Bimbingan Konseling dengan Pertemuan yang Terbatas, Bagaimana Triknya?
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Bimbingan Konseling, photo by Polina Zimmerman on Pexels
Selama setahun terakhir, selama siswa belajar dari rumah, peran dan fungsi Guru BK mengalami penyesuaian. Namun tak berhenti di situ, wacana dibukanya kembali sekolah dan pembelajaran tatap muka terbatas akan berdampak pula pada bimbingan konseling di sekolah.
Adaptif dengan keadaan memang amat kita perlukan saat ini – bukankah begitu, Guru Pintar? Akan tetapi, di tengah serangkaian perubahan dan ketidakpastian, mengingat kembali tujuan dan fungsi bimbingan konseling dapat membantu kita menegapkan kaki untuk terus fokus menjalankan peran Guru Pintar (terutama Guru BK) dengan sebaik-baiknya.
Guru Pintar tentu sudah hafal di luar kepala tentang pengertian Bimbingan Konseling (BK). Sekedar sebagai pengingat, berikut dikutip dari Itjen Kemendikbud beberapa pengertian bimbingan konseling menurut para ahli.
Menurut Abu Ahmadi, bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik.
Menurut Jones, konseling adalah suatu hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya.
Jadi, apa itu bimbingan konseling? Menurut sumber yang sama, disimpulkan bahwa bimbingan konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (disebut konseli).
Dari pengertian BK tersebut, tujuan bimbingan konseling adalah teratasinya masalah yang dihadapi konseli. Lebih jauh, cakupan fungsi bimbingan konseling juga agar konseli memahami dirinya sendiri dan berkembang secara optimal.
Itulah sebabnya, bimbingan konseling di sekolah sejatinya ditujukan agar siswa dapat mengenali dan memanfaatkan potensi yang dimilikinya. Memang, salah satu fungsi bimbingan konseling di sekolah adalah mengembangkan potensi minat dan bakat siswa. Dengan demikian, siswa dapat berkembang, mandiri, dan merencanakan masa depannya dengan lebih baik.
Bagaimana tepatnya peran bimbingan konseling di sekolah? Mari kita amati salah satu contoh kasus bimbingan konseling dan penanganannya dari Studylib berikut ini.
Nina adalah siswa kelas X SMK dengan latar belakang keluarga yang cukup berada. Meskipun pilihan jurusannya di SMK memang di bidang otomotif, Nina semakin tertarik dengan komputer. Belakangan Nina galau dengan pilihan kariernya, apakah mendalami komputer atau otomotif. Nina yang periang menjadi lebih pendiam dan sering melamun.
Ada beberapa hal penting yang perlu dicermati selama melakukan bimbingan konseling dengan Nina. Pertama, perlu dipahami bahwa keberhasilan siswa menentukan dan memilih karier turut dipengaruhi oleh kemampuan Guru BK dalam memberikan gambaran dan keyakinan tentang kemampuan dan potensi siswa tersebut. Guru BK berperan dalam mengarahkan siswa menuju karier yang sesuai dengan kemampuannya.
Kedua, perlu disadari bahwa tujuan pembelajaran di sekolah tak sebatas penguasaan materi oleh siswa, namun juga menyangkut pengembangan siswa sebagai individu yang semakin dewasa. Menggenggam kunci penting bimbingan konseling ini, Guru BK takkan kesulitan ketika harus mengarahkan siswa ke tempat yang sesuai dengan kemampuannya.
Ketiga, perlu diingat bahwa setiap siswa merupakan individu yang memiliki potensi untuk berkembang dan mampu mengarahkan dirinya sendiri untuk mandiri. Penting agar Guru BK, selama bimbingan konseling berlangsung, menunjukkan sikap positif yang wajar, memperlakukan siswa dengan hangat dan menyenangkan. Penting pula untuk berempati dengan siswa serta menerima siswa apa adanya.
Pada masa pembelajaran jarak jauh maupun tatap muka terbatas, tujuan dan fungsi bimbingan konseling tidak berubah. Contoh kasus Nina di atas akan terus muncul dengan atau tanpa belajar secara online maupun offline. Oleh karena itu, kreativitas Guru BK dalam menghadapi perubahan situasi menjadi kebutuhan yang mutlak.
Salah satu trik bimbingan konseling yang bisa digunakan misalnya dengan melakukan konsultasi online. Bila memungkinan, aplikasi bimbingan konseling dapat digunakan.
Di sisi lain, Guru BK perlu terus mengembangkan diri, salah satunya melalui aplikasi untuk Guru. Selain menambah pengetahuan dan membuka wawasan profesional, komunitas online dapat meningkatkan kreativitas bimbingan dan konseling pada masa yang penuh tantangan seperti sekarang ini.
Sumber: itjen.kemdikbud.go.id studylibid.com
ArtikelTerkaitV3
Cesium-137: Si "Siluman" Radioaktif yang Bisa Jadi Inspirasi
Sobat Pintar, pernah dengar tentang Cesium-137? Zat radioaktif ini mungkin terdengar menyeramkan, tapi tahukah kamu bahwa di balik bahayanya, ada peluang besar untuk berkarier di bidang sains dan teknologi? Yuk, kupas tuntas tentang Cesium-137 dan bagaima...
Baca Selengkapnya
Mengenal Ragam Profesi HR dan Peta Karirnya: Dari Spesialis
Human Resources (HR) atau Sumber Daya Manusia telah berevolusi dari fungsi administratif menjadi strategic business partner yang vital. Profesi di bidang ini menawarkan ragam spesialisasi dan jenjang karir yang jelas bagi mereka yang tertarik mengelola da...
Kelapa Sawit vs Kelapa Biasa: Asal Nama, Perbedaan, dan Tant
Asal Muasal Nama "Kelapa Sawit" Nama "kelapa sawit" berasal dari dua kata: "kelapa" dan "sawit". Kata "kelapa" digunakan karena buahnya menghasilkan minyak, mirip dengan kelapa biasa yang juga menghasilkan minyak (minyak kelapa). Sementara "sawit" diduga...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog