail Nilov dari Pexels
Apa sih Pendidikan karakter itu? T. Ramli memberikan pengertian pendidikan karakter sebagai pendidikan yang mengedepankan esensi dan makna terhadap moral dan akhlak sehingga hal tersebut akan mampu membentuk pribadi peserta didik yang baik. Sedang Thomas Lickona mendefinisikan pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.
Apa fungsi pendidikan karakter? Pada umumnya, fungsi pendidikan adalah untuk membentuk karakter seorang peserta didik sehingga menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak mulia, toleran, tangguh, dan berperilaku baik. Selain hal tersebut, fungsi pendidikan karakter lainnya adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan potensi dasar dalam diri manusia sehingga menjadi individu yang berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik.
2. Membangun dan memperkuat perilaku masyarakat yang multikultur.
3. Membangun dan meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam hubungan internasional.
Pemerintah juga sangat concern terhadap Pendidikan karakter siswa. Hal ini terbukti dengan adanyaprogram Penguatan Pendidikan Karakter yang disingkat PPK. PPK dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa pembangunan sumber daya manusia sebagai fondasi pembangunan bangsa, tidak dapat dipisahkan dari karakter manusia itu sendiri. Generasi unggul adalah generasi yang tidak hanya unggul dalam keterampilan dan pengetahuan, tetapi juga harus memiliki karakter kuat.
Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dicanangkan pemerintah sebagai upaya mewujudkan generasi emas 2045 yang berakal cerdas, berkarakter, berdaya saing, serta berjiwa Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Nilai-nilai utama dari PPK yang harus diajarkan kepada siswa antara lain: religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, integritas. Nilai-nilai ini diharapkan dapat ditanamkan dan dipraktikkan melalui sistem pendidikan nasional agar diketahui, dipahami, dan diterapkan di seluruh sendi kehidupan di sekolah dan di masyarakat.
Penguatan Pendidikan Karakter memiliki tujuan untuk:
1. Membangun dan membekali Peserta Didik sebagai generasi emas Indonesia Tahun 2045 guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan.
2. Mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dengan memperhatikan keberagaman budaya Indonesia.
3. Merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi ekosistem pendidikan.
Foto oleh Anastasia Shuraeva dari Pexels
Berikut ini adalah karakter yang harus diajarkan ke siswa:
Nilai karakter religius adalah karakter yang mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Implementasi nilai karakter ini ditunjukkan dalam sikap cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama dan kepercayaan, anti perundungan dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, mencintai lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih. Hal ini selaras dengan sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan yang Maha Esa.
Nilai karakter nasionalis adalah karakter yang menuntun cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Sikap nasionalis dapat diperlihatkan melalui sikap apresiasi terhadap budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan agama.
Nilai karakter integritas adalah nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral. Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran. Contoh karakter yang baik yang mencerminkan integritas antara lain: kejujuran, keteladanan, kesantunan, dan cinta pada kebenaran.
Nilai karakter mandiri maksudnya adalah sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Siswa yang mandiri biasanya memiliki etos kerja yang baik, tangguh, berdaya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat. Karakter ini sangat esensial terutama pada saat siswa belajar di masa pandemi.
Nilai karakter gotong royong adalah karakter yang mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan. Siswa diharapkan mampu menunjukkan sikap menghargai sesama, bekerja sama, inklusif, mampu berkomitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolong menolong, memiliki empati dan rasa solidaritas, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.
Karakter yang harus diajarkan ke siswa dapat disisipkan dalam setiap aktivitas pembelajaran di sekolah. Melalui kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter di lingkungan sekolah ini, diharapkan siswa dapat tumbuh menjadi insan yang memiliki kecerdasan intelektual dan cara bersikap yang prima.
Baca juga : cara membentuk karakter siswa
Â
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog