5 Perbedaan Sekolah Negeri dan Swasta
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Perbedaan Sekolah Negeri dan Swasta, image via www.youtube.com
Tak asing lagi dengan sistem zonasi sekolah, bukan? Dengan diterapkannya sistem zonasi, mau tak mau kita harus menggeser cara pandang tentang kelanjutan sekolah. Bahkan, sekolah swasta biasa yang sering dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang menjadi alternatif melanjutkan sekolah.
It doesn't apply to elite private schools, though. International schools, for example, are totally on a different level. Mereka yang memilih untuk sekolah di sekolah internasional tentu takkan terpengaruh dengan sistem zonasi. Tapi tak bisa dipungkiri, sekolah swasta menjadi pilihan bagi sebagian pelajar SMP yang gagal masuk SMA impiannya.
Seperti sekolah negeri yang telah ada selama ini, sekolah swasta pun tak sama. Pada masing-masingnya, selama ini telah muncul sekolah-sekolah unggulan dan ada pula yang kurang difavoritkan. Namun secara umum, keduanya berbeda dalam hal-hal berikut ini.
Pada umumnya, sekolah negeri memerlukan biaya sekolah yang lebih terjangkau. Bahkan saat ini, di Jawa Timur misalnya, telah diterapkan sekolah bebas SPP. Sekolah mendapat bantuan dana dari pemerintah sehingga pelajar dapat menuntut ilmu tanpa perlu mencemaskan tentang biaya.
On the other hand, school fee is unnegotiable at private schools. Semakin baik kualitas sekolah swasta, biasanya biaya sekolah atau SPP-nya juga semakin tinggi. Bahkan ada uang pangkal atau uang bangunan diawal masuk, maupun biaya-biaya lain pada tiap awal tahun jaran baru yang harus dibayarkan.
Biaya sekolah terkait erat dengan fasilitas. Pada sekolah-sekolah negeri, fasilitas antar sekolah takkan terlalu jauh berbeda – entah selama ini menjadi sekolah favorit atau bukan. Pasalnya, setiap fasilitas yang ada di sekolah sangat tergantung pada bantuan dana pendidikan dari pemerintah.
Di sekolah swasta, fasilitas tergantung pada besarnya biaya yang dibebankan kepada orang tua siswa. Multimedia rooms and tennis courts may be available at international schools. Namun sekolah swasta biasa dengan biaya sekolah yang lebih rendah tentunya tak memiliki fasilitas seluar biasa sekolah internasional.
Kurikulum sekolah negeri harus mengikuti kurikulum yang telah ditentukan oleh Kementerian Pendidikan. Seluruh kegiatan belajar mengajar di sekolah tergantung dari kurikulum nasional yang dijadikan acuan.
Sementara itu, sekolah swasta memiliki keleluasaan dalam menentukan kurikulum yang digunakan. Sekolah swasta yang menerapkan kurikulum Cambridge, misalnya, tentu memiliki kegiatan belajar mengajar yang berbeda dari kurikulum nasional.
Pengajaran guru di tiap sekolah negeri cenderung memiliki kesamaan karena diseragamkan oleh Dinas Pendidikan. Dalam setiap kelas biasanya jumlah siswa mencapai 30 hingga 40 orang dari latar belakang yang sangat beragam. Perbandingan jumlah guru dan siswa tersebut biasanya berdampak pada kegiatan belajar mengajar satu arah.
Sekolah swasta cenderung memiliki jumlah siswa yang sedikit di setiap kelas, biasanya tak lebih dari 20 orang. Boleh jadi, guru yang mengajar juga lebih dari satu orang pada setiap kelas – tergantung pada kurikulum yang digunakan. Maka, interaksi antara guru dan siswa pun cenderung lebih dinamis.
Sudah disebutkan tentang keberagaman siswa sekolah negeri. Siswa di sekolah negeri biasanya berasal dari kelas sosial yang berbeda, hingga ras dan agama yang tak sama. Seluruhnya berbaur di sekolah, baik dalam kegiatan akademis maupun ekstrakurikuler.
Sebaliknya, siswa sekolah swasta cenderung homogen. Misalnya, ada sekolah swasta yang menggunakan agama tertentu sebagai acuan dasar pendidikannya, sehingga siswa yang masuk kesekolah tersebut pun cenderung menganut agama yang sama.
Lantas mana yang lebih baik? Masing-masing sekolah, baik negeri maupun swasta memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Di manapun berada, sebenarnya kita tetap dapat mengembangkan kemampuan diri sebaik mungkin. Jadi, jangan pupus semangat belajar karena diterapkannya sistem zonasi ya, Sobat!
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog