APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

Bukan Kaleng-Kaleng! Mikroskil English Club Berhasil Raih Penghargaan Pada Konferensi Internasional

avatar penulis

Bu Suci bagian kerjasama

30 November 2022

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

Universitas TARC (Tunku Abdul Rahman College) yang berlokasi di Kuala Lumpur, Malaysia mengundang mahasiswa/i Universitas Mikroskil untuk menghadiri VISC (Virtual International Student Conference) pada Kamis, 14 Juli 2022 lalu. Undangan tersebut juga ditujukan kepada kampus-kampus dari berbagai negara mulai dari skala regional Asia Tenggara hingga Internasional seperti Tiongkok, Jepang, dan India. Universitas Mikroskil bersama UNTAR (Universitas Tarumanegara) menjadi perwakilan negara Indonesia pada konferensi tersebut.

UKM Mikroskil English Club (MEC) ditunjuk sebagai perwakilan dari mahasiswa/i Universitas Mikroskil untuk menghadiri acara internasional tersebut. MEC sendiri memiliki kegiatan yang aktif dimulai dari Public Speaking hingga Debate. MEC juga telah berhasil mengadakan kegiatan-kegiatan menarik dan berbobot untuk memperkenalkan MEC lebih luas lagi ke khalayak ramai. Setiap kegiatan MEC berorientasi pada “berpikir kritis”, sehingga MEC dipercayakan oleh pihak kampus Universitas Mikroskil untuk mengikuti acara tersebut. Universitas Mikroskil mengirimkan 9 orang peserta. 9 orang anggota MEC yang mengikuti konferensi tersebut ialah Carlin Joanna, Andi Stevenli, Audrey Nethania Widodo, Jessica Novia, Cynthia Octavianti, Helen, Grace Putri Wijaya, Khendy Tandrian dan Vannes Wileo.

Acara tersebut digelar selama 3 hari, mulai dari Kamis, 14 Juli 2022 hingga hari Sabtu, 16 Juli 2022. Acara dimulai dari pukul 08.00 WIB hingga sore hari. Adapun Tema acara tersebut yaitu “Appreciate Differences: Embracing Cultural Diversity”Acara ini bertujuan untuk mendorong kreativitas setiap mahasiswa/i yang hadir dan saling mengenali dan belajar mengenai perbedaan budaya di antar negara. Perbedaan tersebut kemudian membawa kita untuk saling menghargai perbedaan sehingga menumbuhkan komunikasi yang bermakna.

Untuk mencapai tujuan tersebut, pada hari pertama setelah sesi pembukaan, panitia acara membagi tiap peserta yang ada ke dalam berbagai kelompok yang sudah disediakan. Anggota dari masing-masing tim berisikan anggota dari berbagai negara. Setiap tim memiliki ketua tim yang sudah ditentukan oleh pihak panitia. Hari pertama diisi dengan kegiatan yang ringan dan seru seperti ice-breaking activity. Permainan tebak gambar, mencari barang di sekitar kita, hingga tebak negara yang meningkatkan antusiasme seluruh partisipan.

Di hari kedua, setiap tim diberi kesempatan untuk mempresentasikan tentang budaya. Setiap tim akan mewakili budaya tertentu yang ditentukan berdasarkan hasil dari spinner wheel. Agenda selanjutnya merupakan sesi handicraft dimana setiap tim diberikan waktu untuk membuat sesuatu dengan memanfaatkan surat kabar bekas. Ini bertujuan agar kita peduli terhadap lingkungan dan mengasah kreativitas bagaimana kita bisa memanfaatkan surat kabar bekas agar menjadi barang yang berguna. Hasil yang sudah dibuat oleh masing-masing anggota akan dinilai oleh pihak panitia VISC, dan peserta yang memperoleh ‘Best Newspaper Handicraft’ dimenangkan oleh Khendy Tandrian serta Vannes Wileo dari Universitas Mikroskil.

Hari terakhir menjadi hari yang paling berkesan untuk seluruh peserta VISC. Pada hari tersebut, seluruh peserta akan mengadakan pertunjukan seperti Motivational Speech Delivering, pengenalan mengenai cara pembuatan makanan tradisional masing-masing daerah, mengenang hari kemerdekaan dari masing-masing negara serta acara menyanyi yang dibawakan oleh beberapa tim. Ternyata, anggota yang memenangkan ‘Best Performance’ ialah Khendy Tandrian serta Vannes Wileo lagi!

Untuk menutup acara tersebut, terdapat 3 peserta dari masing-masing tim yang akan mengikuti sesi debat. Setelah menjalani sesi debat yang menegangkan,  4 anggota MEC kembali memenangkan penghargaan sesi debat tersebut. ‘Best Debate Affirmative Team’ dimenangkan oleh Cynthia Octavianti dan Grace Putri Wijaya. Tak lupa juga, ‘Best Debate Opposition Team’ dimenangkan oleh Andi Stevenli serta Carlin Joanna.

Acara Students Conference memberikan wawasan baru kepada anggota MEC dan diharapkan membawa pengaruh yang baik kepada seluruh mahasiswa/i Universitas Mikroskil melalui UKM Mikroskil English Club.