Cara Mengajar Micro Teaching yang Outstanding
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh Ketut Subiyanto dari Pexels
Istilah micro teaching bagi guru dan calon guru bukanlah istilah yang asing. Contoh micro teaching misalnya micro teaching yang dilakukan oleh mahasiswa yang akan menjadi calon guru sebelum melakukan Praktik Keterampilan Mengajar (PKM) atau ketika calon guru hendak melamar untuk menjadi guru di sebuah sekolah. Kegiatan micro teaching juga dapat dilakukan oleh guru dalam kegiatan tertentu bersama rekan-rekan sejawatnya.
Apa sih, micro teaching itu? Sukirman menyebutkan bahwa microteaching adalah sebuah pembelajaran menggunakan salah satu pendekatan, atau cara dalam melatih penampilan mengajar yang dilakukan dengan cara mikro atau disederhanakan. Hal-hal apa yang disederhanakan? Biasanya hal yang disederhanakan dalam pembelajaran mikro antara lain waktu, materi, jumlah siswa, jenis keterampilan dasar mengajar yang dilatihkan, penggunaan metode dan media pembelajaran, dan unsur-unsur pembelajaran lainnya.
Sedangkan menurut Sardiman micro teaching adalah kegiatan yang dilakukan untuk menaikkan performance yg menyangkut pada keterampilan dasar dalam mengajar atau latihan pada mengelola interaksi pada belajar serta mengajar. Dengan mengetahui beberapa pendapat tentang micro teaching dari beberapa ahli di atas, dapat dikatakan bahwa bagian yang terpenting dalam micro teaching adalah praktik mengajar sebagai bentuk yang konkret, yang ditampilkan dengan kompetensi yg sudah dibekalkan kepada para calon pendidik atau pendidik itu sendiri. Praktik dalam micro teaching biasanya dilakukan dalam bentuk peer-teaching (pembelajaran bersama sahabat sejawat). Micro teaching juga umum dilakukan sebelum calon guru melakukan real teaching pada kelas yang sesungguhnya. Dalam micro teaching, calon guru diharapkan dapat berlatih dan juga melakukan unjuk kebolehannya dalam kompetensi dasar mengajar dengan cara yang terbatas, baik itu terbatas dari segi kompetensi (tujuan), materi, peserta didik, dan juga waktu.
Foto oleh Christina Morillo dari Pexels
Micro teaching ini sangat baik untuk dilakukan, baik sebagai bentuk latihan lapangan langsung bagi guru dan juga calon guru. Kegiatan ini juga dapat diterapkan di sekolah dalam jangka panjang. Pembelajaran micro teaching ini sanat dianjutkan untuk dilakukan oleh guru dan calon guru tujuannya adalah antara lain sebagai berikut:
Menjadi seorang guru membutuhkan banyak sekali keterampilan supaya dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pengajar dan pendidik dengan baik. Ketika ada keterampilan tertentu yang harus dikuasai oleh guru dan calon guru, micro teaching dapat dijadikan sebagai wahana untuk membantu mereka menguasai berbagai keterampilan khusus untuk mendukung tugasnya. Karena ada beberapa keterampilan yang tidak dapat dikuasai hanya dengan membaca teori-teori saja, melainkan harus dipraktikkan secara langsung.
Seperti sudah kita ketahui bersama bahwa seorang guru harus menguasai empat kompetensi, yaitu salah satunya adalah kompetensi pedagogik. Untuk mengasah dan meningkatkan kompetensi ini, Guru Pintar dapat melakukan micro teaching dengan teman sejawat. Dari kegiatan ini, Guru Pintar akan mendapatkan masukan dan juga pengalaman sehingga kualitas mengajar akan lebih baik dari waktu ke waktu.
Tujuan microteaching berikutnya adalah membantu para guru dan juga calon guru untuk dapat meningkatkan performa atau penampilan mereka dalam mengajar. Yang dimaksud dengan penampilan di sini adalah kemampuan dalam mengajar dengan baik di kelas maupun di luar kelas. Dari feedback atau umpan yang diberikan setelah microteaching, diharapkan para guru dan calon guru dapat melaksanakan tugasnya dengan lebih profesional. Microteaching juga dapat dijadikan sebagai ajang berbagi praktik baik sesama guru sehingga dapat saling berbagi dan belajar satu sama lain sehingga dapat meningkatkan keterampilan dalam mengajar dan manfaatnya tentu saja akan meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran.
Kegiatan apa saja yang ada dalam micro teaching? Cara mengajar micro teaching sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pembelajaran sebenarnya. Meskipun dalam waktu yang dibatasi atau atau kegiatannya disederhanakan, kegiatan micro teaching harus mengandung semua unsur dalam pembelajaran, yakni tahapan kegiatan awal pembelajaran yang berisi apersepsi, kegiatan inti, dan penutup. Sebelum melakukan micro teaching guru dan calon guru harus mengetahui bahwa pembelajaran micro teaching diketahui memiliki sejumlah aspek khusus dan khas. Harapannya adalah dengan memahami aspek-aspek tersebut dapat memaksimalkan peningkatan keterampilan khusus guru maupun calon guru dalam mengajar. Apa saja keterampilan dasar mengajar dalam pembelajaran micro teaching? Simak dalam uraian singkat berikut ini:
Keterampilan pertama yang harus diperhatikan adalah keterampilan membuka dan menutup pembelajaran. Dalam pembelajaran, membuka dan menutup pelajaran harus diperhatikan. Pembukaan harus dapat meningkatkan minat belajar para siswa dan menutup pelajaran dengan memastikan semua siswa sudah memahami materi yang diajarkan. Meskipun singkat, bagian ini tidak boleh dilewatkan.
Keterampilan kedua yang harus ditunjukkan dalam micro teaching adalah bagaimana mengemas pembelajaran dengan metode-metode yang bervariasi. Waktu yang terbatas tidak menjadi alasan micro teaching diadakan ala kadarnya saja. Ini adalah tantangan yang harus ditaklukkan bagaimana membuat pembelajaran tidak membosankan dalam waktu yang singkat.
Baca Juga: 7 Aplikasi Membuat Media Pembelajaran Interaktif yang Mudah bagi Guru
Keterampilan berikutnya adalah bagaimana menjelaskan materi pelajaran. Guru jangan hanya menjelaskan ulang isi buku ajar, akan tetapi mampu menjabarkan lebih luas lagi isi dari buku ajar tersebut. Dalam menjelaskan materi perlu juga untuk menyesuaikan dengan karakter siswa sehingga semua siswa mendapatkan pengalaman belajar. Hal inilah yang menjadi alasan bahwa menjelaskan materi membutuhkan keterampilan khusus yang bisa dipelajari dalam penerapan micro teaching.
Keterampilan keempat adalah keterampilan bertanya kepada peserta didik atau siswa. Dalam micro teaching, Guru Pintar diharapkan tetap memperhatikan cara bertanya kepada siswa. Tunjukkan bahwa dengan keterampilan bertanya yang dimiliki, dapat membuat siswa lebih aktif di kelas dan berani bertanya atas materi yang dijelaskan guru.
Keterampilan memberi penguatan adalah sebuah keterampilan yang membantu guru mampu mendorong siswanya untuk meningkatkan kualitas tingkah laku yang dimiliki. Baik selama di kelas maupun di luar kelas.
Keterampilan yang keenam dalam aspek micro teaching adalah keterampilan mengelola kelas. Hal ini mencakup keterampilan kuratif dan juga keterampilan bersifat preventif. Dengan demikian para guru dan calon guru didorong untuk bisa menciptakan suasana kelas yang baik dan juga mendapatkan perhatian seluruh siswa di kelas.
Keterampilan berikutnya adalah keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Tidak jarang Guru Pintar di kelas harus mengajar kelompok kecil bahkan perorangan.dalam micro teaching dapat dijadikan sebagai ajang untuk latihan bagi guru untuk mengajar perorangan dan kelompok kecil.
Metode diskusi akan membuat kelas lebih hidup. Oleh karena itu dalam micro teaching, guru juga dibekali keterampilan untuk membimbing kelompok diskusi. Dengan demikian siswa dapat membentuk kelompok dan mendiskusikan materi pelajaran dengan baik.
Foto oleh nappy dari Pexels
Langkah langkah dalam melakukan evaluasi micro teaching? Ada tiga tahapan dalam micro teaching, yaitu:
Sebelum melakukan microteaching, guru dan calon guru harus melakukan beberapa persiapan layaknya akan mengajar sesungguhnya, seperti:
a. Menyusun rencana kegiatan pembelajaran sesuai dengan waktu yang diberikan. Berapa menit microteaching? Waktu pelaksanaan micro teaching dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Biasanya 10 hingga 40 menit. Contoh micro teaching dalam seleksi Guru Penggerak yang dilakukan dalam waktu 10 menit.
b. Mengatur jumlah siswa di dalam kelas, dimana micro teaching antara 1-10 siswa saja.
c. Mencari dan menyiapkan alat bantu atau media untuk kegiatan mengajar.
d. Menyiapkan materi micro teaching misal dengan referensi buku ajar.
a. Menyampaikan materi pembelajaran micro teaching secara komunikatif. Guru dan calon guru dapat menggunakan gaya bahasa yang mudah dipahami siswa di kelas.
b. Mengelola kelas dengan baik supaya kelas micro teaching berjalan dengan lancar.
c. Memberikan latihan-latihan soal.
d. Menilai dan melakukan evaluasi hasil pembelajaran pada akhir pertemuan.
Setelah kegiatan micro teaching dilaksanakan, tahap ketiga ini adalah waktunya bagi guru dan calon guru mendapatkan umpan balik atas micro teaching yang telah dilakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara tanya jawab atau diskusi dengan observer atau teman sejawat. Dengan demikian, guru dan calon guru mengetahui apa saja yang harus dilakukan untuk melakukan perbaikan.
Supaya micro teaching berjalan lancar, guru dan calon guru dapat melakukan tips microteaching berikut ini:
1. Susunlah RPP sedetail mungkin dan pastikan semua tahapan pembelajaran dari pembukaan hingga penutupan terencana dengan baik.
2. Kuasai Materi dengan baik.
3. Tunjukkan semangat dan antusiasme.
4. Gunakan bahasa yang sesuai dengan level siswa.
5. Libatkan siswa dalam proses pembelajaran.
6. Tunjukkan metode pembelajaran yang menyenangkan dan juga kreatif.
7. Perhatikan cara bertanya kepada siswa.
8. Tunjukkan time management yang baik.
9. Gunakan media pembelajaran
Demikianlah Guru Pintar uraian tentang pembelajaran micro teaching. Meskipun disederhanakan dan dibatasi waktunya, micro teaching tetap harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan baik, ya!
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog