Baik dan Efektif: Ini 5 Cara Berkomunikasi dengan Siswa
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Photo by Volodymyr Hryshchenko on Unsplash
Komunikasi antara guru dan siswa terkadang masih terabaikan karena berbagai hal. Lagipula, kurikulum memang tidak secara spesifik menyebutkan tentang komunikasi antara guru dan siswa dalam pembelajaran. Padahal komunikasi yang baik antara guru dan siswa turut memengaruhi kesuksesan proses pembelajaran.
Di samping itu, guru dalam perannya sebagai teladan juga berperan untuk mengajarkan kemampuan komunikasi kepada peserta didik. Nah, bagaimana cara-cara berkomunikasi yang baik itu, agar dapat diteladani oleh siswa? Bagaimana cara guru berkomunikasi dengan siswa? Berikut beberapa trik yang dapat dicoba, Guru Pintar.
Â
Photo by Kobe on Pexels
Setiap peserta didik memiliki karakter pribadinya sendiri-sendiri. Ada siswa yang mudah mengutarakan gagasan dan pendapatnya, ada pula siswa yang lebih suka menyimpan sendiri pemikirannya. Lantaran perbedaan tersebut, salah satu cara berkomunikasi dengan siswa adalah dengan mengingat nama dan mengenal peserta didik satu per satu.
Bila Guru Pintar mengajar banyak siswa, cara ini memang tak mudah dan butuh waktu. Namun teknik komunikasi ke siswa yang sebenarnya cukup sederhana ini dapat membuat peserta didik lebih bersemangat untuk terlibat aktif dalam pembelajaran di kelas. Partisipasi aktif siswa pada gilirannya akan berdampak positif terhadap prestasi belajarnya.
Photo by Iqwan Alif on Pexels
Dalam hal tertentu, guru dapat mengambil peran orang tua di sekolah. Ada kalanya guru harus membimbing dan mengarahkan, di lain waktu siswa membutuhkan tempat curhat yang solutif. Guru Pintar yang pernah atau sedang menjadi Wali Kelas tentu mengalaminya. Guru yang cakap menerapkan cara-cara berkomunikasi yang baik biasanya lebih mudah didekati oleh siswa untuk sekadar menyapa, bercakap-cakap, hingga berkonsultasi.
Seperti apa cara berkomunikasi dengan siswa yang baik itu? Guru yang mudah didekati oleh siswa pada umumnya mudah berempati, mampu menghargai setiap gagasan dan buah pemikiran peserta didik baik di dalam maupun di luar kelas.
Photo by Andrea Piacquadio on Pexels
Peserta didik sebenarnya menangkap pesan-pesan nonverbal yang disampaikan oleh guru, baik yang disengaja maupun tidak. Misalnya, guru yang masuk kelas dengan wajah masam dapat seketika mengubah suasana kelas menjadi tegang. Bukan hanya tindakan seperti ini tidak mengajarkan kemampuan komunikasi kepada peserta didik, tetapi juga dapat menghambat pembelajaran.
Secara umum siswa lebih bersungguh-sungguh belajar ketika guru yang berada di depan kelas memposisikan diri menghadap dan memandang kelas secara penuh. Gestur berperan cukup penting, Guru Pintar. Cara menerapkan komunikasi efektif dalam pembelajaran yang cukup mudah antara lain adalah dengan menunjukkan raut muka yang tidak cemberut, jangan ragu acungkan jempol di saat yang tepat, ataupun berjalan berkeliling kelas selama jam pelajaran.
Photo by Alena Darmel on Pexels
Sebagaimana siswa menangkap cara guru membawa diri dan menyampaikan pesan nonverbalnya, hal yang sama juga berlaku bagi guru. Siswa yang tampak duduk bersandar dan menatap kosong atau bermalas-malas menelungkupkan badan ke meja juga sedang menyampaikan pesan nonverbalnya. Menyimak apa yang sedang disampaikannya, meskipun dengan tanpa disengaja, adalah juga cara berkomunikasi dengan siswa yang efektif.
Sebaliknya, siswa yang mendengarkan guru secara aktif pada umumnya menunjukkan sikap badan menyimak, terkadang mengacungkan tangan untuk bertanya maupun memberikan tanggapan. Guru juga sebenarnya diharapkan untuk mendengarkan siswanya secara aktif. Bahkan, salah satu strategi komunikasi dalam pembelajaran yang cukup penting adalah dengan menyimak apa yang diutarakan oleh siswa, mengembangkan gagasan yang mereka sampaikan, dan menyampaikan umpan balik untuk membimbing mereka.
Photo by Afif Ramdhasuma on Unsplash
Umpan balik bisa bersifat positif dan negatif. Umpan balik positif dapat digunakan untuk membangun rasa percaya diri siswa, menumbuhkan kesadaran bahwa mereka berada di lingkungan yang suportif. Akan tetapi, perlu diingat, teknik komunikasi guru dan siswa ini jika diterapkan dengan berlebihan justru dapat menurunkan prestasi akademik peserta didik – sama seperti umpan balik negatif.
Lantas bagaimana cara guru berkomunikasi dengan baik dan efektif? Untuk umpan balik positif, berikan dengan spesifik ketika mereka memang pantas mendapatkannya – misalnya, "Tono, terima kasih ya, sudah membantu membersihkan papan tulis." Sementara untuk umpan balik negatif, sebaiknya tidak sering diberikan atau berikan dengan penjelasan – misalnya, "Jangan bolos dengan lompat pagar sekolah. Itu berbahaya, kalau kamu terpeleset bisa sampai patah tulang." Bisa juga dengan mengajukan pertanyaan seperti, "Menurutmu yang kamu lakukan itu benar?" kemudian simak jawaban yang disampaikan.
Cara berkomunikasi dengan siswa setiap guru memang berbeda-beda. Manapun cara atau teknik komunikasi guru dan siswa yang dipilih, selalu utamakan efektivitasnya terlebih dahulu agar pesan yang disampaikan sama dengan pesan yang diterima oleh masing-masing pihak. Komunikasi antara guru dan siswa biasanya efektif ketika kita memilih bahasa yang sederhana, yang mudah dipahami oleh siswa.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog