APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

Ada Fasilitas untuk Difabel di Universitas Jember

avatar penulis

Azrul Prayoga

31 March 2020

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

Universitas Negeri Jember, di Jember, Jawa Timur, menyediakan fasilitas khusus bagi mahasiswa baru dari kalangan difabel. Meski beragam jalur untuk kalangan difabel telah dibuka, belum satu pun pendaftar masuk ke universitas ini.

"Jika ada mahasiswa difabel yang lolos seleksi masuk Universitas Jember, maka kami akan menyediakan sarana pendukung bagi aktivitas mereka” ujar pembantu rektor bidang akademik Universitas Jember, Zulfikar, Jumat (16/5/2014).

Menurut Zulfikar, Universitas Jember sebelumnya telah membuka jalur pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) kusus peserta difabel.

“Kami sudah buka jalur pendaftaran SNMPTN kusus peserta difabel secara offline, namun sampai akhir pendaftaran 10 mei lalu, belum ada satupun yang mendaftar,” terang Zulfikar.

Meski jalur SNMPTN telah ditutup, kata Zulfikar, peserta difabel masih bisa mendaftar melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). “Proses pendaftarannya sudah dibuka sejak 12 Mei 2014 dan akan ditutup pada 6 Juni 2014," ujar dia. Dalam jalur SBMPTN, peserta difabel yang mendaftar nantinya akan berkompetisi dengan calon mahasiswa nondifabel. Kami tidak melakukan tindakan diskriminasi terhadap seluruh peserta termasuk para difabel yang hendak melanjutkan studinya di Unej,” tegas dia.

Sementara Kepala humas dan protokol Universitas Jember Agung Purwanto mengatakan, pelaksanaan SBMPTN memberikan kesempatan dan waktu yang sama kepada peserta difabel untuk mengikuti seleksi.

“Jika memang ada peserta yang mendaftar mereka harus difasilitasi untuk bisa mengikuti ujian,” terang Agus. Sesuai dengan data yang dihimpun dari Universitas Jember, hingga Jumat sore, jumlah peserta yang mendaftar di panitia lokal j Jember sudah mencapai 449 orang.

“Dari 449 orang tersebut, belum ada satu pun dari peserta difabel, padahal kami sudah melakukan melakukan sosialisasi terkait penerimaan calon mahasiswa dari kalangan difabel” imbuh Agung.

(regional.kompas.com)