Tujuan, Contoh, dan Tahapan Evaluasi Pembelajaran
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Photo by RODNAE Productions on Pexels
Fungsi evaluasi pembelajaran, salah satunya, adalah untuk mengetahui seberapa efisien dan efektif proses pembelajaran. Terlepas dari asesmen yang dilakukan selama kegiatan efektif belajar mengajar, kita masih tetap perlu melakukan evaluasi hasil belajar siswa, Guru Pintar. Tanpa evaluasi, kita sendiri kesulitan untuk mengetahui efisiensi dan efektivitas pembelajaran yang sudah berjalan.
Â
Mari mengingat kembali pengertian evaluasi pembelajaran, Guru Pintar. Secara singkat dapat dipahami bahwa evaluasi pembelajaran adalah pengukuran dan perbandingan hasil akhir dengan tujuan pembelajaran. Dengan demikian, evaluasi hasil belajar siswa merupakan sumber data yang dapat kita gunakan untuk mengetahui apakah pembelajaran yang telah berlangsung berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan atau belum. Berdasarkan ketercapaian tujuan pembelajaran tersebut, kita dapat merencanakan pembelajaran berikutnya.
Lebih lengkapnya, tujuan evaluasi pembelajaran menurut Nana Sudjana dalam bukunya, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (2017), adalah:
1. Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya
2. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan
3. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya
4. Memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Dalam ruang lingkup yang paling sempit, salah satu contoh evaluasi pembelajaran adalah tes. Dalam Kurikulum Merdeka, contoh evaluasi pembelajaran yang dapat dikategorikan sebagai tes adalah sumatif. Guru Pintar tentu sudah familier dengan salah satu instrumen evaluasi pembelajaran ini, bukan?
Dalam bukunya, Evaluasi Pembelajaran (2017), Zainal Arifin menyebutkan bahwa salah satu fungsi evaluasi pembelajaran adalah sumatif. Tes sumatif memang dapat menunjukkan kemajuan atau hasil belajar siswa dalam mata pelajaran tertentu. Selain itu, tes sumatif berfungsi memberikan bahan laporan kepada berbagai pihak, khususnya kepada orang tua siswa. Jangan lupa, kenaikan kelas turut ditentukan oleh tes sumatif juga kan, Guru Pintar?
Sedemikian pentingnya evaluasi pembelajaran, maka kita harus menyiapkan tahapan evaluasi dari hasil belajar peserta didik dengan sebaik-baiknya. Nah, tahap evaluasi apa saja? Bagaimana menentukan langkah-langkah untuk melakukan evaluasi program pembelajaran oleh guru?
Guru Pintar, mari berkenalan dengan Success Case Method (SCM) yang dirumuskan oleh Robert O. Brinkerhoff pada tahun 2003. SCM dirancang sedemikian rupa sehingga metode evaluasi ini dapat dilakukan dengan cepat dan praktis. Lima langkah atau tahapan evaluasi pembelajaran berikut diadaptasi dari SCM.
Pada tahap perencanaan atau persiapan ini, kita harus terlebih dahulu mengetahui tujuan pembelajaran dan bagaimana pembelajaran tersebut berdampak bagi peserta didik. Pada tahapan evaluasi pembelajaran ini, kita harus menyesuaikan antara tujuan evaluasi dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Untuk mengetahui seberapa berhasilnya (success) pembelajaran, periksa kembali Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP). Pembelajaran dikatakan berhasil ketika peserta didik telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Poin-poin penting yang perlu diperhatikan pada tahapan evaluasi pembelajaran ini antara lain:
- rumusan indikator ketercapaian tujuan pembelajaran
- tentukan instrumen evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan indikator ketercapaian
- gunakan pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran, seperti deskripsi, rubrik, maupun inverval nilai atau skala.
Salah satu contoh evaluasi pembelajaran yang telah disebutkan sebelumnya adalah tes sumatif. Namun sebenarnya kita bisa menggunakan penilaian sumatif atau formatif. Apapun itu, instrumen evaluasi pembelajaran yang dipilih semestinya dapat membantu kita mengetahui apakah pembelajaran sudah berhasil atau belum, apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai atau belum.
Sasaran evaluasi pembelajaran sejatinya adalah proses pembelajaran itu sendiri. Dari sebuah teknik evaluasi pembelajaran yang diterapkan, entah itu diskusi kelas, tes lisan, tes tulis, atau yang lain, kita memang bisa merumuskan hasil belajar peserta didik. Namun dari teknik evaluasi pembelajaran yang sama, kita juga bisa mengetahui bahwa ternyata media pembelajaran yang digunakan kurang efektif, misalnya. Bahkan analisis yang mendalam atas hasil evaluasi pembelajaran dapat memberi kita konsepsi mengapa satu siswa berhasil, sedangkan siswa lainnya gagal dalam proses belajar.
Terakhir, bagaimana langkah-langkah tindak lanjut hasil evaluasi program pembelajaran? Berangkat dari analisis hasil evaluasi, kita tiba pada kesimpulan. Bila media pembelajaran yang kurang tepat, misalnya, kita dapat menggantinya dengan media yang lain. Bila ada perbedaan capaian pembelajaran yang signifikan antara satu siswa dengan siswa yang lain, mungkin kita dapat mencoba strategi pembelajaran yang baru. Pada pokoknya, tahap evaluasi pembelajaran yang terakhir ini fokus pada proses perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog