Rektor UNP dalam sambutannya mengatakan bahwa seiring dengan penyebaran ilmu pengetahuan dan informasi yang sangat pesat di era digital ini, perguruan tinggi dituntut tidak hanya fokus dalam proses pemindahan ilmu pengetahuan ( knowledge transfer), namun juga berperan aktif dalam membangun budaya akademi yang baik.
“Budaya akademik yang baik akan menjadi salah satu faktor pembeda antara satu perguruan tinggi dengan perguruan tinggi lainnya,” ujar prof Ganefri, PhD. Perguruan tinggi yang hanya fokus dalam knowledge transfer, lambat laun akan semakin tertinggal dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya.
Dalam penjelasannya, Prof Gaefri mengatakan bahwa saat ini bahan ajar dari berbagai perguruan tinggi terbaik di dunia dapat diperoleh secara lengkap bahkan gratis melalui internet. Namun hal ini tidak mengurangi minat ribuan calon mahasiswa untuk masuk ke perguruan tinggi tersebut, walaupun mereka harus membayar sangat mahal untuk kuliah disana.
“Apa yang mereka cari? yang mereka cari adalah kultur pendidikan/ budaya akademik di kampus tersebut yang tidak dapat mereka peroleh melalui buku ataupun belajar secara online.” jelasnya
Untuk membangun budaya akademik yang baik pada suatu perguruan tinggi dibutuhkan proses yang tidak instan. Salah satu syarat yang dibutuhkan untuk mencapai hal tersebut adalah tata kelola perguruan tinggi yang baik. Inilah salah satu alasan UNP menyelenggarakan FGD dengan menghadirkan Dr Ir Gendut Suprayitno, MM.
Pada kesempatan, Gendut Suparyitno mengungkapkan tata kelola Perguruan Tinggi yang sehat sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan kepercayaan publik terhadap perguruan tinggi.
FGD dihadiri oleh Wakil Rektor, para dekan selingkungan UNP, Ketua Lembaga dan Ketua dan Sekretaris Senat Kepala Biro, Kepala PTIK, para wakil dekan , ketua jurusan dan prodi selingkungan UNP. (Humas UNP)
sumber: www.unp.ac.id