Hindari Kesalahan-Kesalahan Ini saat Kuliah dan Tinggal di Luar Negeri
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
photo via www.student.com
Menjadi tamu di negeri orang sebagai mahasiswa internasional bikin hatimu dagdigdug? Wajar saja, entah sebagai pengalaman pertama ataupun karena prospek perkuliahan dan suasana yang berbeda. Apapun itu, jangan sampai kamu melakukan hal-hal berikut ini.
Kamu nggak mungkin bertamu ke rumah orang yang tak dikenal, bukan? Sama juga dengan rencana tinggal dan kuliah di negeri orang. Jangan sampai kamu tak tahu kebiasaan sehari-hari, makanan, kebiasaan makan, maupun hubungan interpersonal orang-orang di negara tersebut. Setiap negara memiliki budayanya masing-masing yang jauh berbeda – terutama bila terpisah benua. Jangan anggap sepele, daripada kamu melakukan kesalahan fatal padahal masih harus tinggal di situ selama beberapa tahun. Dan jangan lupa, pelajari bahasa sehari-hari yang digunakan karena mau tak mau kamu akan berinteraksi dengan warga lokal.
Ya jangan dibandingin sama jangka waktumu tinggal di Indonesia. Tapi kan tetep aja, kamu akan tinggal di negara baru tersebut selama beberapa bulan atau tahun. Dan kamu nggak akan tinggal di dalam rumah terus, nggak keluar, nggak ke mana-mana, kan? Jadi, kamu perlu nyiapin rekening bank karena kamu akan menggunakan fasilitas perbankan di sana, beli nomer telepon yang sesuai dengan provider di negara tersebut, punya public transit pass, bikin kartu pelajar internasional daripada nenteng passport ke manapun kamu pergi, dan lain-lain. Pada intinya, siapin segala sesuatunya yang akan mempengaruhi kelancaran aktivitasmu sehari-hari.
Jangan bawa-bawa kebiasaan, terutama yang buruk, selama kamu di Indonesia ke negeri orang. Ibaratnya, kalau bertamu ke rumah orang, kamu nggak mungkin duduk selonjoran kaki di meja sambil kipas-kipas seperti kebiasaanmu di rumah, kan? Bayangin aja tamumu yang begitu. Sama saja, gimana reaksi orang-orang di negara tujuanmu bila kamu buang bungkus permen asal lempar sambil jalan? Coba saja lakukan di Singapura dan siapkan jutaan rupiah untuk membayar dendanya.
Merasa aman saat berada ditengah-tengah sesama warga Indonesia? Mungkin itu insting alami, tapi kamu nggak akan tinggal di KBRI, kan? Kalau sekedar sekali waktu kumpul-kumpul dan makan-makan masakan nusantara yang ngangenin, itu wajar. Tapi jangan sampai kamu nggak kenal dengan pelajar dari negara-negara lain – kapan lagi kamu bisa kenal dengan warga dunia? Jadilah kepo maksimal tentang budaya, keadaan alam, atau apapun yang menarik minatmu tentang negara asal teman-teman barumu. Hadiri undangan warga setempat, kunjungi tempat-tempat bersejarah, datangi kafe favorit semua orang, apapun itu yang dapat mengeluarkanmu dari rasa aman berada di zona nyaman.
Membaur dengan orang-orang disekitarmu bukan berarti lantas kamu meninggalkan zona nyamanmu. Sebaliknya, yang kamu lakukan adalah memperluas zona nyamanmu. Artinya, masih ada hal-hal lain diluar sana yang wajib kamu waspadai – terutama orang yang baru kamu kenal. Karena kamu akan bertemu dengan banyak orang baru, bersikap hati-hati tentu tetap perlu dikedepankan.
Poin yang satu ini mudah banget dilakukan. Saat segala hal baru mulai terasa menarik buatmu, baca buku teks kuliah jadi terasa bagai hukuman. Apalagi bila negara-negara tetangga dapat dijangkau dengan mudah, seperti bila kamu kuliah di salah satu negara di Eropa. Bohong banget kalau kamu nggak melancong ke negara tetangga – dan emang harus, sih! Pelajaran yang kamu alami didunia nyata juga sama pentingnya dengan pengetahuan yang kamu peroleh dari buku. Tapi ya jangan sampai lupa tugas utamamu: belajar!
Iya, kemungkinan besar kamu akan menikmati koneksi internet yang warbyasyah di luar negeri. Tapi nggak perlu lebay juga, kan? Ngapain sibuk dengan hal-hal maya yang tak nyata, sementara dihadapanmu ada begitu banyak hal baru yang melimpah ruah menunggu untuk dicerna dan dinikmati – kapan lagi?
Jangan lupa untuk tetap menjaga komunikasi dengan keluarga dan teman-temanmu di tanah air. Seenak-enaknya tinggal di negeri orang, tetap saja suatu saat kamu akan kembali ke Indonesia, kembali pada keluarga dan teman-teman lama. Mungkin kamu memang telah berubah, dengan segala pengalaman dan wawasan baru. Tapi bagi mereka, kamu tetap sama: sosok yang mereka sayangi.
ArtikelTerkaitV3
Mitos & Fakta Jurusan Hukum: Benarkah Hanya untuk Calon Peng
Sobat Pintar, pernah dengar anggapan bahwa Jurusan Hukum hanya cocok untuk mereka yang suka berdebat atau ingin jadi pengacara? Atau mungkin kamu berpikir bahwa lulusan Hukum pasti akan jadi hakim atau jaksa? Nah, sebelum kamu terjebak dalam mitos-mitos i...
Baca Selengkapnya
Mitos vs Fakta Jurusan Kedokteran: Benarkah Hanya untuk Oran
Jurusan Kedokteran selalu menjadi salah satu program studi paling populer dan bergengsi di Indonesia. Namun, banyak mitos yang beredar seputar jurusan ini, mulai dari anggapan bahwa hanya orang kaya yang bisa masuk hingga rumor mistis tentang praktikum ma...
QRIS: Kebanggaan Indonesia yang Bikin Amerika Ketar-Ketir! I
Sobat Pintar, pernah nggak sih kamu bayangkan kalau teknologi pembayaran digital buatan Indonesia bisa bikin negara adidaya seperti Amerika Serikat ketar-ketir? Yap, itu bukan mimpi! QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) adalah sistem pembayaran ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog