Hal yang Harus Guru Tahu Sebelum Melakukan Evaluasi Pembelajaran
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh Andy Barbour dari Pexels
Melakukan proses penilaian atau evaluasi pembelajaran adalah salah satu aspek dalam kompetensi pedagogis yang harus Guru Pintar kuasai. Evaluasi dalam bahasa Inggris adalah evaluation, yang artinya penaksiran atau penilaian. Lalu apa yang dimaksud dengan evaluasi pembelajaran?
Menurut Arikunto, evaluasi adalah sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan dapat tercapai. Norman E. Gronlund (1976) dikutip oleh Purwanto, (2013, hlm. 3) menuliskan evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pembelajaran telah dicapai oleh siswa. Merujuk pada dua definisi evaluasi dari para ahli di atas, dapat diketahui kedudukan evaluasi dalam proses pembelajaran sangatlah penting dan tidak boleh dilakukan dengan sembarangan.
Foto oleh Pixabay dari Pexels
Peran guru dalam evaluasi pembelajaran tentu saja sebagai evaluator. Untuk dapat melakukan kegiatan evaluasi pembelajaran dengan baik, Guru Pintar harus memahami prinsip-prinsip evaluasi. Berikut ini adalah prinsip-prinsip evaluasi seperti yang tercantum dalam Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan pasal 5:
Evaluasi harus valid. Penilaian yang dilakukan harus didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.
Evaluasi tidak boleh dipengaruhi subjektivitas penilai dalam hal ini adalah guru. Penilaian harus didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas.
Evaluasi harus bersifat adil maksudnya tidak menguntungkan atau merugikan siswa karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
Evaluasi atau penilaian merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. Jika evaluasi dan kegiatan pembelajaran tidak sesuai, maka evaluasi yang dilakukan tidak akan mendapatkan hasil yang diinginkan.
Maksud dari terbuka adalah prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan termasuk siswa.
Evaluasi atau penilaian harus mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau dan menilai perkembangan kemampuan siswa.
Proses evaluasi harus dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.
Evaluasi atau penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
Penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi mekanisme, prosedur, teknik, teknik, maupun hasilnya.
Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels
Muchtar Buchari (1972 ) telah menjelaskan bahwa tahapan evaluasi pembelajaran yang harus ditempuh sebagai prosedur evaluasi atau penilaian antara lain: perencanaan (planning), pengumpulan data (data collection), verifikasi data (data verification), analisis data (data analysis), dan penafsiran (data interpretation).
Prosedur evaluasi pembelajaran yang harus guru lakukan dalam tahap perencanaan meliputi kegiatan sebagai berikut:
a. Merumuskan tujuan evaluasi yang akan dilaksanakan. Tujuan evaluasi harus sesuai dengan tujuan pembelajaran atau pendidikan yang ingin dicapai.
b. Mengidentifikasi kompetensi mana saja yang ingin dinilai.
c. Membuat kisi-kisi soal sebagai panduan awal dalam menyusun soal evaluasi.
d. Mengembangkan instrumen evaluasi dimana guru menentukan guru menjabarkan berbagai indikator yang tertera dalam kisi-kisi menjadi butir soal.
Baca juga : 4 Instrumen Penilaian dalam Pembelajaran Daring
e. Menguji validitas soal yang dibuat untuk mengetahui soal-soal mana yang sudah bagus atau soal mana yang masih harus diperbaiki.
f. Menuliskan kembali soal-soal yang sudah baik dan diperbaiki ke dalam format yang sudah direncanakan.
Hal yang perlu dilakukan guru saat evaluasi pembelajaran selanjutnya adalah pengumpulan data. Pada tahapan ini, guru pintar melakukan pemeriksaan hasil dan pemberian nilai dari tes yang sudah dikerjakan oleh siswa.
Tahapan evaluasi pembelajaran setelah pengumpulan data adalah verifikasi data. Hal ini dapat dilakukan dengan mengelompokkan data menurut tinggi rendahnya, jenis kelamin, atau hal lainnya sesuai dengan tujuan pengelompokan tersebut.
Setelah data diverifikasi, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan menganalisis atau mengolah data tersebut dengan menggunakan teknik analisis statistik atau non-statistik.
Tahap akhir yang harus dilakukan dalam prosedur evaluasi adalah interpretasi data. Interpretasi data dimaksudkan sebagai pernyataan atau keputusan tentang hasil evaluasi. Interpretasi data ini dilakukan dengan berdasarkan pada kriteria tertentu yang telah disusun secara rasional atau telah dibakukan. Interpretasi hasil evaluasi dapat berupa pernyataan atau keputusan yang diungkapkan dengan kata-kata baik-cukup-buruk, tinggi-sedang-rendah, lulus-tidak lulus, dan lain sebagainya.
Mengapa guru perlu menguasai evaluasi pembelajaran? Selain supaya dapat mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan, Guru Pintar wajib menguasai evaluasi pembelajaran supaya proses pembelajaran yang dilakukan berkualitas. Hambatan guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran harus segera ditangani supaya evaluasi yang dilakukan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan optimal.
Â
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog