Self Care Gratis tapi Asyik ala Gen-Z, Gimana Caranya?
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
kesehatan mental, Photo by Emma Simpson on Unsplash
Kenapa sih, Gen Z itu kayaknya lebih peduli dengan kesehatan mental ketimbang Millenials, atau bahkan Boomers? Berapa kali dibilang lebay hanya karena kita butuh selfcare?
Photo by Kelly Sikkema on Unsplash
Tak seperti generasi-generasi pendahulunya, Gen Z memiliki kesadaran yang lebih baik tentang kesehatan – bahwa kesehatan itu tak hanya fisik, tapi juga psikis. Di usia seperti kita sekarang, Boomers pada masanya tak mengalami burn out seburuk yang kita rasakan. Iya dong, saat mereka masih sekolah dulu enggak khawatir siapa saja yang sudah mampir ngintipin story atau baca hate comment yang bikin nyesek. Jangankan stalking gebetan di media sosialnya, belum tentu tiap rumah punya pesawat telepon (jangan ditanya deh, kenapa namanya pesawat padahal bentuknya enggak ada mirip-miripnya sama airplane).
Keterbatasan teknologi pada masa itu bahkan bikin guru kesulitan menghubungi orang tua kalau ada siswa yang bolos (Sobat Pintar mau time travel jadi pelajar tahun 1950-an?). Sekarang, jangankan bolos sekolah. Di rumah aja, kita punya jadwal sekolah online! Wajar dong, kita merasa burn out. Ada masanya kita cuma pengin rebahan tanpa diganggu, healing, meski terkadang kita tak benar-benar tau apa sebabnya.
Dibanding Boomers atau Millenials, Gen Z berinteraksi lebih akrab dengan teknologi. Kehadiran teknologi menciptakan dunia digital, sebuah dunia yang tak dihuni oleh Boomers maupun Millenials sejak masih kecil. Saat dua generasi ini punya waktu rehat buat selfcare dan healing dari intensitas interaksi dengan sekitarnya, Gen Z terus-terusan terkoneksi dengan dunia digitalnya selama 24 jam 7 hari.
Photo by Denys Nevozhai on Unsplash
Bagi Gen Z, self care adalah merawat diri sendiri dengan cara mengerjakan hal-hal yang dapat membuatnya merasa lebih sejahtera – atau simpelnya, lebih happy. Walaupun konsep selfcare atau merawat diri sendiri ini sebenarnya sudah dikenal sejak tahun 1970-an, tapi Gen Z punya cara sendiri. Bukannya pengin sok unik nih, tapi kita memang punya situasi yang berbeda dari generasi-generasi sebelumnya. Wajar saja bila cara merawat diri sendiri kita juga berbeda.
Lagipula, Gen Z saat ini masih belum mencapai taraf kemapanan finansial yang setara dengan Millenials atau Boomers (jelas dong, mereka sudah bekerja dan berpenghasilan jauh lebih lama). Faktor fulus juga ngaruh tuh, sehingga self care ala Gen-Z cenderung enggak ngabisin doku. Begini nih, beberapa cara merawat diri sendiri yang serba gratis.
Mungkin Sobat Pintar suka nonton serial televisi, main game, bikin kerajinan tangan seperti decoupage atau yang lain, dancing klasik atau kontemporer, karaoke gaya bebas di rumah (semoga dimaafkan oleh tetangga), apapun itu. Selama dilakukan dalam takaran waktu yang tak berlebihan, ngerjain hobi bisa membuatmu rehat sebentar dari kegiatanmu yang padat. Waktu yang disediakan buat hobimu adalah kado terbaik buat diri sendiri, bentuk self love yang layak diacungi 10 jempol dan 12 bintang.
Tidur cukup, konsumsi makanan sehat, olahraga yang sesuai dengan kapasitas badan, bahkan sekedar pakai sheet mask juga bentuk self love yang luar biasa. Kesehatan fisik sama pentingnya dengan kesehatan mental karena di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Kalau Sobat Pintar masih enggak percaya dengan ungkapan ini, coba saja tidur dua jam saja setiap hari selama seminggu. Lihat dampaknya pada perasaanmu (udah, enggak perlu dicoba, deh).
Gen Z disebut juga Zoomers oleh kebanyakan orang, termasuk sosiolog. Ungkapan informal ini lebih bermuatan ironi, candaan, bahkan olok-olokan. Sebenarnya kata Zoomers muncul karena kesamaan irama dengan Boomers. Tapi kalau dirasa-rasa, kita memang generasi paling muda yang sudah berakrab ria dengan Zoom – terutama setahun belakangan. Iya nggak, sih? Boleh banget dong, si bontot ini menikmati relaksasi demi kesehatan psikologi kita.
Karena uang saku enggak cukup buat relaksasi ke spa mevvah atau semacamnya, healing kita seadanya di rumah adjah. Kalau suka yoga, Sobat Pintar bisa melakukannya di rumah. Kalau punya adik, kasih snack kesukaannya buat pijit-pijit bahumu sebentar, misalnya. Dengan keterbatasan dana, biasanya kita bakal lebih kreatif menemukan cara-cara merawat diri sendiri yang asyik di rumah.
Self care di rumah juga bisa dilakukan dengan mendengarkan Detox Diri: Self Care ala Gen-Z bersama Kak Dite Anindita, S.Psi., Konselor Pendidikan dan Pengembangan Diri Wiloka Workshop, dan Kak Nur Syafira, Community Engagement of Aku Pintar. Sobat Pintar bisa dapetin ekstra tips atau cara merawat diri sendiri dari perbincangan ini.
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog