Dampak Hukuman dan Reward Untuk Siswa Dalam Pembelajaran
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh Kampus Production dari Pexels
Reward dan punishment dalam pendidikan adalah hal yang tidak asing didengar. Dalam pembelajaran dan pembiasaan kedisiplinan, metode reward dan punishment sering diterapkan untuk memberikan motivasi kepada siswa agar lebih disiplin terhadap segala peraturan yang diterapkan di sekolah. Salah satu kebutuhan yang dimiliki siswa adalah kebutuhan penghargaan dalam pembelajaran yaitu dengan pemberian reward dan punishment.
Teori reward and punishment telah banyak dikemukakan oleh para ahli. Sebelum membahas lebih lanjut tentang dampak pemberian hukuman dan apresiasi, mari kita bahas terlebih dahulu apa sih yang dimaksud dengan reward dan punishment itu?
Foto oleh Katerina Holmes dari Pexels
Kata reward berasal dari bahasa Inggris yang dapat diartikan sebagai hadiah, ganjaran, penghargaan atau imbalan. Reward biasanya digunakan sebagai salah satu alat pendidikan yang akan diberikan ketika siswa melakukan sesuatu yang baik. Bentuk reward bermacam-macam. Menurut Purwanto (2011: 182), reward adalah alat untuk mendidik anak-anak supaya anak merasa senang karena perbuatan atau pekerjaannya mendapat penghargaan. Sejalan dengan Purwanto, Hamalik (2009: 184) mengatakan bahwa reward memiliki tujuan untuk membangkitkan atau mengemban minat, reward ini hanya berupa alat untuk membangkitkan minat saja bukanlah sebagai tujuan. Tujuan pemberian reward atau penghargaan dalam belajar adalah bahwa siswa akan menerima penghargaan setelah melakukan pembelajaran dengan baik dan atau telah menjalankan peraturan yang diberikan oleh guru dan sekolah.
Tujuan yang ingin dicapai dalam pemberian reward/penghargaan/apresiasi terhadap siswa adalah untuk lebih meningkatkan motivasi intrinsik daripada motivasi ekstrinsik. Maksudnya adalah siswa diharapkan nantinya ketika suatu perbuatan baik, maka perbuatan itu timbul dari kesadaran diri siswa itu sendiri. Adanya pemberian reward ini juga diharapkan dapat
membangun suatu hubungan yang positif antara guru dan siswa, karena reward dapat juga dimaknai sebagai wujud dari rasa rasa sayang dan perhatian dari guru kepada siswanya.
Arif (2002:128) berpendapat bahwa pemberian hadiah atau reward sangat berarti bagi siswa yaitu adanya hadiah atau penghargaan dari guru akan meningkatkan rasa percaya diri pada anak meskipun pemberian hadiah oleh pendidik tidak selamanya bersifat baik.
Fungsi ganjaran dalam pendidikan memang ada. Meskipun demikian. pemberian hadiah juga memiliki sisi positif dan juga negatif. Sisi negatif yang mungkin muncul karena pemberian Reward antara lain:
a. Siswa akan memiliki anggapan bahwa kemampuannya lebih tinggi dari teman-temannya atau
temannya dianggap lebih rendah.
b. Guru harus mengeluarkan biaya jika reward yang diberikan berupa barang atau benda.
c. Mendorong siswa untuk memiliki sifat materialistis atau hanya melakukan kebaikan hanya karena ingin mendapat hadiah atau pujian dari guru.
Sedangkan sisi positif dari pemberian reward adalah dapat menjadi pendorong atau motivasi bagi siswa-siswa untuk berbuat baik, baik dalam tingkah laku, sopan santun, semangat dan motivasinya dalam berbuat yang lebih baik. Pemberian hadiah atau reward juga merupakan bentuk reinforcement atau penguatan yang positif dan sekaligus merupakan motivasi berprestasi maka pemberiannya harus tepat dan disesuaikan dengan kondisi siswa.
Reward yang diberikan kepada siswa memiliki bentuk yang bermacam-macam, Djamarah (2008: 124-134) mengatakan bahwa secara garis besar reward dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
a. Pujian
Pujian merupakan salah satu bentuk penghargaan yang paling mudah untuk dilakukan. Pujian yang diberikan pada siswa dapat berupa kata-kata, seperti: bagus, baik,bagus sekali, dan
sebagainya. Selain berupa kata-kata, pujian dapat disampaikan dengan bahasa tubuh (gesture) atau isyarat seperti menunjukkan ibu jari (jempol), menepuk bahu siswa, bertepuk tangan, dan lain sebagainya.
b. Penghormatan
Bentuk reward berupa penghormatan ada dua jenis. Pertama berbentuk
semacam penobatan, yaitu dengan mengumumkan siswa mendapat penghormatan di hadapan teman sekelas atau bahkan satu sekolah. Atau bisa juga dengan menampilkan prestasi pada papan display di kelas misalnya “students of the month” atau bentuk penghormatan lainnya. Penghormatan kedua dari penghormatan adalah memberikan kekuasaan atau keistimewaan untuk melakukan sesuatu, misalnya siswa yang mendapat nilai tertinggi saat mengerjakan soal latihan dipilih sebagai ketua kelompok diskusi atau ketua kelas dan lain-lain.
c. Hadiah
Hadiah adalah reward yang berbentuk barang. Hadiah yang diberikan kepada siswa dapat berupa alat-alat keperluan sekolah, seperti pensil, penggaris, buku, penghapus, dan sebagainya. Reward berupa hadiah ini dapat juga disebut sebagai reward materil.
d. Tanda Penghargaan/Token
Guru Pintar pernahkan memberikan stiker atau gambar bintang kepada siswa yang mendapat nilai baik atau telah mematuhi peraturan. Reward yang berupa tanda penghargaan seperti ini disebut reward simbolis. Tanda penghargaan yang diberikan tidak dinilai dari segi harga dan kegunaan barang-barang tersebut, melainkan dinilai dari kesan yang dirasakan oleh siswa.
baca juga: Perbedaan Cara Mengajar Guru Zaman Dulu dan Sekarang
Foto oleh George Milton dari Pexels
Kata Punishment adalah kata dari Bahasa Inggris yang artinya hukuman. Diungkapkan oleh Baharuddin (2010:74), hukuman adalah menghadirkan atau memberikan sebuah situasi yang ingin dihindari untuk menurunkan tingkah laku. Punishment atau hukuman merupakan suatu tindakan yang kurang menyenangkan yang diberikan kepada siswa secara sadar dan sengaja dengan tujuan supaya siswa tersebut tidak mengulangi kesalahannya lagi.
Hukuman biasanya diberikan karena siswa melakukan pelanggaran, kejahatan, atau kesalahan. Beberapa pendapat yang telah diutarakan oleh para ahli menyebutkan bahwa punishment atau hukuman adalah suatu tindakan kurang menyenangkan yang dilakukan terhadap seseorang secara sadar dan sengaja untuk menurunkan atau mengurangi terjadinya pelanggaran atau kesalahan. Hukuman akan berfungsi dengan baik jika diberikan secara tepat dan bijaksana. Bahkan punishment yang diberikan dapat menimbulkan efek jera dan juga bisa menjadi alat meningkatkan motivasi.
Banyak ahli yang memperdebatkan perlunya hukuman atau punishment diberikan pada siswa. Pihak-pihak yang tidak setuju dengan pemberian hukuman mengatakan bahwa hukuman tidak efektif membuat siswa menyadari kesalahannya atau bahkan dapat menimbulkan trauma yang memiliki dampak psikologis tidak baik.
Selain itu, hukuman memiliki konotasi yang negatif. Oleh karena itu, istilah yang digunakan dalam dunia pendidikan adalah konsekuensi. Konsekuensi memiliki kesan lebih baik dari pada hukuman. Bentuk-bentuk hukuman seperti teguran dengan kata-kata kasar atau bahkan secara fisik sangat tidak dianjurkan. Hal-hal semacam itu bahkan bisa dikategorikan sebagai bullying sekalipun dilakukan dengan tujuan yang baik.
Alasan perlunya diberikan reward dan punishment ke siswa harus jelas. Jangan sampai menimbulkan kecemburuan antar siswa. Manfaat hukuman dan reward ke siswa hukuman dan apresiasi memang ada, tetapi harus dipikirkan dan dilakukan dengan tepat untuk dapat memberikan dampak yang baik bagi siswa.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog