APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

Pemprov Bali Serahkan Akademi Kebidanan kepada Kemenristekdikti

avatar penulis

Anggi Maulinda

25 January 2018

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

Pemprov Bali Serahkan Akademi Kebidanan kepada Kemenristekdikti

Pemerintah Provinsi Bali menyerahkan Akademi Kebidanan kepada Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

"Pembagian kewenangan dalam pengelolaan pendidikan patut diapresiasi, karena dengan demikian dapat lebih fokus mengembangkan satuan pendidikan dan mutu pendidikan bagi generasi muda," kata Sekda Provinsi Bali Cokorda Ngurah Pemayun saat penandatanganan berita acara serah terima di Denpasar, Kamis.

Menurut dia, tantangan dunia pendidikan ke depan tidak saja bersifat internal, tetapi justru lebih banyak bersifat eksternal. Gempuran arus teknologi informasi jika tidak dapat dikelola dengan baik justru dapat merusak sistem pendidikan.

"Untuk itu, kami berharap sekalipun pengelolaan Akademi Kebidanan nanti ke Universitas Pendidikan Ganesha di bawah Kemenristekdikti, namun agar akademi ini tetap menjadi lembaga pendidikan tenaga kesehatan kebanggaan masyarakat Bali," ujarnya.

Cok Pemayun mengharapkan personel, pendanaan, sarana prasarana, dan dokumen (P3D) yang telah diserahterimakan agar dapat dikelola dengan sebaik-baiknya sehingga dapat menghasilkan lulusan berkompeten yang dibutuhkan dalam pembangunan kesehatan di Bali.

Sementara itu, Menristekdikti yang diwakili oleh Kepala Biro Keuangan dan Umum Moh Wiwin Darwina menyampaikan apresiasinya terhadap upaya dari Pemprov Bali untuk menggabungkan Akademi Kebidanan dengan perguruan tinggi.

Bergabungnya Akademi Kebidanan dengan Universitas Pendidikan Ganesha, menurutnya sangat tepat untuk mengembangkan pendidikan kebidanan menjadi lebih fokus dan lebih baik.

"Kami berharap ke depannya Akdemi Kebidanan ini akan menjadi lebih baik dan berprestasi, di samping itu Universitas Ganesha dapat mengembangkan prodinya ke prodi kesehatan, seperti kedokteran dan kesehatan masyarakat," ucapnya.

Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya mengemukakan Akademi Kebidanan Pemerintah Provinsi Bali merupakan konversi dari Sekolah Perawat Kesehatan, yang mempunyai jumlah staf sebanyak 77 orang, terdiri atas 56 tenaga PNS dan 21 tenaga kontrak

Jumlah lulusan yang dihasilkan sampai saat ini adalah 1.358 orang. Jumlah mahasiswa yang sedang mengikuti proses pendidikan saat ini terdiri dari mahasiswa tingkat III sebanyak 88 orang, mahasiswa tingkat II sebanyak 77 orang dan mahasiswa tingkat I sebanyak 57 orang.

Untuk mahasiswa tingkat I penerimaannya dilaksanakan oleh Universitas Pendidikan Ganesha. Proses integrasi dilakukan mulai 9 Mei 2016 dengan rapat-rapat antara Pemprov Bali dengan Universitas Pendidikan Ganesha, yang hasilnya bahwa Pemprov Bali secara prinsip bersedia menyerahkan pengelolaan Akademi Kebidanan ke Kemenristekdikti sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Rektor Universitas Pendidikan Ganesha Dr I Nyoman Jampel mengatakan setelah serah terima tersebut, maka pihaknya harus menyesuaikan dengan sejumlah regulasi yang dipakai Kemenristekdikti misalnya dalam hal penerimaan mahasiswa, pembelajaran, pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, hingga kualifikasi tenaga pengajar.

Jampel menambahkan, karena setelah terintegrasi maka akan menjadi salah satu program studi di Undiksha dan akan ditingkatkan dari lulusan yang selama ini hingga D3 menjadi S1. Di samping itu, dia bertekad menaikkan akreditas dari selama ini C menjadi B.

"Kami juga bertekad menghasilkan output yang tidak saja berkualitas secara akademik, namun memiliki karakter berlandaskan Tri Hita Karana," ucapnya. (WDY)