APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Apa itu Quarter Life Crisis? Kenali Tanda dan Cara Mengatasinya

Setiap orang mengalami quarter life crisis dalam waktu dan dengan cara yang berbeda-beda.

quarter life crisis, Photo by Mohamed Nohassi on Unsplash

Quarter life crisis, pernah mendengar frasa ini, Sobat Pintar? Awas, jangan dibalik-balik ya istilahnya, bukan life quarter crisis atau crisis life quarter ­– kecuali kamu random aja lagi iseng atau berselancar di mesin pencari.

Pasalnya, kita sebagai pengguna Bahasa Indonesia masih menggunakan istilah quarter life crisis secara luas. Bayangkan betapa membingungkannya bila timbul salah paham dalam menyampaikan atau menerima pemahaman tentang quarter life crisis ini hanya gegara penempatan urutan kata yang berbeda. Jadi, apa itu quarter life crisis?

 

Apa Itu Quarter Life Crisis?

cara mengatasi quarter life crisis
Photo by Aditya Saxena on Unsplash

Quarter life crisis atau disingkat QLC adalah masa-masa krisis emosional yang umumnya terjadi di usia sekitar 25 tahunan. Dari istilahnya saja kamu sudah bisa menebak dong, Sobat – quarter. Meski begitu, quarter life crisis tidak harus dan selalu terjadi saat kamu berusia 25 tahun. Sebagian kita mengalaminya jauh lebih muda, mungkin di usia 18 tahun, sedangkan sebagian lagi mungkin mengalami quarter life crisis setelah lewat usia 30 tahun.

Kenapa disebut quarter life crisis? Apakah berarti ada midlife crisis? Iya, secara teori memang ada midlife crisis, Sobat Pintar. Sejak awal tahun 1980an, istilah midlife crisis muncul dan kita mengenalnya sebagai krisis paruh baya. Walaupun tidak pernah benar-benar diakui secara resmi sebagai sebuah diagnosis, midlife crisis biasanya terjadi pada rentang usia 37 sampai 57 tahun. Dengan demikian, dapat diduga bahwa rentang usia quarter life crisis berada di bawah midlife crisis.

Kenapa terjadi krisis di usia muda? Krisis emosional yang terjadi pada usia sekitar 25 tahun biasanya dipicu oleh keharusan kita untuk membuat keputusan jangka panjang seperti pilihan jurusan kuliah ataupun karier. Perubahan hidup untuk merantau dan menjadi lebih mandiri juga bisa menjadi sebab-musabab quarter life crisis. Kamu mulai serius dengan pacar, dan sedang mendiskusikan rencana menikah, atau justru putus setelah menjalin hubungan bertahun-tahun? Itu juga bisa menimbulkan quarter life crisis.

 

Seperti Apa Quarter Life Crisis Itu?

cara menghadapi quarter life crisis
Photo by Thought Catalog on Unsplash

Oke, kita sudah tahu lebih banyak beberapa fakta tentang quarter life crisis. Lantas, krisis emosional macam apa yang terjadi dalam quarter life crisis itu? Bagaimana campuraduknya perasaan kita saat mengalami quarter life crisis?

Karena berkaitan dengan emosi individu, hampir mustahil bila setiap orang mengalami quarter life crisis yang sama persis. Namun beberapa tanda ketika seseorang mengalami quarter life crisis adalah sebagai berikut.

1. Bingung dengan tujuan hidup dan masa depan

Di usia lulus sekolah, kuliah, hingga memasuki usia dewasa muda dan mulai bekerja, kita cukup terganggu dengan pertanyaan-pertanyaan seperti "Kamu mau jadi apa? Pilih kuliah di mana, jurusan apa? Pengin kerja apa, di mana?" Berharap banget ga sih, seandainya saja jawaban dari pertanyaan-pertanyaan kayak gitu bisa di-auto-generate aja.

2. Iri dan insecure dengan kehidupan orang lain

Udah lah kita galau dengan isi kepala sendiri, Om atau Tante sok asyik aja nanyain, "Kapan wisuda? Itu si Nindy udah kerja, udah nikah, kamu kapan?" Tanpa ditanya pun, kita udah lihat di media sosial si Nindy ini, Nindy itu, dan Nindy-Nindy yang lain lulus SNMPTN, lulus SBMPTN, kuliah di kampus favorit, kerja di SCBD, menikah, punya baby yang lucu, punya rumah yang instagramable, dan seterusnya. Sementaranya kamu? Begini-begini aja.

3. Galau, cemas, khawatir, overthinking

Saking insecure-nya, kita sering terganggu dengan perasaan-perasaan seperti "Kayaknya ada yang ngga bener deh, tapi mesti gimana? Mulai benerinnya dari mana?" Tak jarang seseorang yang mengalami quarter life crisis sampai mengalami insomnia dan kurang bersemangat dalam menjalani hari-harinya tanpa benar-benar tahu apa masalah yang sesungguhnya.

Sekali lagi, quarter life crisis yang dialami setiap orang hampir tidak pernah benar-benar sama persis. Emosi setiap orang tentu berbeda-beda. Namun pada umumnya, quarter life crisis membuatmu merasa kosong, tertekan, kesepian, cemas, bingung. Rasa khawatir yang terus datang bagai ombak dan lama-kelamaan menggunung dapat membuatmu terjebak dalam ketakutan hingga depresi. Dalam taraf ini, dampak quarter life crisis tidak dapat disepelekan.

