Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick di Kelas
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Foto oleh Pavel Danilyuk dari Pexels
Model pembelajaran yang Guru Pintar terapkan di kelas haruslah variatif dan menyenangkan. Dengan demikian, siswa dapat belajar dengan gembira sekaligus bermakna. Menguasai berbagai model pembelajaran, teknik pembelajaran, dan juga metode-metode pengajaran merupakan kompetensi pedagogis yang harus dikuasai oleh seorang guru yang baik. Salah satu model pembelajaran yang dapat Guru Pintar terapkan adalah model pembelajaran Talking Stick.
Model pembelajaran Talking Stick merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Menurut Carol Locust seperti yang dikutip oleh Ramadhan (2010). Di sana disebutkan bahwa Pembelajaran metode talking stick adalah sebuah metode atau model pembelajaran yang dilakukan dengan bantuan tongkat. Talking stick adalah bahasa Inggris dari tongkat berbicara. Pada pembelajaran model ini, siswa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Model pembelajaran Talking Stick ini dipercaya mampu mendorong siswa untuk lebih berani mengutarakan pendapatnya dan siswa merasa senang saat belajar karena biasanya ketika tongkat digulirkan dari siswa satu ke siswa lainnya dengan diiringi oleh musik yang ceria.bagaimana dengan siswa yang tidak mampu menjawab ketika mendapatkan tongkat ajaib ini? Guru Pintar dapat saja memberikan konsekuensi tapi bukan yang bersifat menyakiti atau mempermalukan siswa. Buatlah kesepakatan dengan siswa konsekuensi apa yang akan didapatkan oleh siswa ketika tidak mampu menjawab pada saat gilirannya. Konsekuensi dapat berupa meminta siswa menyanyi, membaca puisi, membaca pantun, atau jenis konsekuensi edukatif lainnya yang tidak membebani siswa. Mengapa demikian? Karena tujuan penerapan model pembelajaran talking stick ini adalah untuk memunculkan motivasi pada diri siswa sehingga mereka belajar lebih giat lagi.
Model pembelajaran Talking Stick dapat diterapkan untuk segala jenjang pendidikan terutama jenjang Sekolah Dasar karena selain untuk melatih siswa untuk berbicara, juga dapat menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan membuat siswa aktif.
Photo by Ksenia Chernaya dari Pexels
Penerapan model pembelajaran talking stick ini sangat kental dengan unsur permainan. Meskipun demikian, metode talking stick dalam pembelajaran ini dilakukan karena ada tujuan tertentu yang ingin dicapai. Apa saja tujuan penggunaan metode talking stick? Simak dalam daftar berikut ini:
1. Meningkatkan antusiasme siswa saat beraktivitas selama kegiatan pembelajaran.
2. Melatih siswa agar lebih berani dan mampu berbicara atau mengeluarkan pendapatnya di depan umum
3. Menciptakan suasana pembelajaran yang hangat, menyenangkan, dan tidak menegangkan
4. Melatih mental siswa agar lebih percaya diri saat dihadapkan oleh sebuah pertanyaan
5. Mendidik siswa agar mampu bekerja sama dan bergotong - royong dalam memecahkan suatu masalah dengan teman- temannya.
Berdasarkan daftar tujuan penerapan model pembelajaran talking stick di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Talking Stick ini bertujuan untuk membangun aktivitas siswa, sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa. Model pembelajaran ini juga dapat dilaksanakan baik di dalam maupun di luar kelas.
Bagaimanakah cara menerapkan model pembelajaran talking stick di kelas? Langkah-langkah pembelajaran metode talking stick di kelas menurut Ramadhan (2010) adalah sebagai berikut:
1. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari beberapa siswa, misalnya 4 hingga 6 siswa.
2. Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya 15 cm atau boleh juga lebih.
3. Guru terlebih dahulu menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari.
4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa dalam kelompoknya untuk membaca dan
mempelajari materi pelajaran tersebut.
5. Siswa diberikan waktu atau kesempatan untuk berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam materi yang diajarkan.
6. Guru mempersilahkan setiap anggota kelompok untuk menutup isi bacaan setelah waktu selesai
7. Guru mengambil tongkat yang telah disiapkan kemudian memberikan kepada salah satu anggota kelompok.
8. Setelah itu, guru memberi pertanyaan kepada siswa yang memegang tongkat dan siswa tersebut tersebut harus menjawab pertanyaan dari gurunya.
9. Guru memberikan kesimpulan atas pembelajaran yang telah dilakukan
10. Guru melakukan evaluasi/penilaian, baik secara kelompok maupun individu, dan kemudian menutup pembelajaran.
Penerapan model pembelajaran talking stick juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini akan dipaparkan apa saja kelebihan dan kekurangan model pembelajaran talking stick:
Photo by Yan Krukov dari Pexels
Siswa tidak dapat memprediksi kapan gilirannya memegang tongkat dan harus menjawab pertanyaan yang diberikan oleh gurunya. Hal ini membuat semua siswa berusaha menyiapkan diri kapanpun akan mendapatkan tongkat sebagai penanda gilirannya.
Karena dilakukan secara berkelompok, siswa lebih termotivasi supaya mampu memahami materi-materi yang telah diajarkan. Dengan demikian, mereka akan siap ketika mendapat tongkat dan harus menjawab pertanyaan.
Model pembelajaran talking stick biasanya dilakukan dengan iringan musik atau nyanyian ketika menggulirkan stick dari satu siswa ke siswa lainnya. Dengan begitu maka siswa merasa senang dapat belajar dengan cara bermain bahkan juga dengan bernyanyi. Siswa tidak akan merasa bosan dan menjadi lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran di kelas.
Berikut ini adalah beberapa kekurangan dari model pembelajaran talking stick:
1. Siswa yang tidak sisap akan merasa gugup kalau-kalau akan mendapatkan tongkat dan giliran untuk menjawab pertanyaan.
2. Jika guru tidak dapat mengontrol dengan baik, suasana kelas akan menjadi sangat gaduh karena siswa yang kegiarangan atau sebaliknya kaget ketika menerima tongkat.
3. Kegiatan pembelajaran ini relatif memakan waktu yang lama karena melibatkan musik atau nyanyian. Waktu akan bertambah lama ketika lagu atau nyanyian yang digunakan tidak familiar sehingga guru harus mengajarkan lagu tersebut terlebih dahulu.
Demikianlah Guru Pintar sekelumit tentang model pembelajaran talking stick. Yuk, aplikasikan di kelas!
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog