Whoosh: Melaju Cepat ke Masa Depan, Berhitung Cepat dengan Matematika
APSiswaNavbarV2
Tesssss Tesssss
CssBlog
redesain-navbar Portlet
metablog-web Portlet
Blog
Dengungan halus mesin, desain aerodinamis yang memukau, dan kecepatan yang menyamai pesawat terbang. Inilah Kereta Cepat Whoosh (atau KCIC), sebuah lompatan besar dalam sejarah transportasi Indonesia yang menghubungkan Jakarta dan Bandung hanya dalam waktu kurang dari 45 menit. Kereta yang namanya diambil dari suara angin yang menyapu tubuhnya ini bukan hanya sekadar moda transportasi, tetapi juga simbol kemajuan teknologi dan efisiensi.
Sambil kita takjub dengan kecepatannya, mari kita ajak imajinasi dan logika kita berjalan lebih jauh. Bayangkan Anda adalah seorang insinyur atau penumpang yang cerdas. Bagaimana jika kita menyelami dunia Whoosh dengan kacamata matematika?
Whoosh melesat dengan kecepatan operasional maksimal 350 km/jam. Jarak antara stasiun Halim di Jakarta dan stasiun Tegalluar di Bandung adalah sekitar 142,3 km. Dengan kecepatan ini, waktu tempuh yang biasanya 2-3 jam dengan mobil bisa dipangkas drastis.
Sekarang, ayo kita berandai-andai dengan beberapa skenario matematika!
Soal: Sebuah Kereta Whoosh berangkat dari Stasiun Halim menuju Stasiun Tegalluar dengan kecepatan rata-rata 320 km/jam. Karena adanya pekerjaan perawatan trek, kereta harus mengurangi kecepatannya menjadi 120 km/jam selama 10 menit. Berapa total waktu perjalanan kereta tersebut?
Penyelesaian:
Jawaban: Total waktu perjalanan adalah sekitar 33 menit.
Soal: Kereta Whoosh berangkat dari Halim dan dijadwalkan tiba di Tegalluar dalam 40 menit. Namun, karena sebuah insiden kecil, kereta harus berhenti selama 5 menit. Agar dapat tiba tepat waktu sesuai jadwal, berapa kecepatan kereta harus ditingkatkan setelah berhenti? (Asumsikan kecepatan awal adalah 300 km/jam).
Jawaban: Kereta harus meningkatkan kecepatannya menjadi sekitar 343 km/jam untuk mengejar ketertinggalan.
Soal: Sebuah perjalanan Kereta Whoosh membutuhkan biaya operasional (listrik, perawatan, gaji kru) sebesar Rp 40.000.000. Harga tiket ekonomi dipatok di Rp 300.000. Jika kapasitas penumpang per kereta adalah 600 orang, berapa banyak kursi yang harus terisi agar perusahaan mencapai Break-Even Point (BEP) atau titik impas untuk satu perjalanan?
Jawaban: Perusahaan perlu menjual minimal 134 tiket untuk menutupi biaya operasional perjalanan tersebut. Ini berarti tingkat keterisian minimal sekitar 22.3% (134/600 × 100%).
Kereta Cepat Whoosh bukan hanya tentang besi dan kecepatan. Di balik operasionalnya yang mulus, terdapat perhitungan matematika yang presisi dan kompleks. Dari menghitung waktu tempuh, mengatur kecepatan, hingga menganalisis kelayakan ekonomi, matematika adalah "bahan bakar tak terlihat" yang menjamin Whoosh bisa melesat dengan aman dan efisien.
Jadi, lain kali ketika Anda menikmati perjalanan dengan Whoosh, ingatlah bahwa setiap detik yang dihemat dan setiap tikungan yang dilalui dengan mulus adalah hasil dari jutaan kalkulasi matematika yang brilian. Siapa sangka, pelajaran matematika yang kita pelajari di sekolah memiliki peran yang begitu dahsyat dalam membentuk masa depan transportasi negeri ini.
ArtikelTerkaitV3
Cesium-137: Si "Siluman" Radioaktif yang Bisa Jadi Inspirasi
Sobat Pintar, pernah dengar tentang Cesium-137? Zat radioaktif ini mungkin terdengar menyeramkan, tapi tahukah kamu bahwa di balik bahayanya, ada peluang besar untuk berkarier di bidang sains dan teknologi? Yuk, kupas tuntas tentang Cesium-137 dan bagaima...
Baca Selengkapnya
Mengenal Ragam Profesi HR dan Peta Karirnya: Dari Spesialis
Human Resources (HR) atau Sumber Daya Manusia telah berevolusi dari fungsi administratif menjadi strategic business partner yang vital. Profesi di bidang ini menawarkan ragam spesialisasi dan jenjang karir yang jelas bagi mereka yang tertarik mengelola da...
Kelapa Sawit vs Kelapa Biasa: Asal Nama, Perbedaan, dan Tant
Asal Muasal Nama "Kelapa Sawit" Nama "kelapa sawit" berasal dari dua kata: "kelapa" dan "sawit". Kata "kelapa" digunakan karena buahnya menghasilkan minyak, mirip dengan kelapa biasa yang juga menghasilkan minyak (minyak kelapa). Sementara "sawit" diduga...
Hai Sobat Pintar,
Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!
BannerPromoBlog