 

Bagaimana Cara Mengatasi Quarter Life Crisis?

cara keluar dari quarter life crisis
Photo by dominik hofbauer on Unsplash

Sobat Pintar, krisis dalam hidup sebenarnya adalah hal yang lumrah. Semua orang mengalami krisis yang berbeda pada saat yang berbeda. Alih-alih memandang quarter life crisis sebagai musuh yang patut diwaspadai, alangkah baiknya bila kita mengenalnya. Sehingga bila saatnya tiba, kita bisa menerima kenyataan dan mulai mencari cara menghadapi quarter life crisis.

Nah, bagaimanakah cara keluar dari quarter life crisis? Beberapa tips menangani quarter life crisis adalah sebagai berikut.

1. Mengenali dan menyayangi diri sendiri

Oke, kamu tahu makanan kesukaanmu sampai merk baju favoritmu. Namun tahukah kamu, apa kemampuan terbaikmu? Jika kamu lebih cepat menguasai Hiragana dan Katakana daripada tabel periodik unsur kimia, misalnya, bisakah kamu mengatakannya dengan bangga? Kegiatan apa yang kamu sukai dan membuatmu merasa happy ketika melakukannya? Apakah kamu merasa bersemangat atau justru kelelahan saat berinteraksi dengan banyak orang secara teratur? Apa saja hal-hal yang bisa kamu tolerir dan tidak? Ternyata, Sobat, ada pertanyaan-pertanyaan yang jauh lebih penting tentang diri kita sendiri ketimbang sekadar makanan atau merk favorit.

2. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain

Mengenali apa-apa saja yang bisa kita tolerir, bisa kita terima dan tidak adalah salah satu cara kita menyayangi diri sendiri. Menerima diri dan tak membandingkan dengan orang lain, dengan prestasi dan pencapaian-pencapaian mereka, adalah bentuk lain dari sayang pada diri sendiri. Lain kali kamu dibandingkan dengan Nindy, jangan segan bersikap tegas bila kamu merasa situasi itu toxic buatmu. Seperti kata Raline Shah, setiap kita punya perjalanan dan waktu sendiri.

3. Tak berdiam diri dan mencoba sesuatu yang baru

Lantaran setiap kita punya perjalanan dan waktunya masing-masing, sulit untuk menentukan kerangka waktu quarter life crisis. Ada yang mengalaminya beberapa bulan, ada juga yang butuh beberapa tahun sampai mentas dari quarter life crisis. Dalam masa itu, jangan berdiam diri, Sobat.

Gabut dalam skala yang jauh lebih besar dan lebih serius seperti quarter life crisis memang bisa membuatmu pengin rebahan saja sepanjang waktu. Namun percayalah, perasaanmu akan lebih buruk bila kamu hanya rebahan. Cara mengatasi quarter life crisis dengan lebih produktif misalnya dengan mencoba kegiatan baru, coba hobi baru, coba bertemu orang-orang baru. Minimal, kamu bisa jalan kaki keliling kompleks atau membersihkan rumah. Meskipun terasa berat, usahakan untuk rutin berolahraga karena kamu akan merasa lebih baik setelahnya.

Sama seperti kedatangannya, berakhirnya quarter life crisis tak selalu kita sadari. Bahkan, tak sedikit orang yang tak menyadari bahwa mereka sedang mengalami quarter life crisis. Seperti telah disebutkan sebelumnya, quarter life crisis yang dibiarkan berlarut-larut dan terus memburuk dapat mengantarkanmu sampai pada tahap depresi. Sekali lagi, dampak quarter life crisis ini tak boleh disepelekan.

Jangan ragu mengubungi psikolog untuk mendapatkan bantuan. Aplikasi Aku Pintar sudah menyediakan fitur Konseling Pintar untuk menghubungkanmu dengan konselor dan psikolog profesional, sehingga kamu bisa mendapatkan pertolongan yang tepat.

Yakinlah, suatu saat nanti kamu akan berterima kasih pada dirimu sendiri karena telah berhasil melalui quarter life crisis. Jika melihat lagi ke belakang, pada saat itu kamu akan mampu memetakan tahapan atau fase quarter life crisis yang telah sukses kamu lewati:

Pertama, kamu merasa terjebak, entah dalam pendidikan, hubungan, kontrak perjanjian, atau lainnya, sehingga kamu merasa tak bisa keluar dari situasi itu dan tak yakin harus bagaimana.

Kedua, kamu memisahkan diri dari lingkungan sosial, ghosting dalam hubungan, atau bahkan berhenti kerja dan merasa sendiri serta kesepian.

Ketiga, kamu melakukan refleksi diri, mencari makna hidup dan apa yang sesungguhnya kamu cari dan inginkan dalam hidup, untuk kemudian menyesuaikan diri kembali.

Terakhir, kamu berada di ujung quarter life crisis ketika telah memahami diri dan makna hidupmu dengan lebih baik, memiliki semangat yang lebih besar dalam menjalani hidup dan menyongsong masa depan dengan penuh harapan. Semoga kamu mencapai fase ini dalam waktu yang tak terlalu lama ya, Sobat Pintar.

10

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog