APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Dibuang Sayang – Jurusan Bahasa Daerah

Cari Tahu Jurusanmu

photo credit mrPliskin / Getty Images

Kamu merasa keren karena telah menguasai beberapa bahasa asing? Trus apa yang kamu rasakan saat ada orang asing yang fasih bicara dalam salah satu bahasa daerah kita?

Bayangin deh, Leiden University punya profesor Bahasa dan Budaya Indonesia dan Jawa. Monash University juga punya doktor dalam Bahasa dan Sastra Jawa. Bahkan Yale's Music Department punya seperangkat gamelan Jawa lengkap. Apa kabar budaya dan bahasa daerah di negeri sendiri?

 

Bahasa dan Budaya Lokal

Mungkin kamu bertanya-tanya apa pentingnya belajar bahasa daerah yang enggak bisa go international? Gini aja deh, apa satu bahasa asing yang kamu kuasai dapat menjamin kamu bisa berkomunikasi dengan setiap orang di setiap negara di muka bumi ini? Menguasai bahasa asing membuatmu bisa berkomunikasi dengan lebih banyak orang, tapi tidak dengan setiap orang.

Dan bahasa bukan sekedar media komunikasi. Bahasa juga merupakan produk budaya dari penuturnya. Kamu tak bisa memisahkan bahasa yang kamu pelajari dari muatan budayanya.

Contoh sederhananya, peribahasa Jawa 'alon-alon waton kelakon' yang berarti pelan-pelan saja asal berhasil. Pernah melihat orang Jawa yang umumnya tampil kalem, sepertinya tak diburu-buru waktu? Peribahasa tersebut takkan terlahir dari budaya waktu adalah uang atau waktu adalah pedang.

Bagaimana dengan makanan tradisional, yang juga produk dari budaya lokal? Cireng, misalnya, mungkin takkan bisa dinikmati lagi bila tak ada penutur Bahasa Sunda yang bisa menyebutkan bahan-bahan resep tradisionalnya.

 

Jurusan Bahasa Daerah di Perguruan Tinggi

Dalam International Conference on Local Wisdom 2018, Universitas Negeri Yogyakarta mengutarakan perlunya jurusan atau program studi bahasa daerah ditingkat pendidikan tinggi. Konferensi ini menunjukkan bahwa bahasa daerah dibahas ditingkat internasional, jadi butuh alasan apa lagi untuk go international? Dan lagi, konferensi tersebut menyinggung bahasa daerah sebagai bagian yang tak terpisahkan dari budaya – dan kearifan lokal yang bermuara pada perilaku individu.

UNY sendiri punya Program Studi Bahasa Jawa di Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah, Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Negeri Surabaya juga mencetak calon-calon guru bahasa daerah yang saat ini sedang dibutuhkan ditingkat pendidikan dasar dan menengah.

Tak semua jurusan bahasa daerah ditingkat perguruan tinggi ditujukan untuk menciptakan tenaga pendidik. Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret, misalnya, punya Jurusan Sastra Daerah – sesuai nih, buat kamu yang ingin serius mendalami budaya daerah murni.

 

Masih ragu mendalami bahasa daerah ditingkat pendidikan tinggi? Apa mau ditunggu saja sampai bahasa daerahmu dikategorikan sebagai bahasa mati karena sudah tak ada lagi penuturnya?

50

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog