Dunia profesional boleh jadi ternyata berbeda jauh dari apa yang kamu bayangkan selama ini. Pernah terpikir seperti itu, Sobat Pintar? Sebagian kita mungkin melihat orang-orang pergi dan pulang bekerja dengan pakaian rapi, kelihatan wah dan glowing. Namun apakah kamu tau kerja keras dibalik ke-glowing-an itu?

Jangankan pekerjaan masa depan, untuk mendapatkan kulit wajah yang glowing saja kita harus rela skin care-an dalam beberapa langkah secara rutin dan berkala. Kebayang ga, kerja keras macam apa yang harus dijalani kalau kita mau karir yang juga glowing?

Lebih kebayang lagi ga, semisalnya kenyataan hidup tak berbelas kasih dan memaksamu bekerja tanpa kamu punya pilihan lain? Jangankan bekerja di bidang yang diminati, bisa mendapatkan pekerjaan saja udah syukur banget. Kebayang ga, bakal kayak apa kerja kerasnya?

Selagi kita masih mengeluh dengan tugas-tugas sekolah, kompleksitas dunia profesional itu masih jauh, Sobat. Tekanan, tanggung jawab, dan kompromi pekerjaan masa depan enggak mengganggu keasyikan kita sekarang menikmati jajanan kantin di sela jam pelajaran sekolah.

Namun bila kita bisa merencanakan pekerjaan yang cocok di masa depan sedari sekarang, kenapa harus nanti? Kenapa harus menunggu sampai kenyataan hidup menjadi pahit dan tak memberi kita pilihan? Kita bisa kok, merencanakan pilihan karir sekarang juga, sambil jajan di kantin sekolah. Mau tau caranya?

 

1. Pahami Value dan Prioritas

Photo by UX Indonesia on Unsplash

Value adalah nilai-nilai penting yang membentuk cara pandang kita terhadap dunia, bahkan perilaku dan tindakan kita sendiri. Pada umumnya kita menerima dan menyerap value tertentu dari agama, keluarga, budaya, pendidikan, lingkungan sosial, maupun pengalaman hidup. Agar tidak menyesali apapun pilihan pekerjaan masa depan kelak, alangkah baiknya bila kita dapat memahami nilai-nilai penting kita masing-masing sejak sekarang. Coba renungkan apa jawaban dari pertanyaan-pertanyaan seperti:

- Dalam karir, apa yang penting buat aku?

- Apa yang kuinginkan dalam hidup?

- Apa yang ingin kucapai, dll.

 

2. Pertimbangkan Keahlian dan Pendidikan

Photo by olia danilevich on Pexels

Siapa nih, Sobat yang memilih bersekolah di SMK? Kenapa kamu memilih jurusanmu sekarang? Jika kamu merasa pilihan jurusanmu di SMK itu menarik dan kamu suka mempelajarinya, bisa jadi pekerjaan yang cocok buatmu di masa depan memang berada di bidang tersebut. Begitu juga dengan pilihan jurusan kuliah.

Di sisi lain, ada profesi tertentu yang memerlukan pendidikan lanjutan atau pelatihan khusus. Jika bidang yang diminati adalah kesehatan, misalnya, ada profesi-profesi seperti perawat, apoteker, bidan, atau dokter yang bisa kamu pilih. Karir dokter memerlukan komitmen pendidikan yang berbeda dari perawat meskipun kedua profesi tersebut sering bekerja dalam ruangan yang sama. Nah, kamu siap memperjuangkan pilihan yang mana nih, Sobat?

 

3. Kenali Minat dan Bakat

Photo by Artur Voznenko on Unsplash

Untuk menemukan pekerjaan yang cocok, kita harus bisa memahami diri sendiri – bahkan dengan lebih baik dari pada memahami bestie! Memang tak mudah memahami diri sendiri dan bidang yang diminati. Tidak apa-apa, kita butuh waktu untuk refleksi diri dan menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti:

- Kegiatan apa yang aku suka kerjakan?

- Topik-topik apa yang menarik buatku?

- Keterampilan apa yang kumiliki, dll.

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti di atas, kita bakal menemukan cara mengetahui pekerjaan yang cocok untuk kita, Sobat Pintar. Bila menyukai apa yang dilakukan, kita akan cenderung lebih termotivasi, bersemangat, dan berkomitmen untuk mencapai kesuksesan dalam bidang yang diminati tersebut.

©Aku Pintar

Ada lagi nih, cara memilih karir yang sesuai dengan minat kita. Apa tuh? Ikuti saja tes karir online di Aku Pintar! Tes psikologi ini bersifat menyeluruh, jadi kamu sekalian bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan diri, cara belajar yang tepat buatmu, hingga pilihan karir sesuai tipe kepribadian – bahkan kamu bisa ikutan tes IQ juga!

Langkah-langkahnya simpel banget! Kamu tinggal klik Tes Psikologi, terus klik DAFTAR SEKARANG. Lengkapi data yang diminta dan lanjutkan dengan proses pembayaran, bisa pakai e-wallet atau melalui bank manapun yang kamu pilih. Udah deh, tinggal tunggu kamu dapat email, terus langsung kerjain tesnya. Tes psikologi sekaligus tes menentukan karir ini membutuhkan waktu dua hingga tiga jam. Hasil tes nanti bakal dikirim melalui emal juga. Praktis banget, enggak pakai ribet!

 

4. Eksplorasi Profesi

Photo by Rebrand Cities on Pexels

Ingat, dunia terus berkembang dan berubah. Profesi yang dahulunya ada, barangkali beberapa tahun ke depan sudah tak ada lagi. Oleh sebab itu, jangan batasi pilihan karir dengan pekerjaan yang ada hari ini, seperti software developer, web developer, data engineer, aktuaris, arsitek, statistisi, akuntan, pengacara, copy writer, dan lain-lain.

Sebaliknya, eksplorasilah kemungkinan profesi-profesi baru yang bakal muncul dalam tahun-tahun mendatang. Kamu pernah mendengar profesi sustainable energy engineer, Virtual Reality (VR) designer, bioinformatician, neurotechnology specialist, atau genetic counselor? Bagaimana dengan white hat hacker ataupun robotics engineer? Gunakan internet, buku, dan setiap kesempatan yang ada untuk mendapatkan informasi tentang alternatif pekerjaan masa depan, Sobat Pintar.

 

5. Pahami Peluang Karir

Photo by olia danilevich on Pexels

Menemukan jenis pekerjaan apa yang sesuai dengan minat saja tidak cukup, Sobat. Kamu juga harus tau bagaimana prospek pekerjaan tersebut ke depannya. Misalnya bidang yang kamu minati adalah kesehatan dan kamu ingin menjadi dokter. Pelajari dahulu bagaimana peluang karirnya setelah kamu lulus kuliah nanti. Berapa lama kamu ingin menjadi dokter umum? Apakah karirmu akan berkembang menjadi dokter spesialis? Apakah peluang perkembangan karirmu akan lebih baik bila kamu memilih menjadi perawat? Secara umum, kesempatan pengembangan karir dapat meningkatkan kepuasan pribadi dalam jangka panjang.

 

6. Diskusi dengan Orang Tua atau Guru BK

Photo by National Cancer Institute on Unsplash

Terkait dengan peluang pengembangan karir, mungkin kamu membutuhkan wawasan yang lebih real dari orang tua, Guru BK, om/tante, atau profesional yang kamu kenal. Beranikan dirimu untuk bertanya dan berdiskusi dengan mereka agar mendapatkan perspektif yang berharga sebelum menentukan pilihan karir. Siapa tau, kamu bakal menemukan hal-hal in real life yang enggak bisa kamu dapatkan melalui buku atau internet.

 

7. Cari Pengalaman

Photo by Artem Podrez on Pexels

Ada lagi nih, satu tes untuk mengetahui pekerjaan yang cocok buatmu. Apa itu? Cobain langsung! Kamu bisa magang, bekerja paruh waktu, atau menjadi relawan pada bidang yang diminati. Pengalaman seperti ini dapat membantumu memahami karir yang kamu impikan dengan lebih baik. Kamu juga punya kesempatan untuk refleksi, apakah pekerjaan tersebut memang benar-benar cocok buatmu. Lagipula, kamu bakal punya nilai tambah pada resume atau CV dan portofoliomu, kan?

Eitts, masih ada bonus tips memilih karir buatmu, Sobat Pintar! Tips memilih karir yang terakhir, dan mungkin yang terpenting, adalah bersikap fleksibel. Memilih pekerjaan yang cocok itu tak pernah mudah dan kita semua memerlukan proses yang berbeda-beda. Bahkan pilihan karir bisa berubah seiring waktu dan pengalaman hidup kita masing-masing. Jangan takut untuk mencari opsi baru atau menyesuaikan arah karir bila suatu saat nanti diperlukan, ya!