Tips Komunikasi yang Baik Saat Mengajar Bagi Guru dan Siswa
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh Andy Barbour dari Pexels
Komunikasi merupakan salah bentuk interaksi antara guru dan siswa di sekolah. Komunikasi menjadi salah satu poin penting dalam penyampaian pesan baik itu pesan pembelajaran maupun pesan moral yang ingin Guru Pintar ajarkan pada siswa. Supaya terjalin komunikasi yang baik antara Guru Pintar dan siswa yang diajar, maka perlu adanya strategi-strategi tertentu dalam berkomunikasi sehingga komunikasi akan berjalan dengan efektif.
Foto oleh Tima Miroshnichenko dari Pexels
Berkomunikasi dengan baik dan benar adalah salah satu indikator komunikasi efektif. Untuk dapat mencapai hal tersebut, Guru Pintar harus memperhatikan lima hal berikut ini:
Respect atau penghargaan adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang disampaikan, dalam hal ini adalah siswa. Jika Guru Pintar harus mengkritik atau menegur siswa, lakukan dengan cara yang tepat sehingga tidak melukai harga diri dan kebanggaan siswa. Seorang pendidik atau guru harus dapat menghargai setiap siswa yang dididiknya. Saling menghormati dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Empati adalah kemampuan menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain. Komunikasi di dunia pendidikan juga harus menempatkan empati sebagai pedoman sehingga komunikasi berjalan dengan baik. Komunikasi di sekolah maupun di luar sekolah dengan siswa. Guru Pintar perlu saling memahami dan mengerti keberadaan, perilaku, dan keinginan dari siswa. Empati dapat menumbuhkan rasa hormat dan menghargai satu sama lain. Sikap saling menghormati dan menghargai antara guru dan siswa akan membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun sebuah suasana kondusif di dalam proses belajar-mengajar. Komunikasi yang baik dan memperhatikan empati akan membuat pesan yang ingin Guru Pintar sampaikan pada siswa dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologi atau penolakan dari siswa.
Komunikasi dalam pembelajaran harus “dapat didengarkan” atau dapat dimengerti dengan baik oleh guru maupun siswa. Sebuah pesan akan tersampaikan dengan baik jika disampaikan dengan cara atau sikap yang bisa diterima oleh si penerima pesan. Raut muka yang ramah, bahasa tubuh yang baik, kata-kata yang sopan, atau cara menunjuk termasuk ke dalam komunikasi audible.
Komunikasi, baik itu komunikasi sehari-hari maupun komunikasi pendidikan, harus disampaikan dengan jelas. Jangan sampai pesan itu menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Clarity dalam komunikasi dapat pula dimaksudkan sebagai keterbukaan dan transparansi. Sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan) dapat menumbuhkan rasa percaya (trust). Jika siswa merasa percaya dan juga merasakan mendapat banyak ilmu dari gurunya, maka siswa akan lebih terpacu dan termotivasi untuk belajar.
Sikap rendah hati adalah sebuah sikap menghargai orang lain, mau mendengar, menerima kritik, tidak sombong, dan tidak memandang rendah orang lain. Komunikasi akan berjalan efektif jika setiap pelaku komunikasi menerapkan sikap rendah hati (humble). Sikap ini dapat ditunjukkan dengan mimik muka, sorot mata, dan tulus mendengarkan apa yang disampaikan oleh orang lain.
Foto oleh Mikhail Nilov dari Pexels
Ada lima aspek yang perlu dipahami dalam membangun komunikasi yang efektif, yaitu:
Kejelasan artinya dalam berkomunikasi harus menggunakan bahasa yang jelas sehingga mudah diterima dan dipahami. Jika bahasa atau cara mengemas informasi yang ingin disampaikan tidak jelas, dikhawatirkan siswa justru akan mengalami kebingungan.
Ketepatan atau akurasi berkaitan penggunaan bahasa yang benar dan kebenaran informasi yang disampaikan. Pemilihan kata akan sangat mempengaruhi ketepatan informasi yang ingin disampaikan. Oleh karena itu, Guru Pintar harus berhati-hati dalam memilih kata.
Konteks dalam komunikasi efektif pembelajaran adalah bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana komunikasi itu terjadi. Konteks penting supaya informasi yang tersampaikan tepat sasaran dan tidak menimbulkan berbagai penafsiran.
Alur atau sistematika dalam berkomunikasi harus runtut dan jelas untuk memudahkan siswa memahami informasi yang Guru pintar sampaikan.
Budaya dalam komunikasi efektif berkaitan dengan tata krama dan etika. Maksudnya adalah dalam berkomunikasi harus menyesuaikan dengan budaya orang yang diajak berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa verbal maupun non verbal. Hal ini bertujuan agar tidak menimbulkan kesalahan persepsi.
Demikianlah ulasan tentang tips komunikasi yang baik saat mengajar bagi guru dan siswa. Selamat mencoba!
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog