APSiswaNavbarV2

redesain-navbar Portlet

kampus_pintar_v3

Pandangan Guru Besar Hubungan Internasional UPH dalam Konferensi Internasional ‘The Belt and Road Initiative: What’s Now, What’s Next’ UCSI Malaysia.

avatar penulis

UPH IMPACTS LIVES

7 October 2021

header image article

Photo by Chaitanya Tvs on Unsplash

Prof. Aleksius Jemadu, Ph.D., Guru Besar bidang Hubungan Internasional Universitas Pelita Harapan (UPH) dipercaya untuk menyampaikan pandangannya terkait ‘The Belt and Road Initiative’ atau BRI bagi Indonesia dalam acara berskala internasional yang diadakan UCSI University, Malaysia pada 18 Mei 2021.

Dalam acara yang bertajuk ‘The Belt and Road Initiative: What’s Now, What’s Next’ ini, Prof. Aleksius menjelaskan seputar BRI dari beragam sudut pandang, salah satunya dari sisi penerimaan masyarakat atau social acceptability.

Mengutip penjelasan Prof. Aleksius, BRI adalah proyek besar inisiasi Negara Cina guna membangun jejaring perdagangan dan investasi di seluruh dunia melalui jalur darat dan maritim. Dengan adanya jalur maritim ini, menandakan negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia memiliki fungsi strategis. Sederhananya, melalui inisiasi ini, Cina dapat masuk ke negara-negara penerima untuk membangun hubungan saling menguntungkan antar negara.

Keuntungan dari sisi Cina yaitu untuk mengembangkan perdagangan, investasi, dan memperluas target marketnya. Kemudian dari negara penerima, keuntungan yang diperoleh adalah pinjaman dana guna membangun negara, memperluas jejaring perdagangan, dan pemanfaatan teknologi yang dimiliki Cina. Bagi Indonesia misalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat memanfaatkan dana investasi tersebut untuk mengerjakan proyek konektivitas antar pulau di Indonesia, dengan membangun infrastruktur darat dan laut.

“Namun dalam praktiknya, Belt and Road Initiative ini selain melibatkan pemerintah, juga dipengaruhi andil masyarakat di dalamnya. Sehingga penting untuk membangun pemahaman dan penerimaan masyarakat, bahkan mengupayakan agar masyarakat mampu memanfaatkannya. Untuk itu dibutuhkan strategi diplomasi kepada masyarakat, atau yang sering disebut sebagai public diplomacy di dalam keilmuan Hubungan Internasional. Dalam hal ini pemerintah harus menggandeng beragam pihak seperti media, perguruan tinggi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan pihak terkait lainnya untuk mengkomunikasikan manfaat dari inisiasi ini serta memberikan kritik yang konstruktif bagi pemerintah maupun pelaku ekonomi swasta,” papar Prof. Aleksius.

Selain itu dengan masuknya Cina ke Indonesia, Prof. Aleksius juga menyatakan pentingnya seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah, pelaku industri, dan seluruh lapisan masyarakat untuk bekerja sama meningkatkan kualitas bangsa. Indonesia harus mampu membangun daya saing, mendorong produktivitas para pelaku ekonomi lokal, pengembangan teknologi, pendidikan, dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sehingga Indonesia tidak tertinggal dalam persaingan terbuka dengan Cina.

“Dari sisi pendidikan, UPH sebagai institusi pendidikan memiliki porsi untuk mendukung pemerintah dalam memanfaatkan BRI ini. UPH dapat membekali pengetahuan dan keterampilan, serta meningkatkan semangat daya juang mahasiswa untuk mampu bersaing melalui kurikulum dan beragam aktivitas kampus. Selain itu para akademisi juga dapat melakukan joint research antar universitas untuk menggali dan mengkomunikasikan seputar manfaat inisiasi ini maupun topik lainnya,” tambah Prof. Aleksius.

Keikutsertaan Indonesia dalam ‘The Belt and Road Initiative’ ini menandakan Indonesia memiliki fungsi strategis dan penting bagi Cina, maupun negara lainnya. Untuk itu SDM handal sangat dibutuhkan guna memanfaatkan fungsi strategis Indonesia dan mengelola hubungan internasional Indonesia dengan negara lain, demi kemajuan bangsa.

Bagi kamu siswa/i kelas 12 yang ingin menjadi SDM handal yang memiliki minat di bidang hubungan antar negara, program studi (prodi) Hubungan Internasional (HI) UPH jadi pilihan tepat. Mari bergabung di UPH, kamu pasti bisa kuliah dan capai cita-citamu. Daftar di sini dan informasi lebih lanjut hubungi 0811-1709-901.