5 Cara Menghilangkan Overthinking dengan Mudah
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
cara menghilangkan overthinking, Photo by Laura Chouette on Unsplash
Bagaimana cara menghilangkan overthinking ketika, misalnya, beberapa waktu lalu feed Instagram Jungkook sempat raib? Ada ARMY yang tetap bisa tidur dengan tenang, tetapi ada pula yang overthinking. Kamu tim yang mana waktu itu, Sobat Pintar?
Kenyataannya, tak butuh waktu lama sampai kita mendapatkan jawaban kenapa Jungkook telah membuat sebagian ARMY tak nyenyak tidur. Namun hingga saat itu tiba, setiap ARMY pasti punya cara mengatasi overthinking yang dialaminya masing-masing – atau justru enggak sadar kalau waktu itu kamu sedang overthinking?
Â
Photo by Marco Allegretti on Unsplash
"Enggak kok, aku enggak overthinking!" atau "Apa aku overthinking, ya?" adalah dua dari beragam reaksi bila kita mendapatkan "tuduhan" overthinking. Mungkin kamu denial, mungkin juga tak menyadari kalau kamu sedang overthinking, atau berbagai kemungkinan yang lain. Bisa dipahami, overthinking adalah ketika kamu mengkhawatirkan sesuatu atau tenggelam dalam satu pemikiran yang sama secara berulang-ulang.
Misalnya, kamu overthinking ke pacar karena pesan singkatmu tak segera dibalas. Ada sederet pemikiran dan kekhawatiran yang muncul setiap kali pesanmu cuma centang biru. "Apa dia udah nggak sayang sama aku lagi?" atau "Apa dia punya gebetan baru?" atau "Apa dia lebih peduli teman-temannya dibanding aku?" atau "Aku habis bikin salah apa, sih?" sampai "Apa aku tak pantas disayangi?" Ya, kamu bisa lanjutin sendiri, deh.
Begitulah overthinking, yang bisa "berkembang biak" hanya dari sebuah tanda centang. Kamu enggak enak makan, nonton drama enggak fokus, apalagi belajar! Parahnya lagi, terkadang orang itu sendiri enggak menyadari bahwa dia sedang cemas dan berpikir berlebihan.
Photo by Elsa Tonkinwise on Unsplash
Kamu tentu pernah mendapatkan nasihat bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Begitu juga dengan overthinking atau, literally translated, berpikir berlebihan. Saat overthinking, seperti telah disebutkan di atas, kamu cenderung akan tenggelam memikirkan sesuatu yang sama, lagi dan lagi, sampai rutinitas dan tugasmu sehari-hari menjadi kacau balau.
Mungkin kamu memikirkan sesuatu yang telah berlalu, misalnya penyebab pesanmu tak segera dibalas pacar seperti contoh di atas, atau kamu mengkhawatirkan hasil UTBK dan di mana kamu akan kuliah semester depan. Kepikiran yang berlebihan seperti ini bisa membuatmu merasa "stuck," sering bengong, dan tak tahu mesti bagaimana atau melakukan apa.
Jika ada yang menegur kamu terlalu sering bengong, luangkan waktu sejenak untuk menggali dalam diri sendiri, apakah kamu sedang berpikir berlebihan tentang sesuatu? Jika kamu mudah tersinggung, terlalu sensitif dan reaktif atas hal-hal yang sederhana, tanyakan hal yang sama. Begitu pula jika kamu merasa ingin menangis tanpa sebab yang jelas. Perhatikan juga apakah kamu bangun di pagi hari dan merasa letih. Cermati pola makanmu, apakah selera makanmu meningkat atau justru turun drastis?
Ada beragam tanda yang bisa mengindikasikan seseorang sedang overthinking. Setiap orang boleh jadi menunjukkan tanda-tanda yang berbeda, tetapi pasti ada dampak overthinking yang terlihat oleh keluarga ataupun sahabat. Bila mereka menegurmu, mungkin itu saatnya untuk mulai berusaha menerima kenyataan bahwa kamu memang sedang berpikir berlebihan tentang sesuatu dan butuh cara mengurangi overthinking itu.
Photo by Kelly Sikkema on Unsplash
Kita perlu mengatasi overthinking agar tidak berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental kita, Sobat Pintar. Terus, bagaimana cara agar tidak overthinking? Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba.
Rasanya hampir mustahil untuk menemukan cara tidak overthinking yang instan. Jika kamu belum terbiasa menerapkan mindfulness dalam keseharianmu, cobalah membuat catatan kecil.
Tuliskan dalam catatanmu momen-momen seperti apa yang membuatmu mudah merasa cemas dan berpikir berlebihan. Setelah catatanmu cukup panjang, kamu akan mulai menemukan pola dan penyebab yang membuatmu overthinking. Di masa mendatang, kamu bisa mulai ancang-ancang ketika momen pencetus overthinking itu tiba.
Misalnya, kembali pada contoh di atas, ketika pacarmu tak segera menjawab pesan, kamu bisa meningggalkan ponselmu di kamar. Kemudian, kamu memilih untuk menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan di luar kamar alih-alih merasa cemas dan berpikir berlebihan tentang pesan yang belum terjawab.
Cara mengatasi overthinking berlebihan yang satu ini lebih mudah diteorikan daripada dipraktikkan. Untuk menghadapi overthinking yang kamu rasakan, cobalah melawan pemikiran itu dengan menghadirkan setidaknya satu bukti. Misalnya, kamu merasa tak pantas disayang hanya karena satu pesanmu belum dijawab oleh pacarmu. Coba kirim pesan ke bestie-mu atau langsung sampaikan pertanyaan itu pada Mamah. Kamu bisa menebak hasilnya?
Kalau bestie-mu bilang kamu overthinking, mungkin itu ada benarnya. Kalau Mamah bilang kamu terlalu cemas tanpa alasan yang jelas, kemungkinan besar beliau benar. Pernahkah kamu merasa sudah cukup stylish, tetapi Mamah tetap menyuruhmu ganti baju? Begitulah ibaratnya, terkadang kita kesulitan melihat diri kita sendiri, Sobat Pintar. Tak ada salahnya mendengarkan apa yang orang lain bilang dan memperluas sudut pandangmu, kan?
Wait, jangan buru-buru skip. Suka atau tidak, salah satu cara menghilangkan overthinking dengan mudah adalah dengan menggerakkan badanmu. Lakukan olahraga favoritmu, apapun itu. Kalau kamu lebih suka menari, lakukan saja. Atau, kamu memilih untuk membersihkan rumah dan halaman sampai jalanan umum sekalian? Boleh juga, tuh.
Pada intinya, bergerak membuat kita yang cemas dan berada dalam kondisi psikis fight or flight menjadi lebih tenang. Lebih baik kegiatan fisik itu berupa olahraga karena badan kita akan memproduksi hormon endorfin yang dapat membuat kita merasa happy.
Sekali lagi, overthinking itu bisa disadari, tetapi adakalanya juga tidak. Seseorang yang tak menyadari bahwa ia sedang merasa cemas secara berlebihan selama kurun waktu tertentu dapat berisiko mengalami masalah kesehatan. Sering sakit kepala, lelah berkepanjangan, merasa mual, mudah sakit perut, sulit tidur malam dan mudah terjaga saat tidur di malam hari adalah beberapa gejala fisik yang biasanya dirasakan saat kita overthinking.
Lebih buruknya lagi, kita sering enggak benar-benar tahu apa yang membuat kita overthinking. Daripada kesehatan kita menjadi taruhan, kenapa enggak mencari bantuan profesional saja, sih? Lagipula, caranya mudah. Kamu tinggal masuk ke aplikasi Aku Pintar. Melalui fitur Konseling Pintar, kamu bisa ngobrolin apapun yang membuatmu merasa cemas sampai enggak bisa tidur itu langsung dengan konselor atau psikolog.
Tunggu apa lagi? Mau tidur nyenyak entar malam, kan?
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog