Program pertukaran pelajar atau student exchange tuh nggak sekedar jadi alasan melancong ke luar negeri, lho. Program ini dirancang supaya kamu dapat memperluas perspektif, wawasan, pemikiran, dan pengetahuan tentang topik-topik yang relevan pada tataran internasional. Bahkan, dalam lingkup Asia saja, kamu sudah bisa memetik manfaat tersebut. Dan apa aja sih, program pertukaran pelajar di kawasan Asia?

1. Indonesia-Korea Youth Exchange Program (IKYEP)

Sebagai bentuk kerjasama dua negara, proses seleksi IKYEP terjadi di Indonesia dan Korea Selatan. Masing-masing proses seleksi membutuhkan waktu sekitar 10 hari, dengan hasil akhirnya adalah 10 pelajar dari masing-masing negara. Proses seleksi di Indonesia dilakukan melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga, sedangkan di Korea oleh Ministry of Gender Equality and Family.

Bila mengikuti program ini, kamu akan difasilitasi homestay dikeluarga angkat. Kamupun akan terlibat dalam berbagai kegiatan seru, seperti kunjungan ke berbagai tempat kegiatan kepemudaan, menghadiri cultural performance, dan beragam kegiatan lain untuk memperdalam wawasan budaya. Mulai terlaksana pada tahun 2010, IKYEP biasanya diadakan dibulan November.

2. Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths (JENESYS)

Kamu juga bisa ikutan JENESYS untuk program pertukaran pelajar di Jepang. Nggak tanggung-tanggung, program ini mengundang sekitar 6.000 pelajar ke Jepang setiap tahun. Jika mengikuti program ini, kamu akan mengikuti program umum di Tokyo, kemudian akan dibentuk kelompok yang terdiri dari 20 hingga 30 orang untuk berkunjung ke beberapa prefektur di Jepang selama 10 hari dan tinggal dikeluarga warga Jepang (homestay.) Misi utama JENESYS adalah mendorong toleransi dan persahabatan antara negara-negara di Asia dengan kawula muda Jepang.

Persyaratan mengikuti program ini adalah berstatus sebagai mahasiswa S1 atau S2 pada jurusan-jurusan yang terkait dengan JENESYS. Untuk persyaratan usia, kamu nggak boleh kurang dari 18 tahun atau lebih dari 30 tahun.

3. Ship for Southeast Asian Youth Program (SSEAYP)

Anindya Kusuma Putri mengikuti SSEAYP hanya setahun sebelum dinobatkan sebagai Putri Indonesia 2015. Jika kamu ingin jadi putri Indonesia – eh, bukan – jika kamu ingin mengikuti program ini, koordinasi SSEAYP di Indonesia berada pada Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga. Persyaratan mengikuti SSEAYP terbilang mudah, yaitu rentang usia 20 hingga 30 tahun, berpengetahuan dan berwawasan luas, belum menikah, sehat jasmani dan rohani, berstatus WNI, dan sanggup mengikuti program sampai selesai.

Kegiatan SSEAYP sendiri dilakukan diatas kapal selama 50 hari – kalau grogi atau mabuk laut, anggap saja kamu lagi pesiar. Dalam on board activities, kamu dapat berbagi cerita tentang kehidupan di negara masing-masing, berdiskusi, dan masih banyak lagi. Saat kapal berlabuh, kamu akan terlibat dalam country program yang nggak kalah seru.Pada dasarnya, seluruh kegiatan SSEAYP adalah untuk memperluas wawasan tentang negara anggota, mempererat kerjasama dan jejaring (network), meningkatkan pemahaman antarbudaya, dan masih banyak lagi tujuan positif lainnya.

Negara tujuan pelayaran kapal berubah-ubah, tapi biasanya mencakup Jepang dan lima negara ASEAN. Peserta SSEAYP sendiri terdiri dari Jepang dan 10 negara Asia Tenggara – total sekira 300 pelajar dari negara-negara tersebut.

4. Youth for Understanding (YFU)

Youth for Understanding adalah sebuah organisasi di Jepang yang berdiri pada tahun 1951. Organisasi ini menawarkan tiga program untuk pelajar, yaitu Summer Program, Program Year,dan Community College Program (CCP).

Summer Program berlangsung selama empat minggu, dimana kamu akan tinggal di rumah warga lokal (homestay) dan mengikuti kegiatan keluarga Jepang sehari-hari selama musim panas. Pingin 'liburan' seperti ini? Usiamu harus berkisar antara 15 hingga 18 tahun, nilai akademikmu diatas rata-rata, menguasai Bahasa Inggris dan Jepang secara lisan dan tulis, berkepribadian baik, serta sehat jasmani dan rohani.

Sementara itu, Program Year adalah program pendidikan setara SMA yang berdurasi selama satu tahun. Selama setahun ini, kamu akan menjalani kehidupan layaknya anak SMA Jepang pada umumnya. Mau ikut Program Year? Persyaratannya mudah, kamu harus berusia 15 sampai 17 tahun, dapat berbahasa Inggris dan Jepang lisan dan tulis, nilai rata-rata akademik minimal setara dengan grade B, sehat jasmani dan rohani, serta berkepribadian baik.

Community College Program sendiri ditujukan untuk kamu yang sudah lulus SMA, dengan rentang usia 17 hingga 23 tahun. Mirip dengan Program Year, selama dua tahun kamu akan menjalani kehidupan sebagai mahasiswa Jepang dengan kuliah di sebuah community college.

5. Indonesia-China Youth Exchange Program (IChYEP)

Program ini dimulai pada tahun 2011 dan berlangsung selama sekitar 14 hari. Biasanya, IChYEP terjadwal mulai pertengahan Juli hingga akhir Agustus.

Dalam kegiatan IChYEP, kamu akan terbagi kedalam tiga grup, masing-masing terdiri dari 33 anggota. Di negeri tirai bambu, kamu akan terlibat dalam berbagai kegiatan seru seperti mengunjungi beberapa perguruan tinggi dan Unit Kegiatan Mahasiswa, melakukan kegiatan-kegiatan sosial, berdiskusi tentang beragam topik, menghadiri cultural show, dan lain sebagainya. Pada intinya, seluruh kegiatan tersebut ditujukan untuk mempererat hubungan dan meningkatkan kualitas kerjasama kedua negara.

6. Indonesia-Malaysia Youth Exchange Program (IMYEP)

Sama seperti IchYEP, IMYEP dilakukan antar generasi muda Indonesia dengan Malaysia. Di masing-masing negara, para peserta mengikuti program homestay, cultural performance, bahkan workplacement – karena memang salah satu tujuan IMYEP adalah untuk menguatkan kerjasama Indonesia dan Malaysia. Rentang usia yang diminta untuk program ini adalah 23 sampai 28 tahun.

Nah, banyak pilihan program pertukaran pelajar yang bisa kamu ikuti di Asia. Dengan mengikuti salah satu program diatas, pastinya lingkaran pertemananmupun nantinya akan turut melebar.