Cara Mengatasi Siswa yang Suka Mencontek
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh RODNAE Productions dari Pexels
Mencontek adalah sebuah tindakan yang tidak terpuji. Anak suka mencontek saat ulangan dikategorikan sebagai sebuah tindakan curang. Kebiasaan mencontek tentu harus diatasi segera. Jika dibiarkan begitu saja, dikhawatirkan akan mempengaruhi karakter siswa.
Sebelum memberi hukuman pada siswa yang mencontek, Guru Pintar harus menelusuri penyebab siswa suka mencontek. Siapa tahu siswa tidak mengetahui akibat mencontek atau ada alasan lain yang membuat siswa suka mencontek saat ujian. Beberapa sebab anak suka mencontek antara lain: kurang memahami materi, kurang percaya diri, atau takut pada orang tua atau guru. Setelah mengetahui sebab musabab siswa suka mencontek, Guru Pintar dapat mencari cara mengatasi kebiasaan mencontek.
Berikut ini adalah 5 jurus yang dapat Guru Pintar lakukan supaya siswa tidak menjadikan solusi mencontek sebagai cara meraih nilai yang memuaskan.
Menanamkan nilai-nilai kejujuran sedini mungkin pada siswa adalah sebuah solusi untuk mengatasi kebiasaan anak suka mencontek. Kejujuran merupakan nilai karakter yang wajib Guru Pintar ajarkan pada siswa karena memiliki dampak pada masa depan mereka. Guru Pintar dapat memberikan pengertian pada siswa bahwa pencapaian belajar di sekolah tidak hanya pencapaian akademik saja. Pencapaian karakter juga sangat penting untuk siswa. Dengan memiliki karakter yang baik, kelak siswa akan dapat survive di mana saja.
Guru Pintar sangat dianjurkan untuk selalu memberikan apresiasi terhadap kemajuan siswa sekecil apapun itu. Hal ini sangat penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa. Rasa percaya pada diri sendiri dapat membantu siswa untuk melejitkan potensinya. Siswa yang percaya diri tidak akan tergoda untuk mencontek dan merasa bangga dapat mengerjakan ujian atau tes dengan jujur. Pemberian apresiasi tidak harus dalam bentuk materi seperti hadiah-hadiah dalam bentuk fisik. Kalimat-kalimat pujian dan motivasi juga merupakan bentuk apresiasi Guru Pintar pada siswa. Dengan apresiasi yang Guru Pintar berikan, siswa akan memiliki dorongan untuk selalu berprestasi dan menjadi siswa yang lebih baik lagi.
Guru pintar harus memberikan pemahaman dan juga nasehat-nasehat kepada siswa akan akibat buruk yang dapat timbul dari kebiasaan mencontek. Jelaskan pada siswa bahwa kebiasaan mencontek akan membuat alam bawah sadar siswa untuk lebih mempercayai orang lain dan orang lain lebih baik daripada dirinya sendiri. Akibat mencontek lainnya adalah menjadikan siswa menjadi orang yang malas, tidak mau berusaha, dan hanya mengandalkan orang lain saja. Ajarkan pada siswa bahwa mengerjakan tugas atau ujian secara mandiri adalah sebuah bentuk tanggung jawab yang harus dikerjakan. Jika siswa gagal melaksanakan tanggung jawab karena mencontek, maka orang lain akan sulit mempercayainya karena hasil yang diperoleh adalah sebuah kebohongan. Dengan mengetahui akibat buruk mencontek, siswa akan berpikir berulang kali saat ingin mencontek.
Jika sebab siswa mencontek adalah karena kurang memahami materi, berarti Guru Pintar harus melakukan refleksi dan mengubah cara penyampaian materi. Guru Pintar dapat mencoba berbagai pendekatan yang dapat membuat siswa mudah paham pada materi yang diberikan. Guru Pintar juga dapat menggunakan berbagai media pengajaran yang sesuai dengan materi dan dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Berikan evaluasi di setiap akhir pembelajaran sehingga Guru Pintar benar-benar yakin semua siswa telah mampu menyerap konsep pembelajaran yang diajarkan.
Guru Pintar pasti ingin menjadi guru yang disukai siswa. Hal ini bukan berarti Guru Pintar dapat melakukan pembiaran pada siswa yang melanggar peraturan seperti mencontek saat ujian. Guru Pintar harus berani bersikap tegas. Bersikap tegas bukan berarti galak atau memasang muka masam pada siswa. Tegas berarti menegakkan peraturan yang berlaku dan memberikan konsekuensi pada siswa yang melakukan pelanggaran sesuai dengan peraturan kelas atau sekolah yang telah ditetapkan. Dalam memberi sanksi juga harus Guru Pintar baik-baik supaya dapat memberikan efek jera tanpa menyakiti siswa baik secara fisik maupun mental. Bersikap tegas merupakan salah satu bentuk kegiatan preventif pelanggaran-pelanggaran yang mungkin dilakukan oleh siswa termasuk mencontek.
Penanggulangan kebiasaan mencontek menjadi salah satu usaha pembentukan karakter baik pada siswa. Hal ini harus dilakukan secara terus menerus, konsisten, dan berkesinambungan. Meskipun terkadang banyak hambatan dan tidak berlangsung seperti yang kita inginkan, namun Guru Pintar harus tetap berkomitmen dan bersemangat mendidik siswa menjadi pribadi yang cerdas dan berakhlak mulia.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog