Social distancing maupun physical distancing tak selalu mudah untuk dikerjakan, terutama bagi pribadi-pribadi ekstrovert. Tapi apakah masa-masa belajar dari rumah seperti sekarang ini selalu mudah bagi introvert? Well, the answer ins't as simple as a no or yes.

Pasalnya, pribadi introvert pun masih terbagi lagi menjadi empat tipe – menurut Jonathan Cheek, seorang psikolog di Wellesley College. Ayo cari tahu, Sobat. Apakah Sobat Pintar merasa memiliki salah satu karakteristik berikut ini?

1. Social Introvert

Seorang social introvert menikmati waktunya bersosialisasi hanya dengan sahabat karibnya – yang biasanya tak banyak. Ketika berada dalam situasi yang mengharuskannya berinteraksi dengan orang banyak, tipe social introvert tidak mudah merasa cemas berlebihan.

Tapi bila harus memilih, social introvert masih lebih suka sendirian di rumah dan melakukan berbagai hal yang disukainya seorang diri. Saat harus belajar dari rumah, social introvert dapat dengan mudah menghabiskan waktunya didepan buku atau komputer.

Tips untuk social introvert: hargai dan rawat hubungan baik yang telah terjalin dalam keluarga dan dengan sahabat-sahabat karibmu. Merekalah orang-orang yang dapat memahami dan menerimamu apa adanya.

2. Thinking Introvert

Tipe thinking introvert benar-benar tipe pemikir. Segala hal dipikirkan – tentang kehidupan, introspeksi diri sendiri, dan segala hal lain. Kebiasaan berpikir ini boleh jadi dipicu setelah membaca buku atau menonton film.

Karena sibuk dengan pikiran sendiri, kehadiran atau ketidakberadaan orang lain tidak terlalu mengusik. Imajinasi dan pemikiran kreatif yang berlangsung didalam benak jauh lebih menarik ketimbang hadir atau tidaknya orang lain.

Tips untuk thinking introvert: manfaatkan waktu-waktu di rumah seperti sekarang untuk refleksi. Misalnya, tuliskan ide-ide kreatifmu kedalam diary atau catatan jurnal. It's the best time to get serious with your hobby. Jaga kaki tetap berpijak di atas tanah dengan lebih perhatian pada segala kejadian, keluarga, dan orang-orang di sekitarmu.

3. Anxious Introvert

Tipe anxious introvert cenderung berkebalikan dengan social introvert. Seorang anxious introvert sengaja mengisolasi diri dari kegiatan sosial yang melibatkan banyak orang. Semakin tak mengenal orang-orang yang harus dijumpai, anxious introvert akan semakin resah, gelisah, bahkan kehilangan rasa percaya diri.

Apakah si anxious introvert akan merasa lebih baik bila seorang diri saja? No, unfortunately they don't. Tipe ini akan tetap merasa gelisah, khawatir tentang berbagai hal yang telah berlalu – maupun yang akan datang.

Tips untuk anxious introvert: olahraga, asupan makanan yang sehat, dan beribadah dapat membantu menurunkan tingkat kecemasanmu. Bersikaplah lebih terbuka pada keluarga dan sahabat dekat, terutama bila sedang membutuhkan dukungan dan bantuan. Bila perlu, gunakan Konseling Pintar untuk membicarakan kegalauanmu dengan konselor.

4. Restrained Introvert

Pernahkah Sobat disebut lola atau loading lambat? Sobat Pintar membutuhkan waktu lebih lama untuk mengumpulkan nyawa saat bangun pagi? Sobat butuh lebih banyak waktu untuk berpikir, menganalisis berbagai sudut pandang, dan mengobservasi sesuatu dari berbagai sisi sebelum akhirnya bertindak atau berbicara?

Begitulah seorang restrained introvert. Tipe ini butuh banyak waktu untuk menimbang-nimbang sebelum memutuskan sesuatu – pilihan jurusan kuliah, misalnya. Kegiatan-kegiatan yang serba mendadak dan spontan jelas bukan pilihan si restrained atau reserved introvert ini.

Tips untuk restrained introvert: nikmati waktu pagimu tanpa buru-buru ­– now, when you have to study from home, is the best time to do it, isn't it? Rawatlah hubungan baik dengan keluarga dan teman-teman dekat yang memahami bahwa Sobat membutuhkan lebih banyak waktu untuk memulai segala hal.

Jonathan Cheek menyebutkan bahwa pribadi introvert biasanya merupakan kombinasi dari keempat tipe diatas – alih-alih mutlak satu tipe saja. Apapun tipemu, you're amazing just the way you are, Sobat. Baik introvert maupun ekstrovert, sekaranglah saat yang tepat dan berharga untuk kita gunakan sebaik-baiknya bersama keluarga.