APSiswaNavbarV2

CssBlog

redesain-navbar Portlet

metablog-web Portlet

CssBlog

Blog

Ingin Jadi Lebih Baik Lagi? Atasi 5 Sikap Ini

Sikap yang baik turut mempengaruhi seberapa baik kita bertumbuh.

Ingin Jadi Lebih Baik Lagi Atasi Sikap Ini, photo via medium.com

Kenapa sepertinya orang lain dapat terus berkembang menjadi lebih baik lagi? Nilai ujian sepertinya lebih baik dari milik kita. Prestasi kegiatan ekstrakurikuler sepertinya tak putus-putus, ada terus. Kehidupan media sosialnya juga sepertinya baik dan penuh kegembiraan. Kenapa hidup kita begini-begini saja?

You're not alone when you feel like so. Tapi pernahkah terpikir, Sobat? Barangkali ada beberapa sikap yang perlu kita perbaiki agar hidup tak terasa begini-begini saja. What are they?

 

1. Tak Percaya Diri

Seandainya ada orang yang menawarkan diri untuk mengajarimu coding. Sobat Pintar akan mengiyakan atau menolak? "Aduh, aku nggak bakalan bisa. Itu sulit banget." Atau, sebenarnya Sobat ingin belajar melukis, tapi "Rasa-rasanya aku nggak punya bakat, deh."

Rasa tak percaya diri seperti inilah yang membatasi kita. Dicoba saja dulu selama beberapa waktu. Challenge yourself to deal with the difficulties.

 

2. Takut Menghadapi Tantangan Baru

Tapi, siapa sih yang dengan sengaja menempatkan diri sendiri kedalam kesulitan? Take it easy, Sobat. It's not a suicidal mission.

Jangan terburu-buru berhadapan dengan sesuatu yang rumit semacam melukis wajah kalau belum menguasai tentang komposisi. Mempelajari segala sesuatu ada tahapan-tahapannya. Ikuti saja, dan mulai dari yang mudah dulu.

Selagi hal tersebut positif, jangan ragu untuk membuka diri dan mempelajarinya. Embrace the experience of learning it. See if you can do it. Seiring waktu, apa yang telah dipelajari tersebut dapat meningkatkan kualitas diri kita. Jadi, jangan takut! You'll never know unless you try.

 

3. Berprasangka Buruk

Kita memang harus bersikap hati-hati – khususnya demi menjaga diri sendiri dari tindak kriminal. Tapi bukan berarti kita boleh berprasangka buruk pada orang lain ya, Sobat. Apa bedanya?

Sikap hati-hati berasal dari tanda-tanda yang tampak dan dapat dinalar. Terkadang, kita juga punya firasat tentang sesuatu yang buruk sebelum terjadi. Tapi ketika tiba-tiba saja kita membuat kesimpulan negatif tentang seseorang, maka itulah prasangka buruk.

Ketika kita menilai negatif tentang seseorang, maka tingkah laku dan tindakan kita pun cenderung negatif pada orang tersebut. And we don't want it. Our action, the way we behave, and our words all show who we are. Ketika kita menunjukkan sikap yang buruk karena prasangka, masihkah kita tampak baik?

 

4. Pesimis

Salah satu sikap negatif yang lain adalah pesimistis. Belum juga dicoba, kita sudah yakin takkan dapat melukis – kembali pada contoh diatas. Boleh jadi sikap pesimistislah yang membuat kita takut mencoba dan belajar hal-hal baru.

Lantas, bila tak melangkah maju, bagaimana mungkin kita dapat berkembang? Dikombinasikan dengan sifat mudah menyerah, alhasil posisi kita akan stagnan dalam keadaan sekarang. Takkan kemana-mana!

 

5. Terlalu Banyak Mengeluh

Hujan mengeluh, panas pun mengeluh. Padahal kita tinggal di wilayah tropis yang hanya ada dua musim ini saja. Lantas, apa berarti kita akan mengeluh sepanjang tahun?

Bila kita mengeluhkan hujan, apakah cuaca akan berubah cerah? Sebaliknya, bila kita mengeluhkan panas, apakah tiba-tiba cuaca menjadi mendung? Begitulah analoginya ketika kita mengeluhkan sesuatu dengan percuma. Complaining won't change anything. Satu-satunya yang berubah dari keluhan adalah suasana hati kita yang menjadi suram.

So, why don't we start seeing life differently? Perbanyak bersyukur – hargai dan sadari betapa banyak hal baik yang telah kita alami. Kalaupun kita gagal dalam seleksi Paskibra karena tinggi badan yang kurang, misalnya, bukankah berarti kita punya waktu untuk mempersiapkan diri mengikuti lomba-lomba Hari Kemerdekaan?

Sobat Pintar pernah melihat display pada layar komputer tampak lebih gelap dari gambar sesungguhnya? Coba geser sedikit duduknya. Dari sudut pandang yang sedikit berbeda, gambar pada display tersebut tampak lebih jelas, bukan? Dan bukankah sebenarnya gambar yang dipandang tetap sama?

Yes, sometimes it's just a matter of point of view – which is ours. Even when it is so bad, some time later, we may find it a blessing in disguise.

 

Jadi, teruslah berusaha untuk tetap bersikap positif dalam berbagai keadaan. Tak ada ruginya memilki optimisme yang besar, "Aku bisa kok, bikin lukisan kayak Affandi" – masih dengan contoh yang sama. Apapun hasilnya nanti, setidaknya kita dapat belajar melukis dengan hati yang riang. Iya, kan?

680

Entri Blog Lainnya

thumbnail
thumbnail
Menambah Komentar

ArtikelTerkaitV3

Artikel Terkait

download aku pintar sekarang

BannerPromoBlog