Tingkatkan Kualitas Dosen, STTD Bekasi Gelar Training Capacity Building

BEKASI- Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi menyelenggarakan training Capacity Building bagi para dosen, Jumat (26/1/2018). Acara digelar di gedung Auditorium Giri Suseno Hadihardjono, Bekasi.
Pemateri trainning dari Developing People Consulting Indonesia, Abdul Ghani Purwanto Edi mengatakan, peran dosen sangat vital di dunia akademis. Pengkondisian kelas, kata dia, dimulai sejak dosen memasuki kelas. Wajah dosen harus tersenyum cerah dan gerakannya penuh energi. Secara otomatis mahasiswa akan tertular semangat sang dosen. “Senyum 7 detik. Sebelum 7 detik, senyum tidak boleh berhenti. Ubah cara, ubah segalanya,” kata Purwanto. “Orang tidak akan melihat kepintaran kita tapi melihat kehebatan kita. Ketika kita menghebatkan orang, orang lain akan menghebatkan kita pula,” imbuhnya.

Dengan metode ini, kata Purwanto, efeknya akan lebih hebat ketika antar sesama dosen dan pengajar saling berbagi energi. “Suasana kampus akan semakin positif dan memberi dampak positif pula bagi kondisi pembelajaran para mahasiswanya,” kata dia.

Purwanto merupakan senior trainer dan motivator dengan portfolio lebih dari 10.000 jam terbang di berbagai perusahaan dan industri dengan berbagai bidang program pelatihan dan motivasi. Aktivitas sebagai trainer dan motivator dimulai secara full time sejak tahun 2004 setelah sebelumnya memulai karir sebagai single keyboard demonstrator sejak tahun 1986 dan aktif menjadi praktisi perbankan hingga tahun 1998. Pernah juga memegang call center dan customer care division di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) hingga tahun 2000. Dengan berbagai pengalaman itu, Purwanto bertemu dengan berbagai karakter orang dan menemukan kunci-kunci dalam menangani masing-masing personal. Kemampuan itulah yang kemudian dibagikan kepada orang-orang dalam setiap training motivasi. Penyampaian materi training diberikan dalam bentuk kombinasi dari ceramah, diskusi, dan permainan.

Sementara itu, Aryanti, salah seorang dosen dari jurusan LLAJ yang mengikuti training tersebut, mengaku senang ikut dalam training capasity building. Meskipun selama ini di dalam kelas Aryanti belum pernah menemukan karakter taruna yang membutuhkan perhatian ekstra, namun kesabarannya kadang diuji ketika ada taruna yang tidak melaksanakan tugas. Dia berencana mempraktekkan teori senyum yang disampaikan Purwanto. “Senyum itu bisa menimbulkan semangat di kelas,” ucapnya.

Kepala Jurusan LLAJ pada STTD Bekasi, Gloria Novita, mengatakan, selama ini dosen sudah memiliki kemampuan teknisnya masing-masing, yakni sesuai dengan kompetensi dan pendidikannya. :Keterampilan yang menjadi bahan ajar untuk taruna. Tapi bagaimana dengan kemampuan non teknisnya? Nah, trainning capasity building ini dilaksanakan untuk menyegarkan kembali kemampuan non teknisnya, seperti misalnya bagaimana harus bersikap di kelas, bagaimana menghadapi taruna dengan baik, dan sebagainya, bagaimana membangun semangat untuk meningkatkan kemampuannya,” kata dia.

Terpisah, Ketua STTD Bekasi, Soeharto, mengatakan, pihaknya akan tetap berkomitmen untuk mendidik putra-puteri terbaik menjadi kebanggaan bangsa dan negara. “STTD berkomitmen akan selalu melahirkan panglima-panglima dibidang transportasi di indonesia atau dengan kata lain mereka kelak setelah selesai menimba ilmu di STTD akan menjadi tenaga ahli profesional di bidang transportasi,” kata dia.

Untuk mewujudkan hal tersebut, kata dia, perlu ditunjang denga sarana dan prasarana yang memadai. “Alhamdulillah hal ini sudah terpenuhi. Namun yang tifak kalah penting adalah peran dari para pendidik atau dosen. Sehebat apapun fasilitas pendukungnya tapi kalau dosennya kurang berkopenten, tetap saja hasilnya tidak optimal. Oleh karena itu sejalan dengan dinamisasi perkembangan teknologi di bidang tranportasi dan pada era disruption ini, jangan sampai para dosen ketinggalan informasi,” tandasnya.(Yuska Apitya)