Kenapa Anak Susah buat Keputusan? Peran Orang Tua dalam Mengarahkan Anak Remaja
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Photo by Tirachard Kumtanom on Pexels
Peran orangtua sangat dibutuhkan saat seseorang mengalami masa pubertas. Masa pubertas adalah masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa yang penuh dengan perubahan fisik, emosi, dan sosial. Pada masa pubertas, anak mengalami pertumbuhan fisik yang pesat dan perubahan hormon yang memengaruhi tingkah laku dan emosinya. Jangankan membuat keputusan. Memahami proses perubahan diri sendiri saja tak mudah bagi anak-anak ini.
Â
Photo by marieke koenders on Unsplash
Mengapa peran orang tua sangat penting pada saat masa anak-anak dan remaja? Orang tua sejatinya adalah orang terdekat dan paling tepat untuk mendampingi anak melalui masa remajanya. Sebagai remaja, anak mungkin merasa bingung dan tidak nyaman dengan perubahan yang terjadi pada dirinya. Kepada orang tualah anak mencari dukungan dan mengharapkan pengertian agar ia merasa lebih nyaman dengan perubahan yang dialaminya.
Lantas bagaimana ayah dan ibu membimbing anaknya agar ia merasa nyaman? Orang tua dapat menjelaskan perihal pertumbuhan fisik dan perubahan hormonal yang dialami anak sesuai dengan tingkat pemahamannya. Pada umumnya semakin akurat informasi yang diterimanya, semakin mudah bagi anak untuk memahami perubahan yang terjadi pada dirinya.
Pertukaran informasi perihal perubahan fisik dan nonfisik seperti ini takkan mudah dilakukan bila komunikasi antara orang tua dan anak selama ini kurang baik. Komunikasi dan pola asuh orang tua – anak sejak kecil tentu memengaruhi bagaimana hubungan antara keduanya. Namun toh tak ada kata terlambat untuk memperbaiki hubungan dan pola asuh anak, bahkan setelah ia menginjak usia remaja. Bagaimanapun juga, komunikasi yang baik akan membuat anak merasa nyaman sehingga menjadi lebih terbuka untuk membicarakan perubahan dirinya kepada orang tua.
Photo by Thanaphak Akaraworaphawikakun on Pexels
Mengapa remaja perlu bimbingan orang tua? Pada masa pubertas, anak mulai mengembangkan hubungan yang lebih kompleks dengan teman-temannya. Misalnya, kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya dan menjadi bagian dari kelompok teman-temannya dapat membuat anak merasa kesulitan mengambil keputusan yang berbeda. Saat inilah peranan orang tua dalam mengarahkan anak remaja dibutuhkan agar ia dapat mengembangkan keterampilan sosial yang baik tanpa harus mengabaikan keputusan yang tepat bagi dirinya sendiri.
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, anak remaja mengalami pertumbuhan fisik yang pesat dan perubahan hormon yang memengaruhi tingkah laku dan emosinya. Tak jarang anak remaja menjadi lebih sensitif, mudah marah, dan sulit mengendalikan emosinya. Ketidakstabilan ini ditambah pula dengan minimnya pengalaman, terutama dalam menghadapi situasi yang kompleks, sehingga anak susah buat keputusan yang tepat.
Padahal keputusan-keputusan penting yang menyangkut masa depannya, seperti pilihan pendidikan maupun karier, harus dibuat saat anak sedang berada di masa remaja. Sedikit atau banyak, anak remaja mulai memikirkan masa depannya, bahkan mempertanyakan identitas dan tujuan hidupnya. Sudah menjadi tanggung jawab orang tua terhadap anak remajanya untuk memberikan dukungan dan bimbingan yang cukup. Dengan demikian, anak tidak merasa kesepian dan terisolasi saat harus membuat keputusan penting yang akan berdampak besar bagi masa depannya.
Photo by Gabriel Valdez on Unsplash
Tak bisa dipungkiri, peranan orang tua dalam pengambilan keputusan anaknya amatlah penting. Namun peranan penting tersebut dapat tergantikan oleh orang-orang lain di sekitar anak yang lebih mampu memberinya rasa nyaman. Tak sedikit anak remaja yang merasa orang tuanya tidak memahami apa yang dirasakannya.
Kenapa orang tua tidak mengerti perasaan anak remaja? Perbedaan generasi antara orang tua dan anak berarti pula perbedaan latar belakang, pengalaman, dan nilai-nilai yang diyakini sehingga orang tua dan anak memiliki perbedaan cara pandang. Hal ini dapat diperparah oleh kurangnya komunikasi yang baik. Dengan perubahan hormonal yang dialaminya, anak remaja merasakan berbagai macam emosi yang bisa menjadi sangat intens dan dramatis sampai-sampai sulit dipahami oleh orang dewasa. Di satu sisi orang tua terlalu sibuk untuk memperhatikan masalah dan perasaan anak remajanya. Di sisi lain, anak merasa tidak dihargai dan tidak memiliki tempat untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya.
Sekali lagi, belum terlambat untuk memperbaiki komunikasi dan menghindari berbagai potensi kesalahan orang tua dalam mendidik anak remaja. Pola asuh anak yang mengekang, memberikan kebebasan tanpa batasan, mengabaikan, membanding-bandingkan, otoriter, dan tidak memberikan teladan yang baik hanya akan memperburuk keadaan.
Apa dampaknya jika orang tua tidak melakukan relasi yang baik dengan anaknya? Anak remaja yang tidak memiliki hubungan yang baik dengan orang tua dapat mengalami masalah kesehatan mental yang serius. Akibatnya tak hanya berdampak pada prestasi akademik, tetapi juga pada perilaku, rasa kepercayaan diri, bahkan kemampuan anak untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Sayangnya, orang tua yang tidak memiliki pengalaman permasalahan psikologis pada umumnya akan merasa kesulitan memahami perasaan dan masalah kesehatan mental anak remajanya.
Sebaliknya, anak remaja yang memiliki relasi baik dengan orang tuanya cenderung memiliki prestasi sekolah dan perilaku yang baik. Kepercayaan dirinya pun cukup tinggi sehingga memiliki kemampuan yang lebih baik untuk membuat keputusan-keputusan penting seperti kuliah di mana atau ingin menjalani karier yang seperti apa. Relasi yang baik juga memberi kesempatan kepada orang tua dalam mengarahkan anak remaja agar dapat memilih pendidikan dan karier yang sesuai dengan bakat minatnya.
Ada berbagai cara yang bisa dimulai untuk memperbaiki relasi dengan anak, seperti mulai lebih banyak menyimak, memberikan perhatian dan dukungan, membangun komunikasi yang terbuka dan jujur, serta memberikan kasih sayang yang memadai. Pada akhirnya, sudah menjadi bagian dari tanggung jawab orang tua terhadap anak untuk memperhatikan, membimbing, dan mendukungnya agar ia tumbuh dewasa dan mencapai potensi optimalnya sehingga tercapai tujuan dan impiannya.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog