Spermatogenesis: Proses Terbentuknya Sperma
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Photo by charlesdeluvio on Unsplash
Sobat Pintar, Sperma merupakan bagian dari air mani yang dikeluarkan pria saat ejakulasi. Sel sperma dapat membuahi sel telur wanita untuk membentuk zigot, cikal bakal janin. Pembentukan sperma di dalam testis melalui berbagai tahapan. Proses pembentukan sperma ini dinamakan spermatogenesis.
Kali ini, kita akan membahas proses spermatogenesis. Jika sobat sekarang duduk di kelas 11 MIPA, ulasan ini sangat tepat untuk menemani kegiatan belajar sobat pada materi sistem reproduksi.
Apa itu spermatogenesis? Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma di dalam testis pria. Spermatogenesis sendiri berasal dari kata ‘spermato’ yang memiliki arti benih dan ‘genesis’ yang berarti pembelahan.
Melalui spermatogenesis, jutaan sperma dapat dihasilkan setiap harinya, dimulai ketika pria memasuki masa pubertas hingga dewasa. Sebelum membuahi sel telur, sperma harus melalui proses yang dikenal dengan spermatogenesis. Semua tahapan spermatogenesis terjadi di dalam testis dan berlangsung terus-menerus selama pria hidup.
Selain testis, ada beberapa alat reproduksi lain yang berperan dalam keberlangsungan pembentukan proses sperma. Secara umum, alat reproduksi pria dibedakan menjadi dua, yaitu alat kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian dalam.
Gambar alat reproduksi pria (sumber: gayasehatku.com)
Alat kelamin pria bagian luar terdiri dari penis dan skrotum. Penis adalah organ yang berfungsi untuk koitus atau persetubuhan. Di dalam penis terdapat saluran untuk mengeluarkan urine dan semen.
Saat ejakulasi, otot yang terdapat pada tempat keluarnya urine akan menutup agar semen tidak tercampur bersama semen.
Sedangkan skrotum merupakan kulit luar pembungkus testis. Skrotum berfungsi menjaga suhu testis saat pembentukan sperma. Skrotum akan mengendur jika panas, dan mengerut jika dingin.
Terdapat organ-organ yang kompleks di dalam alat kelamin pria. Berikut organ yang termasuk alat kelamin bagian dalam.
Jadi, saluran reproduksi pria secara berurutan adalah tubulus seminiferus, vase efferensia, epididimis, vesikula seminalis dan vas deferens, duktus ejakularis, uretra, dan keluar dari ujung penis.
Sel sperma diproduksi pada bagian tubulus seminiferus di dalam testis.
Di dalam dinding tubulus, banyak sel yang tersebar secara acak yang disebut sel sertoli. Sel ini berfungsi untuk memberikan makanan untuk sel sperma yang belum matang.
Ketika sel sperma telah matang (spermatogonia), spermatogonium (sel induk sperma) memperbanyak diri dengan cara mitosis dan meiosis atau pembelahan sel.
Gambar proses spermatogenesis (sumber: hellosehat.com)
Dari spermatogonium atau sel induk sperma, sel akan berubah menjadi spermatosit primer secara mitosis.
Setelah itu, spermatosit primer membelah secara meiosis menjadi spermatosit sekunder yang berukuran sama.
Pada tahap meiosis kedua, spermatosit sekunder membelah diri lagi menjadi empat spermatid dengan bentuk dan ukuran yang sama.
Spermatid merupakan hasil pembelahan sel tahap akhir sebelum akhirnya berubah menjadi sel sperma yang matang (spermatozoa).
Spermatozoa akan bergerak ke dalam epididimis, tabung penyimpan sperma yang terhubung dengan testis.
Spermatozoa akan siap dikeluarkan bersama dengan air mani ketika seorang pria mengalami ejakulasi.
Selama proses spermatogenesis, lebih dari 300 juta spermatozoa akan diproduksi setiap harinya.
Namun, dari sebanyak itu hanya ada sekitar 100 juta sel sperma yang berhasil matang dengan sempurna pada proses pembentukan akhir.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghasilkan sperma yang sehat:
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa peningkatan indeks massa tubuh berkaitan dengan penurunan jumlah dan pergerakan sperma. Kita bisa menyiasati penigkatan indeks massa tubuh dengan menjaga asupan makanan dan melakukan olahraga secara rutin.
Memperbanyak konsumsi makanan sehat, seperti buah dan sayuran yang kaya akan antioksidan, juga diketahui dapat menyehatkan organ reproduksi dan mengoptimalkan proses spermatogenesis. Mengonsumsi sayur dan buah bahkan dipercaya mampu memperbaiki kualitas sperma.
Selalu mempraktikkan seks aman, seperti tidak berganti-ganti pasangan dan menggunakan kondom, bisa mencegah risiko terkena penyakit menular seksual, seperti chlamydia atau gonore. Penyakit-penyakit tersebut dapat menurunkan kualitas sperma dan menyebabkan infertilitas.
Stres dapat menurunkan fungsi seksual dan mengganggu hormon yang berperan dalam menghasilkan sperma. Oleh karena itu, dianjurkan untuk mengelola stres dengan baik agar organ reproduksi tetap sehat. Teknik relaksasi, seperti meditasi atau yoga, bisa dicoba untuk mengendalikan stres.
Kebiasaan merokok dapat menurunkan jumlah dan pergerakan sperma. Tak hanya itu, merokok juga dapat menyebabkan jumlah air mani yang dihasilkan lebih sedikit. Menghentikan kebiasaan merokok bisa membuat organ reproduksi tetap sehat dan sperma yang dihasilkan selama proses spermatogenenis menjadi lebih berkualitas.
Rutin berolahraga dapat meningkatkan mood dan juga jumlah sperma. Penelitian menunjukkan bahwa pria yang rutin berolahraga setidaknya 3 kali seminggu akan mengalami peningkatan jumlah dan pergerakan sperma secara keseluruhan.
Proses spermatogenesis pada pria akan terus berlangsung seumur hidup. Sementara itu, kuantitas dan kualitas sperma sangat bergantung pada pola hidup dan apa saja yang pria konsumsi. Jadi, penting untuk menerapkan beberapa langkah di atas agar sperma tetap berkualitas.
Nah bagaimana Sobat? Semoga artikel ini menambah pemahaman kalian yaa. Sampai bertemu di pembahasan berikutnya!
Â
ArtikelTerkaitV3
Ini Dia Alasan Mengapa Tes Minat Bakat Jurusan SMK Penting B
Daftar 40+ Jurusan SMK di Indonesia Sobat Pintar, tahukah kamu bahwa di Indonesia terdapat lebih dari 40 jurusan SMK yang bisa kamu ambil? Tentu kamu harus memilih jurusan yang sesuai dengan skill yang kamu minati. Untuk memberikan kamu referensi menge...
Baca Selengkapnya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG): Melahirkan Guru Profe
Tentang Program Pendidikan Profesi (PPG) Sobat Pintar, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program studi yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan menjadi guru profesional. Program ini bertujuan meng...
Wajib Diperhatikan! Ini Daftar 10+ Alasan dan Motivasi Saat
Tentang OSIS: Sejarah Singkat dan Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS adalah organisasi resmi di dalam sekolah. Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1923 dengan nama PPIB (Perhimpunan Pelajar Indonesia Baru). Lalu pada tahun 1964, PPIB ...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog