APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

DIES NATALIS ke-V, ISBI Papua Tingkatkan Kemampuan Mahasiswa dan SDM

avatar penulis

Azrul Prayoga

17 April 2020

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Tanah Papua, I Wayan Rai, memasuki usia yang kelima tahun, ISBI Tanah Papua bertekad menciptakan sumber daya manusia (SDM) Papua dalam bidang seni untuk menyelamatkan budaya Papua.

Menurut I Wayan, untuk mendukung program itu, pihaknya meningkatkan SDM dengan menyekolahkan 7 orang dosen yang masih bergelar strata satu (S1) kejenjang megister (S2) di Jogja dan Surakarta, serta juga menggalakan penelitian. “Semoga 2 tahun lagi kami punya 7 master bidang seni,” katanya disela Dies Natalis ke-5 tahun ISBI Tanah Papua, di Ekspo Waena, Kota Jayapura, Kamis, 10 Oktober 2019.

Peringatan HUT ke-V atau disebut Lustrum I ini, ditandai dengan pemotongan kue oleh Rektor ISBI Papua, I Wayan Rai yang disaksikan langsung oleh perwakilan Dosen Universitas Cenderawasih, Perguruan tinggi Negeri Seni, Perguruan tinggi Negeri, Perguruan tinggi Swasta dan Seniman Budayawan.

Kepada wartawan, Rektor ISBI Papua I Wayan Rai, mengatakan, peringatan Lustrum I ISBI tanah Papua ini untuk merenungkan kembali apa yang telah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya.

Dimana lima tahun yang lalu ISBI berdiri dengan penuh tantangan dan rintangan sehingga kini membuahkan hasil. Terbukti, di lima tahun ini ISBI telah melahirkan sebanyak 438 mahasiswa dan 75 persen merupakan Orang Asli Papua (OAP).

I Wayan merasa bersyukur karena jebolan alumni ISBI Papua ini diketahui 14 orang kini lolos Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan sebagian lolos lewat CV data. “Kami juga mengirim 7 Dosen melanjutkan ke jenjang Riset di Jogjakarta, dan ISI Surakarta Solo” ucapnya.

Dengan perjalan yang sudah di lewati itu, lanjut I Wayan, pihaknya akan terus meningkatkan kemampuan mahasiswa dan peningkatan SDM sehingga ISBI semakin dan mampu bersaing baik secara lokal.

Mengenai pendidikan, I Wayan menyebutkan, bahwa ISBI lebih mengutamakan pembangunan karakter dalam bidang seni budaya. “Hal ini kami sudah mengambil langkah-langkah. Contohnya, selain pendidikan di Kampus, kami turun lapangan di SD, SMP, SMA dan masyarakat melalui kuliah kerja nyata,” paparnya.

Bahkan ISBI menanamkan pondasi maya yang tidak kelihatan melalui seni budaya sejak awal atau sejak dini kepada mahasiswa sebagai penerus bangsa terutama kepada anak-anak yang memiliki nilai-nilai budaya luhur dari Papua. “Saya berharap ke depan dengan fondasi yang kokoh mereka mampu menghadapi erupsi yang ada,” tukasnya.

Sementara itu, menurut I Wayan, acara Ulang Tahun Lustrum yang pertama harusnya jatuh pada tanggal 6 Oktober 2019 namun karena bertepatan dengan hari Minggu (Ibadah Raya), sehingga ditunda dan dilaksanakan pada hari ini, Kamis (10/10/2019)-red.

Dalam kegiatan Lustrum I ISBI Papua ini dirangkaikan berbagai perlombaan, yakni lomba seni, lomba lukis, lomba DKV dan seminar dengan tema “ISBI tanah Papua di era revolusi Industri”.

Selain itu, ISBI Papua menampilkan berbagai karya-karya terbaik oleh mahasiswa, sekaligus orasi ilmiah yang disampaikan Dr. Bernada Meteray.

Pada kesempatan itu, I Wayan berharap ISBI yang berusia 5 tahun ini mendapat dukungan serta bantuan dari semua pihak. “Mudah-mudahan ISBI akan tetap eksis di era erupsi yang penuh dengan tantangan,” pungkasnya.

(isbi-tanahpapua.ac.id)